-->

Kamis, 29 Mei 2014


1. PENGERTIAN PRANATA SOSIAL



Pranata dalam bhs Inggrisnya adalah institution. Dalam ilmu sosiologi, istilah yang sama dengan pengertian pranata sosial adalah lembaga sosial, institusi sosial, lembaga kemasyarakatan, dan bangunan sosial (socialle gebilde).

Ada beberapa pengertian pranata sosial menurut beberapa para ahli seperti tersebut di bawah ini:

a. Robert Mac Iver dan Charles H. Page berpendapat, pranata sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam satu kelompok masyarakat.

b. Bruce J. Cohen berpendapat, pranata sosial merupakan sistem pola sosial yang tersusun rapi, secara relatif bersifat permanen serta mengandung perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu untuk pemuasan dan pemenuhan kebutuhan pokok manusia.

c. Leopold Von Wiese dan Howard Becker berpendapat, pranata sosial adalah jaringan proses hubungan antarmanusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya.

d. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt berpendapat, pranata sosial adalah sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang dipandang penting oleh masyarakat atau sekumpulan kekhususan dan tata kelakuan yang berkisar ada kegiatan pokok manusia.

e. Koentjaraningrat berpendapat, pranata sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

Pranata sosial pada intinya merupakan sekumpulan norma dan tingkah laku yang tersusun secara sistematis, dibentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus.

Pranata sosial sangat berperan dalam masyarakat, karena alasan-alasan berikut ini:

a. Merupakan seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung dan mempengaruhi.

b. Mengatur semua aktivitas anggota/masyarakat, sehingga norma tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan hidup.

c. Mengatur semua interaksi antaranggota masyarakat agar berjalan dan tercipta keteraturan dan ketertiban bermasyarakat

d. Sebagai pegangan masyarakat dalam melakukan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku para anggota masyarakat.

2. PROSES PERTUMBUHAN PRANATA SOSIAL

Pranata sosial pada awalnya berupa nilai-nilai, kemudian mengalami internalisasi (pembudayaan), yaitu proses penghayatan kebiasaan dalam kehidupan bersama sehingga menjadi milik dari setiap warga masyarakat. Hal ini terjadi melalui proses panjang dan memakan waktu lama. Nilai-nilai yang telah terinternalisasi tersebut kemudian membentuk menjadi norma. Norma-norma tersebut selanjutnya melalui proses institusionalisasi (pelembagaan), yaitu proses pembiasaan dalam masyarakat sehingga pada akhirnya terbentuklah pranata.

Proses pertumbuhan pranata sosial dapat dibagi dalam dua cara:

a. Tidak Terencana, artinya pranata tersebut lahir secara berangsur-angsur/bertahap dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, dalam kegiatan ekonomi semula manusia mengenal sistem barter/tukar barang tapi setelah hal tersebut dianggap tidak efisien maka dipergunakanlah mata uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan.

b. Terencana, artinya pranata tersebut lahir sudah direncanakan terlebih dahulu oleh sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat. Contohnya, untuk meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat yang berpendudduk padat maka pemerintah membuat pranata transmigrasi.

3. CIRI-CIRI UMUM PRANATA SOSIAL

Ciri-ciri umum pranata sosial meliputi :

a. Memiliki ciri khas berupa lambang atau simbol.

b. Memiliki alat kelengkapan.

c. Memiliki tradisi dan tata tertib.

d. Memiliki satu tingkat kekekalan/daya tahan tertentu.

e. Memiliki satu / beberapa tujuan tertentu.

f. Usianya lebih lama/panjang.

4. FUNGSI PRANATA SOSIAL

Para ahli sosiologi membagi pranata yang ada di masyarakat berdasarkan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat seperti tersebut di bawah ini.

a. Domestic institusional atau kinship, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kekerabatan dan sosial.

b. Economic institusional, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan mata pencaharian hidup.

c. Educational institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

d. Scientific institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ilmiah.

e. Religious institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia hubungannya dengan Tuhan

f. Political institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berpolitik.

g. Aestahunetic and recreational institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan rasa keindahan dan rekreasi.

h. Somatic institution, yaitu pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia.

5. PERBEDAAN PRANATA DAN LEMBAGA SOSIAL

Pranata atau institusi adalah sistem norma yang berupa aturan-aturan khusus mengatur aktivitas manusia, yang dibentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia di masyarakat. Jadi pranata itu menunjukkan pada sistem norma. Sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas manusia. Jadi lembaga merupakan wujud/bentuk nyata dari sistem norma/pranata. Untuk lebih jelasnya, perbedaan antara pranata dan lembaga dapat di lihat pada tabel 2 di bawah ini.

Perbedaan Pranata dan Lembaga Sosial

Pranata, institusi ( kumpulan norma-norma) 

Lembaga, badan, organisasi, institut yang melaksanakan 


* Agama 

- Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Depag 


* Pendidikan 

- UNDIP, UGM, SMA, SMK, SMP, SD 


* Olah raga sepakbola 

- PSIS, PERSIJAP, PSSI 


* Politik 

- Partai, Parlemen 


* Perdagangan 

- PT, CV, Koperasi 


* Jurnalistik 

- PT.Kompas, PT.Suara Merdeka 


6. JENIS-JENIS PRANATA SOSIAL

a. Pranata keluarga 

Keluarga merupakan satuan sosial yang paling dasardan terkecil di dalam masyarakat. Dalam masyarakat keluarga bersifat kerabat hubungan sedarah. Tidak ada satu lembaga pun yang lebih berjalin erat dengan lembaga lain kecuali keluarga, namun arah saling berhubungan ini sangat berat sebelah. Lembaga lain jauh lebih banyak mempengaruhi keluarga dari pada keluarga mempengaruhi lembaga lain.

b. Pranata keagamaan

Pranata keagamaan mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan baik yang berkenaan dengan manusia maupun akhirat, mengamalkan ajaran agama yang dituangkan dalam kitab suciNYA dan kode etika, mengamalkan agama dalam bentuk ibadat serta dalam pola kelakuan yang sesuai dengan ajaran agama, mengatur hubungan antara agama-agama.

c. Pranata pendidikan

Pranata pendidikan dikembangkan sebagai suatu upaya sistematis untuk mengajarkan apa yang tidak bisa dipelajari secara mudah dalam lingkungan keluarga. Pendidikan memiliki sejumlah fungsi manifes. Fungsi yang utama adalah membantu dalam mengembangkan potensi dan mempersiapkan mereka untuk bekerja. Seangkan fungsi laten mencakup memperpanjang masa ketidakdewasaan, memperlemah pengawasan orang tua, mempertahankan atau mengubah sistem kelas sosial dan memberikan tempat berlindung bagi pertikaian pendapat. Lembaga pendidikan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga lain, oleh karena itu pendidikan selalu berjuang untuk memperoleh otonomi dari lembaga-lembaga lain.

d. Pranata ekonomi

Pranata ekonomi merupakan intitusi sosial yang menangani masalah kesejahtraan material, yakni mengatur kegiatan atau cara-cara bereproduksi, distribusi dan pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, sehingga semua lapisan masyarakat mendapat bagian yang semestinya. Fungsi manifes dari lembaga ekonomi adalah untuk memelihara ketertiban, menciptakan konsensus, dan meningkatkan produksi semaksimal mungkin. Sedangkan fungsi laten dari lembaga ekonomi adalah merusak kebudayaan tradisional dan mempercepat pengrusakan lingkungan hidup.

e. Pranata politik

Menurut J.w. schroorl pranata politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk mendamaikan pertentangan-pertentangan dan untuk memilih pemimpin-pemimpin yang berwibawa. Kumnto Soenarto bahwa pranata sosial merupakan perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang. Lembaga politik meliputi ekskutif, legislatif dan yudikatif. Pranata politik mempunyai fungsi menghubungkan antara kekuasaan dengan warga masyarkat sehingga keteraturan atau tertib sosial tetap terpelihara.

Contoh Pranata Sosial :

1. Jamal (jaga malam) 
2. Arisan RT 
3. Gotong royong 
4. Ketentuan ttg sumbangan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan



Baca Artikel Terkait: