-->

Senin, 16 Januari 2023


BAB 1

PENDAHULUAN.



A. Latar Belakang

Sebelum membahas penelitian kualitatif, kita harus paham dulu apa arti dari penelitian tersebut. Penelitian adalah sebuah proses langkah demi langkah yang digunakan untuk menggunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informaasi guna meningkatkan pemahaman kita tentang sesuatu topik atau isu.[1] Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis. Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Pene litian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.

Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.


B. Rumusan Masalah

Dari penjelasan di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa maksud dari teknik analisis kualitatif?

2. Apa saja karakter analisis kualitatif?

3. Bagaimana prosedur analisis kualitataif?

4. Apa saja pola analisis kualitatif?

5. Apa saja model analisis kualitatif?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa maksud dari teknik analisis kualitatif

2. Untuk mengetahui apa saja karakter analisis kualitatif

3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kualitataif

4. Untuk mengetahui apa saja pola analisis kualitatif 

5. Untuk mengetahui apa saja model analisis kualitatif


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Analisis Kualitatif

Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)[2]; penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.

Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.

Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif: 

1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap. 

2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.

3. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.

4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif

Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif atas hasil dari mensintesakan pendapatnya ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:

1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity)

2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif

4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif

5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data

6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka

7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil

8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian

9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik

10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)

11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

Karakteristik lain penelitian kualitatif:[3]

1. Naturalistik

2. Data deskriptif

3. Berurusan dengan proses

4. Induktif

5. Makna

C. Tahapan Penelitian Kualitatif 

Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut; 

1. The Assumptions Of Qualitative Designs 

2. The Type of Design 

3. The Researcher’s Role 

4. The Data Collection Procedures 

5. Data Recording Procedures 

6. Data Analysis Procedures 

7. Verification Steps 

8. The Qualitative Narrative 

Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemkan oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif, tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membangun Kerangka Konseptual 

2. Merumuskan Permasalahan Penelitian 

3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian 

4. Instrumentasi 

5. Pengumpulan Data 

6. Analisis Data 

7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan. 

Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:

1. Identifikasipermasalahan 

2. Penelaahan kepustakaan

3. Penyusunan hipotesis

4. Klasifikasi

5. Pemilihan alat pengumpulan data 

6. Penyusunan rancangan

7. Penentuan sampel

8. Pengumpulan data

9. Pengolahan dan analisis data

10. Interpretasi data

11. Penyusunan laporan[4]

Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan (Pra-Lapangan)

a. Menyusun rancangan penelitian 

Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi. Rancangan penelitian tergantung dari pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensi variabel yang diteliti. Maksud eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti dimunculkan secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variabelyang diteliti sudah ada pada subjek yang akan diteliti. [5]

b. Memilih lapangan 

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang dimilikinya.

c. Mengurus perizinan 

Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti. 



d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan

Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu. Penjajajkn dan penelitian lapangan akan berjalan dengan baik apabila peeliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau memgetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah temapat penelitian dilakukan. [6]

e. Memilih dan memanfaatkan informan 

Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier. 

f. Menyiapkan instrumen penelitian 

Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkahpengumplan informassi dilapangan.[7] Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi ciri-ciri sebagai berikut : 

1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian

2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat mengumpulkan data yang beragam sekaligus

3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh

4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh pengetahuan semata-mata

5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh

6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang diperoleh

7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian yang seksama. 

Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat berupa kegiatan: 

1) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung maupun tidak langsung [8]Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera. 

2) Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya denagn mengajukan pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan tertentu.[9] Wawancara yang dilakukan dalampenelitian ini adalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Dalam proses wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam wawancara seorang pewancara tidak berhak membuat orang yang diwwwancarainya kebingungan dengan keharusan menjawab masalah peneliti. [10]

3) Studi Dokumentasi

Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi


g. Persoalan etika dalam penelitian

Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.

2. Lapangan 

a. Memahami dan memasuki lapangan 

Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. 

Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan. 

b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data) 

Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan melakukan observasi umum, dan mencata semua dalam catatn lapangan. [11]Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda dengan pendekatan kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif (angka-angka) dari alat yang berupa angket, penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Data diambil langsung dari setting alami

2) Penentuan sampel secara purposif

3) Peneliti sebagai instrumen pokok

4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat deskriptif analitik

5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan; 

6) Menggunakan makna dibalik data 

3. Pengolahan Data 

a. Reduksi Data 

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan. 

b. Display Data

Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.[12] Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. 

c. Analisis Data

Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis, yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini meliputi :

1) menetapkan lambang-lambang tertentu 

2) klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan, 

3) melakukan prediksi atas data. [13]

d. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi 

Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan

e. Meningkatkan Keabsahan Hasil 

1) Kredibilitas (Validitas Internal) 

a) Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui 

b) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan

c) Pengamatan secara terus menerus

d) Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data

e) Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses penelitian

f) Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll

g) Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam bentuk laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya, agar hasil penelitiannya sahih. [14]

2) Transferabilitas

Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus penelitian. 

3) Dependabilitas dan Conformabilitas 

Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan. 

f. Narasi Hasil Analisis

Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan yaitu: 

1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data

2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah di disain sebelumnya

3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik. 

D. Pola Analisa Kualitataif

Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama yang lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. empat prototypical model-model yang mereka uraikan adalah sebagai berikut:

1. Model Quasi-statistical

Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan analisa, dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini adalah kadang dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data naratif, mencari-cari tema atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian adalah informasi yang dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik. Sebagai contoh, analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi. 

2. Model Analisa Template

Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif yang digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku, kejadian, dan ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat menyesuaikan diri dibanding suatu codebook di dalam model Quasi statistik. Peneliti dapat mulai dengan template bersifat elementer sebelum mengumpulkan data, template mengalami revisi tetap sebanyak data dikumpulkan. Analisa menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa dipastikan diadopsi oleh peneliti yang biasa meneliti etnografi, etologi, analisa ceramah, dan ethnoscience.

3. Model Analisa Editing

Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit. Suatu ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu rencana pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk memilih jenis dan mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur dan pola-pola yang menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori yang khas menyertakan model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti fenomenologi, hermeneutics, dan ethnomethodology menggunakan prosedur pola analisa editing.

4. Model Immersion/crystallisasi

Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan bahan-bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan yang interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi anekdot dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model yang lain

E. Model Analisis Kualitatif

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.

2. Analisis Selama di Lapangan 

a. Model Miles and Huberman

Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ferification.

1) Data reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan.

2) Data display (penyajian data)

Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3) Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.[15]

b. Analisis Model Spradley

Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. 

1) Analisis domain

Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.

2) Analisis Taksonomi

Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus

3) Analisis Komponensial

Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.

4) Analisis Tema Budaya

Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.[16]

c. Model Strauss dan corbin (grounded theory)

Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti (selective coding). Mereka menekankan bahwa garis diantara masing –masing jenis pengkodean adalah artifisial. Perbedaan jenis tidak harus mengambil tempat di dalam tahap-tahap. Dalam suatu sesi pengkodean tunggal anda dapat secara cepat dan tampa sadar diri bergerak diantara suatu bentuk pengkodean dan yang lain, khususnya antara pengkodean terbuka dan pengkodean berporos. [17]

Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti. Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data

Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data yang terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen seperti keadaan kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.

Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring kategori sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT. Kategori inti yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak dari pola perilaku. Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:


1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)

2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan menggunakan paradigma.

3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.

4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.

5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan pembersihan dan/atau pengembangan lebih lanjut.

d. Analisis Isi Model Philipp Mayring

Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau konteks tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Melakukan 600 wawancara terbuka dan menerima lebih dari 20.000 halaman transkrip yang harus dianalisis dalam suatu cara yang berorientasi kualitaitf. Objek dari analisis kualitatif dapat berupa semua jenis komunikasi yang direkam ( transkrip wawancara, wacana, protocol observasi, video tape, dokumen dll). Analisis isi tidak hanya menganalisis isi materi yang kelihatan. Sebagaimana penjelasan Becker dan Lissmann (1973) membedakan level isi; tema dan ide pokok dari teks sebagai isi utama; informai kontek sebagai isi yang tersembunyi. [18]

e. Analisis Data Melalui Program Komputer

Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif “generassi baru’ yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk menganalisis hasil wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual, dan jenis-jenis data kualitatif lainya atau data berbasis teks. NVivo tersedia untuk umum pada computer yang dirancang dalam ruang baca the Social Sciences Resourse Center ( SSRC) dalam the Bing Wing of Green Library. Untuk menggunakan computer umum di kampus, kita harus memiliki sebuah SUNet ID (Stanford University Identifier). Kalau kita tidak mempunyai SUNet ID, maka kita dapat mengakse web pada www.stanford.edu/services/sunetid untuk informasi selengkapnya. [19]



BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut; 

1. Pra-Lapangan 

a. Menyusun rancangan 

b. Memilih lapangan 

c. Mengurus perijinan 

d. Menjajagi dan menilai keadaan 

e. Memilih dan memanfaatkan infoirman 

f. Menyiapkan instrumen 

g. Persoalan etika dalam lapangan 

2. Lapangan 

a. Memahami dan memasuki lapangan 

b. Pengumpulan data 

3. Pengolahan Data 

a. Reduksi data 

b. Display data 

c. Analisis

d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi 

e. Meningkatkan keabsahan 

f. Narasi hasil 

Model analisis kualitatif ada pra lapangan dan ada analisis pada lapangan. 


B. Saran 

Makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi buku reperensi, penulisan apalagi kata-kata yang tidak terurai dengan baik. Penulis mengharap kritikan dan masukan dari pembaca untuk perbaikan makalah ini kedepanya.



DAFTAR PUSTAKA

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2001

_________, Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta : PT. RajaGrafindopersada, 2003

Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2008

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2010

Huberman A. Maichel, Analisis Data Kualitatif ; Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru terj. Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta : UI-PRESS, 1992

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung: ALFEBETA, 2013

Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj. Muhammad Diah, Pekanbaru:UMRI Press, 2011

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011

Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Pekanbaru: Diktat, 2011

Nyoman Dantes, Metode Penelitian, Yogyakarta: Andi Offset, 2012

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung:ALFABETA, 2013

Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:Bumi Aksara, 2012


[1] Jhon W. Creswell, Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan, terj. Muhammad Diah, (Pekanbaru:UMRI Press, 2011), hlm. 5 


[2] Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, (Bandung:ALFABETA, 2013), hlm. 51 


[3] Emzir, Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 2-3 


[4] Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995),hlm. 60 


[5] Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hlm. 167 


[6] Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 85-88 


[7] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012), hlm. 75 


[8] Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pustaka Setia, 2011), hlm. 168 


[9] Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),hlm. 180 


[10] Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif,( Bandung:ALFEBETA, 2013), hlm. 72 


[11] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 90 


[12] Mulyadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Pekanbaru: Diktat, 2011), hlm. 56 


[13] Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan Metodologis kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta : PT. RajaGrafindopersada, 2003), hlm 10 


[14] Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung:Pustaka Setia, 2008), hlm. 94 


[15] Emzir, Op Cit., hlm. 129-133 


[16] Ibid., hlm. 209-210 


[17] Ibid., hlm. 137 


[18] Ibid., hlm. 283-285 


[19] Ibid., hlm. 295



Baca Artikel Terkait: