-->

Rabu, 27 Mei 2015

Jumlah kematian karena cuaca panas di India telah menembus angka 1.000 orang, sementara suhu udara masih terus bertambah dengan mencapai 50 derajat Celcius di beberapa tempat.

Jumlah kematian terbesar terjadi di Provinsi-Provinsi  Telangana dan Andhra Pradesh di selatan India, dimana setidaknya 1.118 orang tewas sejak minggu lalu. Sejumlah laporan juga menyebutkan sebanyak 24 orang tewas akibat kepanasan di negara bagian West Bengal dan Orissa.

Rumah-rumat sakit dan klinik diperintahkan untuk bersiaga menghadapi jatuhnya korban berikut, sementara otoritas menghimbau warga untuk menghindari sengatan matahari dengan tinggal di rumah. Demikian seperti dilaporkan BBC News, Selasa petang (26/5).

Udara panas telah melanda kedua provinsi di selatan India, Telangana dan Andhra Pradesh, sejak pertengahan April lalu, namun kematian terbesar baru terjadi di minggu-minggu terakhir. Di Andhra Pradesh, yang suhu udara rata-rata mencapai 47 derajat Celcius pada hari Senin (25/5), sebanyak 852 orang telah tewas.

Sementara itu di negara bagian Telangana, 266 orang dinyatakan tewas dalam seminggu terakhir dengan suhu udara mencapai 48 derajat Celcius awal minggu ini.

Wartawan BBC yang berada di ibukota Telanggana, Hyderabad mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah belum melakukan langkah signifikan untuk mengurangi jumlah korban. Sementara seruan untuk dibentuknya tenda-tenda pertolongan belum mendapatkan respon.

“Saya menyaksikan sendiri kematian seorang bocah 3 tahun di dekat saya, dan itu karena kepanasan. Ini sangat menyedihkan,” kata seorang warga Hyderabad kepada BBC.

“Pemerintah tidak melakukan banyak tindakan, namun sebagai individu kami mencoba melakukan yang terbaik,” tambahnya.

Pada hari Selasa suhu udara menurun sedikit di Telangana dan diharapkan akan terus menurun termasuk di Andhra Pradesh dan wilayah-wilayah lain di India.(ca)

Sumber: liputanislam.com




Baca Artikel Terkait: