-->

Senin, 01 Juni 2015

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin

Soal:

Apakah para jin itu mengetahui ilmu gaib?

Jawab:

Jin tidak mengetahui ilmu gaib. Juga semua yang di langit dan bumi tidak ada yang mengetahui ilmu gaib kecuali Allah. Bacalah firman Allah Ta’ala:

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ

Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan” (QS. Saba: 14).

Barangsiapa yang mengklaim dirinya mengetahui ilmu gaib, maka ia kafir. Dan barangsiapa yang membenarkan orang yang mengklaim mengetahui ilmu gaib maka ia juga kafir. Berdasarkan firman Allah Ta’ala :

قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ

Katakanlah (wahai Muhammad): “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”” (QS. An Naml: 65).

Maka, tidak ada yang mengetahui ilmu gaib kecuali hanya Allah semata. Dan mereka yang mengklaim mengetahui ilmu gaib atau kejadian di masa mendatang, semuanya adalah termasuk dukun. Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda:

من أتى عرافاً فسأله لم تقبل له صلاة أربعين يوماً

barangsiapa yang mendatangi dukun dan bertanya padanya, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari” (HR. Muslim, no. 2203 2230)

Dan jika seseorang mempercayainya maka ia menjadi kafir. Karena jika ia mempercayai ada makhluk yang mengetahui ilmu gaib, berarti ia telah mendustakan firman Allah Ta’ala:

قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ

Katakanlah (wahai Muhammad): “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”” (QS. An Naml: 65).

***

Sumber: Fatawa Arkanil Islam no. 44, Asy Syamilah

Penerjemah: Yulian Purnama

Artikel Muslim.Or.Id




Baca Artikel Terkait: