-->

Rabu, 17 Juni 2015

Makan terlalu malam ternyata tidak hanya menambah berat badan. tak hanya itu, ternyata jika kebiasaan tersebut juga berdampak negatif pada kesehatan tubuh. Berbeda ketika Anda makan pada siang hari. Mengonsumsi makanan padat kalori di siang hari dapat memberikan tambahan energi, mengendalikan nafsu makan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun jika makanan kaya kalori dimakan di malam hari, justru bisa berakibat sebaliknya. Berikut bahaya mengonsumsi makanan saat larut malam:

1. Kualitas Tidur
Jika Anda merasa lapar saat tengah malam, hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung cairan seperti sup atau milkshake untuk mencegah keinginan buang air kecil saat tidur. Hindari pula makanan dan minuman berkafein, seperti coklat, kopi, minuman berenergi dan makanan energi lainnya karena bisa membuat Anda sulit tidur dan menyebabkan pusing ringan saat siang hari. Konsumsi alkohol larut malam juga dapat menyebabkan periode panjang insomnia jika Anda minum jumlah berlebihan.

Sebagai gantinya, pakar kesehatan khusus tidur dr. Timothy Morgenthaler merekomendasikan camilan sehat seperti oatmeal dengan susu rendah lemak dan menghindari makanan berposi besar serta pedas karena bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada perut.

2. Berat Badan
Walau tidak berpengaruh secara langsung, mengonsumsi makanan saat larut malam bisa mengakibatkan peningkatan berat badan. Menurut Erica Blackburg dalam wawancara dengan ABC News, orang sering memilih kripik dan es krim untuk dikonsumsi di malam hari.

Makanan seperti itu padat akan kalori, rendah nutrisi dan ‘ringan’ sehingga tidak memberikan rasa kenyang yang akhirnya mengakibatkan pengonsumsian berlebihan. Jika Anda membatasi kalori pada keesokan harinya dengan tujuan kompensasi, maka siklus makan ini bisa terjadi lagi dan menyebabkan berat badan meningkat drastis.

Makanan mengandung kalori pada tengah malam sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan, namun hal ini hanya berlaku bagi mereka yang sakit atau sedang dalam perawatan medis dan memiliki nafsu makan yang kurang. Jika Anda salah satunya, pilih makanan sehat kaya kalori seperti kacang-kacangan, alpukat, keju atau makanan ringan olahan.

3. Heartburn dan Acid Reflux
Acid Reflux adalah kondisi umum di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan setelah makan. Kondisi ini biasanya disertai dengan rasa mulas atau nyeri seperti terbakar (heartburn) pada bagian tengah dada. Walau tidak setiap saat, kondisi tersebut biasanya terjadi sebagai ‘peringatan’ atas penyakit GERD (gastroesophageal reflux disease) kronis.

Berbaring setelah makan dapat memicu acid reflux dan gejala GERD lainnya, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Terlalu banyak makan atau mengonsumsi makanan tinggi lemak, berminyak atau asam pada malam hari dapat meningkatkan risiko ini. Oleh karena itu hindari mengonsumsi makanan saat larut malam jika Anda rentan terhadap acid reflux atau heartburn.

4. Nighttime Eating Syndrome
Makan larut malam mungkin merupakan gejala depresi yang berkaitan dengan kondisi yang disebut Nighttime Eating Syndrome (NES atau sindrom makan malam hari). Orang dengan NES makan sebagian besar kebutuhan kalori setelah jam 6 sore, menurut Dr. Michael Craig Miller dari Harvard Health Publications.

Orang dengan NES kebanyakan mengalami depresi dan makan larut malam karena ketidakseimbangan hormon. Makan larut malam biasanya melibatkan gula dan karbohidrat, yang merupakan makanan pemicu rasa nyaman sehingga dapat mengobati diri sendiri.

5. Efek lain
Makan larut malam menyebabkan Anda untuk menghindari makanan pada jam makan malam normal, sehingga meningkatkan peluang mengembangkan diabetes tipe 2, karena gula dan insulin mengalami kesulitan berinteraksi satu sama lain setelah periode kelaparan

Ref:  doktersehat.com




Baca Artikel Terkait: