-->

Minggu, 30 Agustus 2015

Amin Rais: Amerika Dibalik Pelambatan Ekonomi Indonesia

SEMARANG, Mantan ketua PP Muhammadiyah, Amin Rais terang-terangan menuding Amerika Serikat berada di balik pelambatan ekonomi Indonesia.

Menurut Amien, Indonesia dan Malaysia menjadi target negara jajahan Amerika, setelah negara adidaya itu berhasil merontokkan negara-negara di Timur Tengah.

“Saya melihat, tengil-tengil Amerika itu punya pengalaman sejak dulu. Kalau ada bangsa ekonominya rontok, maka begitu digoyang, mudah sekali. Kira-kira setelah Timur Tengah, target berikutnya Malaysia dan Indonesia,” kata Amien Rais di Semarang, Jawa Tengah. Seperti dilansir okezone. Ahad (30/8).

Menurut Amien, Amerika menjajah banyak negara lewat kekuatan korporasi yang sudah mendunia. Korporasi ini menguasai segala macam bisnis seperti tambang, minyak bumi, dan lain-lain.

Amien Rais menyatakan imperialisme korporasi bisa kokoh dan tangguh karena kerjasama dengan enam elemen. Elemen pertama, kata Amien, kerjasama korporasi itu sendiri. “Kadang-kadangincome growth rich-nya melebihi rata-rata pendapatan beberapa negara di Afrika,” tegas Amien.

Kedua, Amien melanjutkan, kekuatan ekonomi ditopang kekuatan perbankan. “Bank me-manage urat nadi ekonomi setiap korporasi. World Bank, IMF itu kongkalikong dengan korporasi,” tambahnya

Ketiga, kata Amien, kerjasama dengan Pentagon. Menurut Amien, apabila korporasi hendak menghajar suatu negara, biasanya dimulai dengan langkah persuatif.

“Kalau tidak bisa, baru diancam. Diancam membangkang, dijajah seperti di Afganistan dan Irak. Ada ribuan buledari Eropa dan Amerika di Papua. Mereka sedang apa? Mereka sedang melakukan hal-hal membahayakan Indonesia,” cetus Amien.

Ke empat, ujar Amien, kerjasama dengan media massa. Amien menyatakan CNN, BBC, dan media barat lain merupakan bagian dari korporasi. “CNN, BBC semua bergerak untuk kepentingan korporat,” tegas Amien lagi.

Ke lima, kata Amien, kerjasama dengan intelektual bayaran. Menurut Amien, Universitas Chicago, Universitas Harvard, dan universitas-universitas lain di Amerika bertujuan mencetak akademisi-akademisi yang membenarkan kapitalismde dan imperialisme.

“Chicago, Harvard itu memproduksi profesor-profesor botak yang membenarkan kapitalisme itulah masa depan,” sambungnya.

Terakhir, tegas Amien, kelima elemen korporasi ini tidak akan melakukan imperialisme terhadap sebuah negara apabila tidak direstui elite-elite nasionalnya.

“Kalau elite nasionalnya palang pintu tidak sembarangan bisa masuk, maka mereka tidak bisa memaksa. Iblis hanya bisa menggoda, tidak bisa memaksa,” ungkap Amien bertamsil./panjimas




Baca Artikel Terkait: