-->

Jumat, 30 Oktober 2015



SEORANG pakar HAM PBB pada hari Kamis (29/10/2015) memperingatkan bahwa gejolak di Myanmar dalam pemilihan umum pada pekan depan, akan sangat jauh dari harapan. Dilaporkan Worldbulletin.

Myanmar akan menggelar pemilu pada 8 November, dan digadang-gadang akan jadi pemilu paling bebas dan adil karena jauh dari kekuasaan militer. Namun menuru Yanghee Lee, utusan khusus PBB di Myanmar, menyatakan bahwa urusan masih panjang.

“Puluhan calon pemilu telah didiskualifikasi, ratusan ribu orang dalam pemilu sebelumnya telah kehilangan haknya, kebebasan berkumpul sedang dibatasi dan ada intimidasi yang meluas,” kata Lee.

Lee menunjuk soal pencabutan hak sekitar 760.000 orang yang sebelumnya memegang kartu pendaftaran sementara, terutama Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, etnis Cina dan India.

Lee mengatakan bahwa 50 calon yang didiskualifikasi, karena mereka Muslim dari negara bagian Rakhine. [ar/islampos]




Baca Artikel Terkait: