-->

Jumat, 16 Oktober 2015



Mantan diplomat Iran, Abu Fadhal Islami (islammemo.cc)

– Iran. Mantan diplomat Iran bernama Abu Fadhal Islami menyebutkan bahwa Pemerintah Iran sekarang sesungguhnya yang mendanai dan mempersenjatai ISIS di Suriah dan Irak, meskipun secara kasat mata Iran menyatakan memusuhinya.

Abu Fadhal, yang merupakan mantan diplomat Iran di Tokyo dan keluar dari rezim setelah kegagalan Ahmadi Nejad dalam Pilpres Iran terakhir, menyatakan bahwa Iran saat ini diuntungkan dengan ISISdengan menjadikannya alasan utama untuk dapat masuk ke Irak dan Suriah.

Menurutnya, untuk memaksimalkan keuntungan itu, Tehran telah mensuplai sebagian senjata yang dibutuhkan oleh gerakan radikal-gerakan radikal seperti ISIS.

Abu Fadhal mengakui bahwa selama bertugas menjadi diplomat, dirinya memiliki bukti-bukti yang kuat keterlibatan Iran dalam mendanai sejumlah kelompok radikal meskipun memiliki ideologi dan keyakinan yang berbeda (dengan Syiah).

“Saya bekerja 4 tahun di Kedubes Iran di Bangkok, dan saya mengetahui adanya permintaan izin setiap minggunya (dari kedubes) kepada Pemerintah Thailand untuk pesawat-pesawat militer Iran menambah bahan bakar dalam perjalanan ke Korea Utara, mengantarkan bantuan senjata,” ungkap Abu Fadhal.

“Saat ini, Iran sangat diuntungkan oleh ISIS, dan tidak diragukan lagi jika sebagian senjata ISIS merupakan pemberian oleh Iran,” sebut Abu Fadhal. (rem/dakwatuna)




Baca Artikel Terkait: