-->

Kamis, 05 November 2015



OXFORD, Setelah   13  tahun menunggu, sebuah  Pusat   Studi   Islam Oxford yang baru diharapkan untuk dibuka awal tahun depan, dengan fitur-fitur teknologi, seni, dan sains yang canggih yang telah disumbangkan  oleh  negara-negara Muslim di  seluruh dunia,

Tiga belas tahun sejak pembangunan dimulai, yang mencapai biaya   sekitar £ 100,000,000, Pusat   Studi   Islam Oxford akhirnya bisa  dibuka pada bulan Januari 2016.

Pusat   Studi   Islam Oxford, bersifat   sebagai   organisasi yang independen  dari  Universitas Oxford, akan terdiri dari  auditorium, perpustakaan tiga lantai, ruang makan dan   Masjid.

Pembangunan dimulai pada tahun 2002 di Marston Road, dan pada awalnya pembangunan diharapkan dapat   selesai dan   dibuka   dua   tahun   kemudian.

Tapi keterlambatan dalam hal pendanaan dan masalah-masalah terkait pekerjaan bangunan mendorong mundurnya waktu pembukaan.

Pusat   Studi   Islam Oxford ini  pindah   ke   kantor baru   di Marston Roadsetelah sebelumnya berada di George Street, Panitera  Richard   Makepeace mengatakan   perpindahan itu hampir  selesai, dirilis oleh International Islamic News Agency [IINA]

Richard   Makepeace mengatakan,  “Kami  berharap  bahwa  pembangunan akan  selesai  pada akhir tahun ini dan  mahasiswa   akan mulai menggunakan  bangunan  mulai semester berikutnya.

Mantan Diplomat Inggris di Kairo ini juga mengatakan bahwa interior bangunan yang rumit telah memperlama proses pekerjaan bangunan.

Bangunan Pusat   Studi   Islam Oxford   ini telah  mendapatkan  manfaat dari sejumlah  donor  dan telah menerima  hadiah dari  beberapa negara.

Pengerjaan   kayu di Auditorium Malaysia, ruang kuliah model teater, dibangun dan disumbangkan oleh Malaysia.

Perpustakaan Kuwait, yang akan berisi koleksi buku, jurnal-jurnal dan naskah dari berbagai topik  berasal dari karya-karya klasik mengenai Al-Qur’an dan juga ilmu-ilmu sosial modern, telah disediakan oleh Kuwait Foundation of Advancemnet of Sciences (KFAF).

Lebih lanjut ia mengatakan, “Ada juga  dinding  ubin Iznik  asli  khas Turki.

Makepeace juga mengatakan “Pusat   Studi   Islam Oxford   harus dipandang sebagai  sebuah lembaga akademis dengan  masjid  daripada dipandang dengan cara sebaliknya”.

Dia mengatakan : “Ini  akan  menjadi lembaga  Muslim dengan cara yang sama  bahwa  banyak perguruan tinggi yang merupakan lembaga Kristen.”

“Pusat   Studi   Islam Oxford   ini akan  digunakan  oleh Muslim dan non-Muslim – “Kita ingin mempromosikan beasiswa dari dunia Islam.

“Kami berharap ini  akan  membawa  lebih  banyak   kontribusi Oxford ke  dunia Muslim dan juga kontribusi   lebih dari dunia Muslim ke  Oxford.”

Di sisi lain, Wali Kota Rae Humberstone  menanam  pohon di kebun  pada hari Kamis [29/10/2015] untuk menandakan bahwa pembukaan Pusat   Studi   Islam Oxford   itu semakin dekat.

Bangunan ini akan digunakan sebagian  besar oleh  mahasiswa di     Oxford, tetapi juga bisa  menjadi tuan  rumah  pameran  karya seni  di dunia Islam, yang bisa dilihat oleh  publik.

Oxford Centre for Islamic Studies (OCIS)didirikan pada tahun 1985  untuk   mendorong    studi  Islam dan dunia Islam. [IZ]




Baca Artikel Terkait: