-->

Sabtu, 19 Maret 2016


Ilustrasi: Gula dan Terigu / Gandum

Hampir semua jenis makanan yang kita konsumsi menggunakan gula pasir dan terigu sebagai bahan dasar pembuatannya. Namun masih banyak yang belum mengetahui dampak negatif mengonsumsi kedua bahan dasar tersebut bagi kesehatan.

Pada tahun 1956 seorang dokter ahli bedah Thomas L.Cleave ,menemukan bahaya mengonsumsi gula pasir dan terigu. Penyakit akibat mengonsumsi gula pasir berlebih tersebut ia namakan The Saccharine Disease.  Hal ini berdampak pada gangguan usus (diverticulitis), kanker usus besar, gangguan pembuluh balik tungkai dan wasir, juga rasa tidak pernah kenyang merupakan efek yang timbul dari mengonsumsi gula pasir dan semua jenis makanan karbohidrat yang diolah pabrik (refined diet).

Pada dasarnya, terigu terbuat dari bahan alam yaitu gandum. Sama seperti beras, namun akibat proses penggilingannya yang terlalu berlebihan, kulit ari bahan jelai yang kaya akan vitamin –mineral tersebut menjadi terbuang dan  biasanya akan menjadi makanan hewan ternak. Karenanya semakin putih terigu dan beras, semakin rendah gizinya.

Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai temuan, bahwa mengonsumsi karbohidrat olahan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif. Hal ini dikuatkan dengan semakin meningkatnya  konsumsi gula pasir oleh masyarakat di seluruh dunia. Akibatnya, penyakit yang disebabkan kekurangan asupan fiber (serat) meningkat. Dengan demikian muncul penyakit kandung empedu, penyakit usus, penyakit pembuluh darah dan jantung. Konsumsi kekurangan serat juga terkait dengan penyakit yang diakibatkan lemak darah tinggi dan hipertensi.

Dalam penelitian tersebut ia juga menyatakan di dalam menu terigu dan gula pasir banyak vitamin dan mineral yang hilang, salah satunya trace-elements chromium. Chromium berperan dalam mengatur metabolisme gula dan cholesterol juga. Selain itu mineral cadmium yang tidak menyehatkan akan meningkat.

Mengonsumsi gula pasir yang berlebihan dapat mengakibatkan kelebihan kalori sehingga juga berdampak pada meningkatnya cholesterol tubuh. Sehingga membentuk penyakit arteri (artherosclerosis). Sedangkan kekurangan serat akibat konsumsi terigu berlebih dapat mengganggu flora usus. Sebagian kuman usus ikut terbuang bersama tinja, sehingga tumbuh kuman usus yang tidak baik. 

Dampak lainnya dari mengonsumsi gula dan terigu secara berlebihan dapat meningkatkan berat badan seseorang. Dikarenakan kurang berampas, kedua bahan tersebut tidak pernah memberi rasa kenyang dalam tubuh kita, sehingga orang cenderung mengonsumsi lebih banyak dari kebutuhannya./ suaraislam




Baca Artikel Terkait: