-->

Senin, 23 Januari 2023


Di antara sekian bnyak nikmat yang Allah berikan kepada manusia,sehat merupakan nikmat mahal dan berharga yang kerap dilalaikan. Rasulullah pun,dalam sabdanya mengatakan; ‘’Dua kenikmatan yang banyak manusi tertipu yakni sehat dan waktu luang.’’ [HR.Bukhari]

Ada sebuah ungkapan,sehat itu mahkota yang ada di atas kepala orang yang sehat namun hanya bisa dilihat oleh orang yang sakit. Kerap tak disadari oleh orang yang sehat ,bahwa sehat yang dirasakan adalah suatu nikmat yang besar yang tidak ternilai harganya.Bukankah segala aktifitas bisa dikerjakan manakala tubuh dalam kondisi sehat? Orang bisa pergi ke pasar,kantor,sawah,sekolah, dan pergi kemana saja karena tubuhnya sehat.Orang bisa berangkat Sholat berjamah di Masjid,berangkat Haji,hadir di majlis taklim,bisa baca buku,buka leptop,mengetik dan lain sebagainya,bukankah semua itu bisa dijalankan dengan nyaman ketika tubuh tidak sakit. Namun hal itu kerap tak disadari, kurang dipikirkan ,serta tidak menjadi bahan perenungan.Semua itu dianggapnya sesuatu yang biasa,yang alamiah,yang lumrah,yang memang sudah begitu adanya.Nah,orang kerap baru menyadari kalau sehat adalah nikmat agung yang mahal dan tiada ternilai harganya ketika orang sudah jatuh sakit.

Ketika sakit mendera,tubuh lunglai tak berdaya,badan terkulai di atas ranjang,segala aktifitas tidak bisa dikerjakan,sekadar untuk minum pun harus minta bantuan,barulah di insafi ternyata sehat itu mahal,sehat itu berharga,sehat itu nikmat dari Allah yang agung yang luar biasa.Bertahun tahun tidak pernah sakit gigi,tapi semua itu dianggapnya sesuatu yang biasa .Baru ketika suatu hari giginya sakit,dua jam saja,ah ternyata bertahun tahun tidak sakit gigi adalah suatu nikmat.

Sebab itulah Uswatun hasanah kita Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi sallam, mewanti wanti [mengingatkan]agar senantiasa manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara.Dan di antaranya adalah:manfaatkan masa sehatmu sebelum datang masa salkitmu.[HR.Al Hakim].Selagi sehat sadarilah bahwa sehat itu nikmat,bersyukurlah sebanyak-banyaknya kepada Allah,gunakan waktu sehat sesuai dengan kehendak yang memberi sehat.Dan akhir kata semoga waktu sehat kita dalam taat dan bermanfaat.

Wallahu a’lam. (dakwatuna.com/hdn)




Baca Artikel Terkait: