-->

Selasa, 09 Agustus 2016

 

PEKANBARU,

afdhalilahi.com – Hari ini, 9 Agustus 2016 Provinsi ini merayakan Ulang Tahun yang ke 59. Provinsi Riau yang kita cintai, tempat bernaung dan berkreasi. Tempat mengais rejeki dan menempa diri. Tempat berkarya dan eksistensi diri. Dalam susah maupun senang, dalam suka maupun duka.

Hari ini mengajak kita merenung, apa yang sudah kita lakukan untuk negeri tercinta ini?.

Sebagai anak negeri, tentu saja wujud setia dan amanah negeri adalah menjalankan segala kewajiban sesuai dengan strata dan profesi kita. Negeri ini perlu sentuhan tangan pengabdian, dalam transparansi yang bisa dipertanggungjawabkan. Bukan saatnya berpangku tangan, tapi singsingkan lengan dan berjalanlah kedepan. Buat pendiri negeri ini bangga dengan hasil karya kita, sesuai dengan cita-cinta pendiri bangsa.

Negeri ini butuh gerakan, bukan diam dan menjadi penonton, kerja..kerja dan kerja..Mari kita bekerja sepenuh hati, sebagai bakti pada negeri ini...

Pagi ini, kami mengutip pidato sambutan Plt. Gubri pada Apel Peringatan HUT Provinsi Riau ke 59 ;

“Hari Jadi ke-59 Provinsi Riau sebagai cermin, sejauh mana jati diri anak negeri membawa eksistensi daerah kearah yang lebih maju, sejalan dengan citacita para leluhur dan pelaku sejarah Provinsi Riau

Makna yang terkandung didalam Hari Jadi yang jatuh pada hari ini adalah, bagaimana mengingatkan kita kepada ajaran-ajaran kebaikan, nilai keikhlasan, makna perjuangan dan pengabdian. Setinggi apapun gelombang, penghalang yang menghadang kita akan tetap melangkah untuk meraih cita mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Berkaca pada sejarah masa lalu, serta berbagai potensi yang kita miliki, saya yakin, negeri Melayu ini akan menjadi “lokomotif” perekonomian untuk wilayah Indonesia bagian barat. Hari Jadi ini, merupakan momen untuk memupuk semangat kebersamaan, persatuan, banyak kemajuan dan prestasi yang kita raih, namun masih ada PR besar kita, untuk memajukan negeri ini.

Dalam hati, pikiran kita sebagai generasi penerus negeri adalah, bagaimana membina, menjaga dan meningkatkan rasa kebersamaan, kekompakan, seraya bersebati, untuk meraih kemajuan dan kesejahteran masyarakat di Bumi Lancang Kuning yang kita cintai ini. Pada kesempatan saat ini, saya berpesan kepada kita semua :

Pertama, Kita harus menjadi mercusuar, pedoman bagi anak negeri dalam mengarungi bahtera pembangunan yang penuh dengan tantangan dan harapan.

 Kedua, Kita harus memiliki cita-cita besar, cita-cita menjadikan bumi melayu menjadi sentral pembangunan di Sumatera. Cita-cita membuat kita bangun lebih pagi, membuat kita tahan lebih lama bekerja, dengan sepenuh hati, dengan rasa cinta dan tanggung jawab di dada.

Ketiga, Bekerja dengan Semangat Pantang Menyerah, tantangan atau godaan apapun tidak akan menggoyahkan kita. Kita tidak akan menyerah dengan mudah, kita akan terus berjalan menuju kearah citacita, hingga kita sampai di tempat tujuan.

Keempat, Semangat Berkorban. Tidak ada yang gratis di bawah matahari. Demikian semboyan orang-orang bisnis. Saya kira semboyan itu benar, Apapun yang kita lakukan perlu pengorbanan. Bahkan kalau kita tidak melakukan apa-apa, kita juga telah mengorbankan sesuatu yaitu kesempatan. Hidup ini memang menuntut pengorbanan.

Kelima, Iman dan taqwa, serta budaya Melayu sebagai landasan berpijak atau pokok dari segala upaya kita, dalam mempercepat laju pertumbuhan diberbagai bidang.

SELAMAT ULANG TAHUN RIAU TERCINTA! 
Sourche: dinkesriau




Baca Artikel Terkait: