-->

Rabu, 05 Oktober 2016

Arena taman jalur kota wisata Teluk Kuantan. ( ktc )

Mari Wujudkan Teluk Kuantan Jadi Kota Wisata, Taman dan Hutan Kota Perlu Diperbanyak Dulu

TELUK KUANTAN - Topografi kota Teluk Kuantan yang berbukit dan dialiri sungai besar ( Kuantan ) menjadikan ibukota kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) ideal sebagai kota wisata. Untuk Riau, hanya kota Teluk Kuantan yang memiliki topografi cukup indah tersebut.

Hanya saja untuk menjadikan kota ini sebagai kota wisata, perlu beberapa pembenahan, terutama penambahan taman dan hutan kota. " Apa yang ingin dicari orang yang sedang melancong, kota yang sejuk dan asri serta aman, tempat orang ingin ngadem ( menenangkan diri ), plus ke objek-objek wisata yang ada disekitar kota kemudian kembali ke kota rehat di hotel atau mencari kuliner dimalam hari dengan suasana yang asri, "ujar pemerhati perkotaan, Ir Mardianto Manan saat bincang-bincang dengan wartawan belum lama ini.

Bagaimana mewujudkan seperti itu, menurutnya taman dan hutan diperbanyak. " Untuk taman misalnya, sampai saat ini median dua jalan utama seperti jalan Proklamasi dan Sungai Jering - Sentajo belum dibangun taman, harusnya sejak APBD-P 2016 sudah dialokasikan dana untuk penataan taman ( pembelian bunga ), kalau dua media jalan ini sudah ada taman pasti indah sekali, Ruko,  bangunan usaha, swasta, penduduk juga yang ada di tepi jalan juga diminta menanam pohon dan bunga sebanyak-banyak baik dalam pot maupun ditanah,"ujarnya.

Begitu juga lahan depan kawasan depan hotel Kuansing yang cukup lebar, perlu dibangun taman, sehingga perempatan itu menjadi kian indah. " Begitu juga areal depan mesjid agung dan keempat sisi bundaran Carano perlu segera dibangun taman sejak awal, jadi ketika masuk kota Teluk Kuantan orang sudah merasakan nuansa keindahan dan kenyamaman,"ujarnya.

Untuk menekan suhu udara sebutnya, hutan kota perlu diperbanyak. Menurutnya ada tiga lahan Pemkab yang dapat menjadi hutan kota tanpa biaya yang banyak. Pertama areal kawasan sport centre, disana sudah terlihat hutan tumbuh seperti sedia kala. Yang kedua dibelakang hotel Kuansing dan ketiga dikawasan Kampus UNIKS.

" Biarkan saja kawasan itu tumbuh hutan alami, kedepan akan jadi sumber flora dan fauna, membuat kota bersih karena ada pohon yang menyerap debu dan membuat kenyamanan. Jika perlu, Pemkab dalam rangka menjadikan Teluk Kuantan sebagai kota wisata, membeli lahan perbukitan didepan Mapolres dan antara Mapolres dan DPRD Kuansing agar tetap terpelihara sebagai hutan kota, bayangkan indahnya banyak kawasan hutan ditengah kota,"ujarnya.

" Trus disekitar kota hendaknya pembangunan kebun kelapa sawit ditiadakan, agar tidak meningkatkan suhu udara,"ujarnya.

Hal lain yang perlu menjadi perhatian kata Mardianto Manan, agar keasrian kota Teluk Kuantan terlihat, pagar-pagar bangunan pemerintah dan swasta didorong agar dapat sebagai tempat tanaman merayap. " Konsepnya seperti pagar Aryaduta Hotel, diatasnya bisa dijadikan sebagai lokasi menanam bunga dan tanaman merayap, kalau sebagian besar pagar seperti itu akan menambah suasana hijau dan keasrian disepanjang jalan,"urainya.

Seterusnya kata Mardianto terdapat ornamen budaya khas Kuansing ditempat-tempat strategis seperti perempatan dan arena taman jalur. " Kalau di Bali itu kan ada janur, kalau di tempat Kita mungkin replika payung emas yang, dipasang diperempatan atau dikawasan-kawasan wisata seperti arena taman jalur. Kemudian air mancur didesain seperti barang tradisional Kuansing, seperti sosoran, kombuik, luka dan yang lain-lain, jadi nuansa khas Kuansing itu terasa, sederhana sebenarnya,"kata Mardianto.

Selanjutnya untuk mempercanti kota, dorong warga menggalakkan tanaman holtikultura seperti sayur mayur dan buah-buahan di lahan-lahan yang kosong dan terlantar. " Adanya tanaman holtikultura akan menambah kerapaian dan suasana hijau serta kawasan yang tertata, jika perlu areal persawahan yang ada ditengah kota digarap, seperti Kita lihat di Bandung, Yogyakarta dan Bali,"pungkasnya.
Sourche: kuansingterkini




Baca Artikel Terkait: