-->

Selasa, 24 Januari 2017

Apa itu Presidential Threshold ? Ini Dinilai Perkuat Dinasti Politik di Indonesia

Jakarta - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai Presidential Threshold (Pres-T) bisa memperkuat dinasti dan oligarki politik. Pasalnya, Pres-T menghambat sirkulasi dan regenerasi kepemimpinan di Indonesia.

"Adanya Presidential Threshold akan menguntungkan partai-partai besar dan dari mereka saja calon pemimpinnya dan itu-itu saja sehingga melanggengkan dinasti politik dan oligarki," ujar Ray di Jakarta, Jumat (21/1)

Ray menilai, karakter dasar parpol di Indonesia adalah oligarkis sehingga Ketum Partai atau keluarganya serta jaringan politik dan bisnisnya berupaya melanggengkan kekuasaan di parpol. Jika demikian, sirkulasi kepemimpinan menjadi terhambat.

"Jika presidential threshold dinaikan, maka kemungkinan besar hanya ada tiga atau empat parpol saja yang bisa mencalonkan presiden. Sementara partai kecil atau menengah hanya mengikuti partai-partai tersebut," ungkap dia.

Seharusnya, kata Ray, desain pemilu kita harus menjawab tantangan regenerasi kepemimpinan yang mandek, menguatnya oligarki dan dinasti politik. Menurut dia, tantangan kita bukanlah terkait relasi eksekutif dengan parlemen.

"Nah, adanya presidential threshold dalam konteks pemilu serentak justru tidak menjawab tantangan regenerasi kepemimpinan yang mandek, menguat oligarki dan dinasti politik. Karena itu, presidential threshold tidak diperlukan dalam pemilu serentak 2019," pungkas dia.
Source: beritasatu.com




Baca Artikel Terkait: