-->

Kamis, 23 Februari 2017

Ingin Menjual Rumah? Ikuti Panduan Berikut Ini!

TANAH DIJUAL: Tanah Best Vieu Gunung Pancar Bojong koneng
Ada kalanya rumah yang telah ditempati selama bertahun-tahun, dirawat, dan sangat disayangi oleh si pemilik pada akhirnya harus dilepas ke tangan pihak lain. Alasannya bermacam-macam. Bisa jadi rumah terpaksa dijual lantaran pindah ke luar daerah atau karena lingkungan tempat tinggal tidak lagi dianggap kondusif. Bahkan, bisa jadi karena telah menemukan hunian lain yang mungkin dirasa lebih layak atau strategis.
Dalam menjual rumah, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa menjual rumah tidak bisa dilakukan dengan buru-buru. Kemungkinan risiko yang paling besar jika menjual rumah secara terburu-buru adalah justru menjadi korban penipuan atau harga yang didapat justru jatuh di bawah ekspektasi. Tentu Anda tidakmenginginkan hal tersebut, bukan?
Untuk itu, bagi Anda yang ingin menjual rumah, selain tidak terburu-buru, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan seperti berikut ini.

Ketahui harga pasar dan tentukan harga sewajarnya

Sudah menjadi rahasia umum, dalam menjalankan bisnis, tujuannya adalah mendapatkan keuntungan. Pun demikian dengan menjual rumah. Ibarat kata, seburuk-buruknya kondisi rumah, Anda tentu ingin mendapatkan lebih. Setidaknya sama, tanpa harus merugi.
Akan tetapi Anda tidak bisa sesuka hati menentukan harga jual. Anda harus mencari tahu berapa harga di pasar. Gali informasi mengenai harga tanah di wilayah Anda, lalu bangunan dengan tipe atau bangunan yang sama atau mendekati. Dengan patokan tersebut, baru Anda dapat menentukan berapa harga jual yang sepantasnya—tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Patokan harga yang terlalu tinggi tentu akan membuat calon pembeli tak kunjung menghampiri, sementara harga yang terlalu rendah justru akan membuat diri merugi.

Pilih waktu penjualan saat musim atau cuaca sedang baik

Apa hubungannya antara cuaca atau musim dengan penjualan rumah? Apakah ada jampi-jampi tertentu? Apakah hujan pertanda buruk? Apakah mendung membawa kesialan nasib?
Tidak, tidak seekstrem itu. Hujan sesungguhnya adalah rezeki dan malaikat pun turun bersama dengan hujan. Alasan mengapa Anda tidak sebaiknya menjual rumah ketika musim hujan adalah alasan yang logis.
Pada dasarnya, Anda bebas memilih waktu untuk melakukan penjualan. Pada musim hujan, jangankan untuk membeli rumah, untuk keluar ruangan saja orang sudah malas. Mereka akan berpikir ulang jika harus memaksakan diri berbasah-basahan dan bergumul dengan udara dingin untuk sekadar survei langsung ke rumah yang Anda tawarkan.

Jika ada kekurangan pada rumah, perbaiki atau sampaikan saja apa adanya

Sebelum menjual, Anda tentu harus mengecek setiap detail pada rumah. Jangan sampai ada yang terlewat dan justru kekurangan tersebut baru Anda ketahui dari calon pembeli yang datang saat survei. Jika masih ada kekurangan, segera perbaiki dengan tepat. Namun, apabila ternyata kekurangan tersebut tidak dapat Anda atasi, maka sampaikan saja apa adanya kepada calon pembeli.
Tidak perlu takut calon pembeli akan lari. Jika kemungkinan terburuk seperti itu yang terjadi, setidaknya Anda tidak membohonginya. Calon pembeli akan sangat menghargai kejujuran Anda. Apabila kekurangan rumah tidak terlalu besar, calon pembeli biasanya akan memaklumi.

Buat deskripsi rumah yang detail dan jelas

Jika Anda ingin membeli suatu barang, apa yang Anda lakukan? Tentu membaca detail produk, kan? Terutama jika barang yang akan Anda beli harus dibayar dengan sejumlah uang yang tidak sedikit, Anda tentu ingin tahu sedetail-detailnya produk atau barang tersebut.
Begitu pun jika Anda mengiklankan rumah. Berikan detail rumah Anda dengan jelas, namun tetap menarik. Posisikan diri Anda sebagai calon pembeli. Jika Anda menjadi calon pembeli, informasi apa saja yang Anda butuhkan? Iklan seperti apa yang cukup jelas namun tetap membuat Anda tertarik? Nah, tuliskan jawaban-jawaban tersebut ke dalam iklan Anda.

Pastikan rumah dalam keadaan baik dan bersih

Ketika telah mengiklankan rumah, Anda tentu harus siap kapan pun calon pembeli menghubungi dan meminta survei langsung. Jika rumah yang akan dijual adalah rumah yang Anda huni, mungkin akan lebih mudah karena dalam kondisi yang dirawat setiap hari. Namun, bagaimana jika rumah yang Anda jual sudah dibiarkan kosong tidak berpenghuni?
Jangan terburu-buru mengecewakan calon pembeli dengan kemalasan untuk sekadar merawat rumah tersebut. Tidak harus terlihat sekinclong rumah yang dihuni dan dibersihkan setiap hari. Setidaknya, singkirkan gulma yang mungkin tumbuh di pekarangan atau depan rumah, bersihkan dari sampah daun atau apa pun, jangan biarkan debu menumpuk, dan sebagainya. Buatlah kesan bahwa rumah yang Anda tawarkan memang siap dan layak untuk dihuni.

Gunakan berbagai media untuk pemasaran

Manfaatkan berbagai media yang ada untuk memasarkan rumah Anda. Mulai dari yang paling sederhana dengan memberi pemberitahuan yang terpasang di rumah, menyebarkan informasi melalui berbagai media sosial dan komunikasi, memuat iklan di koran, dan lain-lain. Anda juga bisa menggunakan berbagai layanan jasa iklan di berbagai media digital seperti di situs web properti.

Manfaatkan agen atau broker

Selain menggunakan berbagai media seperti yang disebutkan sebelumnya, Anda juga bisa memanfaatkan agen atau broker. Atau jika Anda belum pernah melakoni jual-beli rumah sebelumnya, kehadiran agen atau broker ini dapat memudahkan Anda untuk mendapatkan pembeli. Mereka telah berpengalaman dalam bidang ini—termasuk bagaimana melakukan pendekatan dan follow up kepada calon pembeli.

Siapkan dokumen-dokumen penting

Ini tidak boleh terlewat. Jangan sampai ketika Anda telah bertemu dengan pembeli dan kesepakatan pembelian telah oke, Anda justru tidak menyiapkan dokumen-dokumen pentingnya. Siapkan dan simpan dokumen resmi seperti AJB, BPHTB, dan sebagainya sejak jauh-jauh hari.
Itulah beberapa tips untuk panduan Anda yang ingin menjual rumah. Ingatlah bahwa segala sesuatunya membutuhkan proses, pun demikian dengan menjual rumah. Semoga berhasil!





Baca Artikel Terkait: