-->

Sabtu, 21 Januari 2023

Pendidikan Agama Islam yang Berkiblat ke Barat


Bulan Desember yang lalu, Kemenag mengirimkan 30 guru Pendidikan Agama Islam dari tingkat TK hingga SMA dari beberapa provinsi untuk mengikuti program pelatihan pengayaan teknik dan metode pengajaran Pendidikan Agama Islam di University of Oxford, Inggris. 30 guru ini terpilih melalui proses seleksi. Sehingga menjadi suatu kebanggaan tersendiri bisa menjadi peserta program pelatihan ini.

Saat ini, barat seolah sudah menjadi kiblat kita. Mulai dari gaya hidup, dan kini pendidikan agama pun ikut berkiblat pada Barat. Sistem pendidikan Barat dianggap model terbaik bagi pendidikan di negeri muslim. Maka, berlomba-lombalah kaum muslim berguru pada Barat. Sekilas memang nampak tak ada masalah. Padahal, sebenarnya hal ini sangat berbahaya bagi kita.

Sebagaimana kita ketahui, sistem pendidikan Barat adalah sistem pendidikan yang sekuler, menjauhkan agama dari kehidupan. Sehingga kurikulumnya mengajarkan ilmu pengetahuan yang mengabaikan konsep agama. Menjadikan ilmu jauh dari wahyu, sehingga guru sebagai intelektual pun akhirnya jauh dari fungsinya sebagai pemberi solusi permasalahan umat.

Jika kita membiarkan terus hal ini terjadi. Maka, bukan tidak mungkin kerusakan yang terjadi di Barat pun akan terjadi di Indonesia. Seperti, semakin maraknya kemaksiatan yang terjadi, baik itu tingkat kriminalitas atau kenakalan pelajarnya. Sudah seharusnya kita sadari bahwa Barat bukanlah model terbaik, kiblat bagi negeri muslim, namun Islam.

Islam sebagai agama yang Allah turunkan, telah mencakup sistem kehidupan, termasuk sistem pendidikannya. Dan sudah terbuukti kegemilangan penerapannya sehingga kini familiar di telinga kita para cendikiawan Islam yang juga berakhlak mulia. Mari kembalikan kiblat kita kepada Islam saja dengan penerapannya secara kaffah. Wallahu’alam bish shawab. [voa-islam.com]

Kiriman Tuti Rostika Muslimah Pemerhati Pendidikan

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!




Baca Artikel Terkait: