-->

Jumat, 07 April 2017

Perkembangan Teori Tektonik Lempeng

Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesiscontinental driftyangdikemukakan Alfred Wegener tahun 1912dan dikembangkan lagidalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun1915.

Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada duluadalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehinggamelepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahanes' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang diatas lautan basal yang lebih padat.

Teori ini terutama didukung oleh adanya Pemekaran Tengah Samudera (Sea Floor Spreading)

dan bermula di Pematang Tengah Samudera (Mid Oceanic Ridge : MOR) yang diajukan oleh Harry Hess(1962)

Namun, tanpa adanya bukti terperincidan perhitungan gaya-gaya yangdilibatkan, teori ini dipinggirkan.

Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapitampaknya tetap saja tidak mungkinbahwa bagian-bagian kerak tersebutdapat bergerak-gerak.

Di kemudian hari, dibuktikanlah teoriyang dikemukakan geolog Inggris

 Arthur Holmes

tahun 1920 bahwatautan bagian-bagian kerak inikemungkinan ada di bawah laut.

Terbukti juga teorinya bahwa aruskonveksi di dalam mantel bumiadalah kekuatan penggeraknya.

Perkembangan Teori Tektonik Lempeng

Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalamipergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah medanmagnet dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan inidinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun1956.

Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teoritektonik lempeng yang menjelaskan penyebaran ( spreading )sebagai konsekuensi pergerakan vertikal ( uplift ) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terusmembesar atauberekspansi ( expanding earth ) dengan memasukkanzona subduksi/tunjaman (subduction zone ),dan sesartranslasi (translation fault ).

Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teoriyang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudianditerima secara luas di kalangan ilmuwan.

Perkembangan Teori Tektonik Lempeng

Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuatdari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing salingbergerak relatif terhadap yang lain.

Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini terciptahingga sekarang.

Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an, dan hinggakini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis,seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, jugatentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.

Lempeng tektonik terbentuk olehkerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra(oceanic crust),dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle).

Kerak benua dan kerak samudra,beserta lapisan teratas mantel inidinamakan

litosfer . Kepadatan materialpada kerak samudra lebih tinggidibanding kepadatan pada kerak benua.Demikian pula, elemen-elemen zat padakerak samudra (mafik ) lebih beratdibanding elemen-elemen pada kerak benua (felsik ).

Di bawah litosfer terdapat lapisanbatuan cair yang dinamakan astenosfer . Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan inibergerak mengalir seperti cairan ( fluid ).Litosfer terpecah ke dalam beberapalempeng tektonik yang salingbersinggungan satu dengan lainnya.

Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:

Lempeng Afrika, meliputi Afrika -Lempeng benuaLempeng Antarktika, meliputi Antarktika -Lempeng benuaLempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan LempengIndia antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)-Lempeng benuaLempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa -Lempeng benuaLempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timurlaut -Lempeng benuaLempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan -LempengbenuaLempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik -Lempeng samuderaLempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup LempengIndia, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca,Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan LempengScotia.




Baca Artikel Terkait: