Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonsia (IJABI) bersama The Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) melakukan protes terkait taubatnya 34 pemeluk Syiah kembali ke ajaran Islam yang benar.
Ferdi Irawandi selaku Divisi Hukum OASE, menuduh bahwa pihak Majelis Az-Zikra telah mempengaruhi keyakinan tersangka hingga menyatakan taubat dari Syiah dan kembali ke ajaran Islam Ahlu Sunnah.
“Mereka diborgol, dipengaruhi keyakinan agamanya, disuruh bertaubat dan dirukyah,” kata Ferdi ditemani Jalaluddin Rakhmat beserta istri, Emilia Renita, di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Kamis (12/3/2015), sebagaimana dikutip dari islampos.com.
Sementara itu, Juru Bicara Majelis Az-Zikra, Ahmad Syuhada, menilai apa yang diucapkan Ferdi semakin menunjukkan perbedaan Syiah dengan Ahlussunah.
“Jika kelompok IJABI protes, berarti ajaran Syiah memang berbeda dengan ajaran Ahlussunah wal Jamaah,” ujar Ahmad Syuhada, Jum’at (13/3/2015).
Ahmad Syuhada mengatakan proses pertemuan Az-Zikra dengan tersangka berjalan dengan akrab dan ekspresif. Tangan mereka pun tak diborgol seperti dituduhkan Jalaluddin Rakhmat cs.
“Kedatangan kami kesana menunjukkan kasih sayang kami. Bukti kasih sayang itu, kami tunjukkan dengan memberikan sebuah santunan bagi mereka yang memiliki keterbatasan,” tutur Syuhada.
34 tersangka penganiayaan jamaah Masjid Az-Zikra menyatakan bertaubat dari ajaran Syiah. Mereka mengaku menyesal telah meyakini ajaran yang diputuskan menyimpang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, hingga melakukan kekerasan kepada warga Ahlussunah.
Ikrar para pengikut Syiah itu dilakukan ketika Majelis Az-Zikra dipertemukan dengan 34 tersangka pada Kamis (5/3/2015). Bahkan ketua penyerangan, Ida Bagus Handoko, ikut menyatakan penyesalannya. Kehadiran Az-Zikra ini dilakukan usai para keluarga tersangka mendatangi Arifin Ilham dan merengek meminta maaf
[islamedia.co/Islampos/mh]