-->

Jumat, 26 Juni 2015



Adanya Dinosaurus berukuran sangat kecil kemungkinan bisa menjelaskan mengapa tidak ada dinosaurus besar yang bertahan hidup saat ini.

Bayangkan seekor dinosaurus; sauropod seperti Brachiosaurus atau Diplodocus, salah satu binatang paling besar yang pernah hidup di daratan.

Raksasa pemakan tanaman yang sebenarnya, dengan leher panjang dan berekor. Sekarang bayangkan dinosaurus yang sama mengecil menjadi seukuran sapi.

Mungkin kedengarannya aneh, tetapi binatang seperti itu benar-benar pernah hidup. Fosil dalam jumlah yang cukup mengejutkan memastikan bahwa dinosaurus memang hidup dalam bentuk kerdil. Kehadiran mereka tidak hanya memberikan pandangan mendasar tentang evolusi dinosaurus, hal ini bahkan mungkin membantu menjelaskan mengapa dinosaurus besar tidak ada yang bertahan hidup sekarang.
Si kerdil dari Transylvania

Cerita aneh tentang dinosaurus kerdil memiliki sejarah yang panjang, dimulai di Transylvania pada akhir abad ke-19.

Franz Nopcsa, seorang bangsawan setempat, menjadi tertarik dengan fosil yang ditemukan di tanah keluarganya.

Dia memperlihatkan temuannya kepada seorang ahli geologi terkemuka, yang mengidentifikasi fosil tersebut sebagai dinosaurus. Nopcsa sangat gembira.

Dia mulai mengkaji dinosaurus, dan tidak lama kemudian dia menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh: semuanya, lain dari biasa, sepertinya kecil ukurannya.

Setelah lebih banyak mengetahui dinosaurus, Nopcsa menyadari bahwa salah satu spesies barunya adalah sauropod berleher panjang, yang sangat dekat hubungannya dengan temuan di Amerika Utara dan India saat itu.Sauropod Europasaurus dewasa dan anak-anak.

Sauropod Nopsca mirip dengan jenis lebih kecil dari spesimen besar India yang dinamakan Titanosaurus, tetapi nama itu sepertinya tidak cocok dengan mahluk kecil Nospca. Pada akhirnya temuan tersebut dinamakan Magyarosaurus.

Pada tahun 1912, Nopcsa telah mengetahui cukup banyak tentang dinosaurus di tanahnya, dan dunia prasejarah yang sebelumnya mereka tinggali, untuk mencapai suatu kesimpulan yang berani.

Dia mengatakan kajiannya mengungkapkan paling tidak terdapat satu pulau dinosaurus prasejarah yang dihuni versi kecil dari mahluk raksasa yang hidup di bagian lain dunia saat itu.

Kesimpulan ini tidaklah segila kedengarannya: para ilmuwan sebelum perang Eropa telah mengetahui bahwa hal-hal yang aneh dapat terjadi terhadap binatang yang tinggal di pulau terpencil.

Sebagai contoh, mereka menemukan bukti kuat bahwa sejumlah pulau Laut Tengah dihuni gajah dan kuda nil kerdil pada Zaman Batu, beberapa ribu tahun lalu.

Meskipun demikian, pemikiran Nopsca tidaklah langsung didukung koleganya.

Bagaimana dia bisa yakin bahwa dinosaurus kerdilnya bukanlah hanya bayi dari spesies besar?

Malangnya bagi Nopsca, peristiwa dunia mengganggu sebelum dirinya dapat memperkuat pandangannya.

Perang Dunia Pertama terjadi 20 bulan setelah Nospca mengungkapkan teori dinosaurus kerdilnya.

Karena perang, batas politik Eropa berubah. Transylvania menjaid bagian dari Rumania.

Nopcsa kehilangan tanah miliknya dan akses ke fosil yang belum ditemukan. Dia tetap menulis tentang dinosaurus, tetapi masalah keuangan dan pribadi membuatnya bunuh diri pada tahun 1930-an.
Dinosaurus kecil yang menakjubkan

Kita meloncat ke abad-21, ketika dari bebatuan Jerman utara ditemukan dinosaurus kecil lainnya.

Martin Sander dari Universitas Bonn memimpin penggalian. Timnya menemukan tulang yang menjadi fosil dari paling tidak 11 kerangka, yang terbesar sepanjang enam meter dan yang terkecil hanya 1,7 meter.Di Amerika, pemangsa besar hidup bersama-sama sauropods.

Semuanya berasal dari spesies sama, yang pada tahun 2006 dinamakan Europasaurus.

Sander beranggapan semuanya adalah fosil anak-anak. Tetapi pengkajian lebih rinci terhadap struktur internal tulang fosil mengungkapkan tulang terbesar menunjukkan ciri-ciri yang hanya terlihat pada dinosaurus dewasa.

Tidak diragukan lagi Europasaurus adalah mahluk kerdil.

Dinosaurus kecil ini mengejutkan para ahli. Tetapi dalam beberapa tahun, ceritanya semakin menguat.

Pada tahun 2010, Sander dan timnya mengalihkana perhatian ke dinosaurus Rumania Nopsca. Mereka membuktikan Magyarosaurus, sauropod kecil Nopsca, adalah binatang kerdil seperti perkiraannya.

Dinosaurus kerdil sekarang juga muncul di tempat lain: satu ekor dinosaurus dari Inggris kemungkinan juga mahluk kerdil.

"Muncul juga sebuah laporan tentang pulau sauropod kerdil dari zaman Cretaceous, di Arab Saudi,” kata Sander.

Sekarang sepertinya dinosaurus kerdil lebih umum ditemukan dibandingkan pandangan Nopsca seabad lalu.

Tetapi raksasa Rumania itu tetaplah suatu hal khusus, kata Stephen Brusatte dari Universitas Edinburgh, Inggris, yang sudah lama mempelajarinya.

“Europasaurus di Jerman hanyalah salah satu dinosaurus kerdil, tetapi di Rumania terdapat banyak spesies,"katanya.

"Selain Magyarosaurus terdapat pemakan tanaman kerdil lainnya, dan bahkan pemakan daging - ini adalah fauna yang benar-benar aneh.

Studi banding menguatkan pandangan Brusatte. Dinosaurus kerdil Rumania hidup pada masa Cretaceous, bagian terakhir dari 170 juta tahun saat dinosaurus masih hidup.

Di Amerika Selatan dan Utara pada masa itu, sauropods sepanjang 40 meter hidup bersama dinosaurus predator sepanjang 12 meter.Apakah sauropods menjadi besar untuk melindungi diri mereka?

Ukuran sauropods and predator Rumania tidak akan mencapai lutut sepupu mereka di Amerika. Mengapa terjadi perbedaan ukuran yang begitu besar?
Kecil vs besar

Menjawab pertanyaan ini sama saja dengan menjelaskan mengapa dinosaurus Amerika begitu besar sementara ukuran binatang Rumania begitu kecil.

Kemungkinan terdapat alasan sederhana mengapa dinosaurus tumbuh begitu besar, kata Roger Benson dari Universitas Oxford, Inggris: dinosaurus menjadi raksasa karena mereka mampu.

Hampir semua binatang besar yang hidup saat ini adalah mamalia, tetapi tidak satupun mencapai ukuran dinosaurus raksasa, kata Benson, karena cara tubuh mamalia menciptakan kehangatan internal.

Semakin besar mamalia, semakin besar berat tubuhnya dibandingkan permukaan tubuhnya, akan semakin sulit menghilangkan panas yang tidak diinginkan.

Mamalia yang sangat besar berisiko mengalami kepanasan yang mematikan.

"Dinosaurus hampir pasti tidak berdarah hangat seperti mamalia," kata Benson. "Jadi kemungkinan batas suhu tidaklah menjadi masalah."

Tanpa batasan ukuran tubuh, dinosaurus herbivora kemungkinan berevolusi hingga memiliki badan yang berukuran lebih besar untuk melindungi diri dari pemangsa.

Predator kemungkinan bereaksi dengan memperbesar diri, mendorong para herbivora untuk bertambah besar lagi, dan tidak lama kemudian dunia dipenuhi raksasa.

Ini mungkin satu penyederhanaan yang berlebihan. Faktor lain yang kemungkinan membantu dinosaurus tumbuh begitu besar, kata Benson, adalah tulang mereka yang kuat tetapi anehnya ringan.Burung prasejarah yang paling banyak mengecil.

Tetapi teori pemangsa-mangsa sederhana terkait ukuran dinosaurus kemungkinan dapat membantu menjelaskan mengapa dinosaurus Nopsca begitu kecil. Para predator ternyata tidak mampu mencapai pulau prasejarahnya.

"Binatang berukuran Tyrannosaurus tidak ada disana," kata Brusatte. "Jika mereka ada, kita pastinya sudah menemukannya sekarang."

Kemungkinan yang terjadi adalah: sebuah badai prasejarah menghapus sejumlah herbivora besar dari daratan benua ke laut, yang pada akhirnya membawa mereka mendarat di pulau terpencil Nopsca.

Karena tidak ada predator disana, dinosaurus tidak perlu mempertahankan ukuran tubuh yang besar. Setelah beberapa generasi, mereka mengecil secara bertahap.

Kita bahkan mengetahui bagaimana dinosaurus menjadi langsing.

Permulaan tahun ini tim Sander menerbitkan temuan terbaru mereka tentang Europasaurus, dinosaurus kerdil Jerman.

Pengamatan seksama tulang mereka menunjukkan penyusutan lewat penghentian pertumbuhan.

Europasaurus memperlambat kecepatan pertumbuhannya sehingga mahluk dewasa tetap memiliki ciri, ukuran yang kecil, yang sebelumnya hanya ditemukan pada dinosaurus remaja.

Europasaurus, dan kemungkinan juga dinosaurus kerdil Rumania, berevolusi agar tetap mempertahankan ciri saat masih anak-anak

ref: http://www.bbc.com/indonesia



Baca Artikel Terkait: