-->

Sabtu, 03 Oktober 2015

Novelis Asma Nadia menulis artikel di rubrik Resonansi berjudul 'Karpet Merah Perenggut Nyawa' di Harian Republika edisi Sabtu (26/9). Dia mengomentari insiden Mina yang mengakibatkan 700 lebih jamaah haji dari berbagai negara yang kehilangan nyawa.
Penulis novel Surga yang tak Dirindukan tersebut juga mengemukakan pengalamannya ketika umrah.

Ketika sedang tawaf mengelilingi Kabah, tiba-tiba putaran berhenti. Dia mengalami sesak nafas lantaran terimpit gelombang jamaah lain.
Ternyata, putaran berhenti lantaran adanya tamu VVIP yang mendapat pengawalan ketat. Hal yang sama ia singgung ketika penyebab insiden Mina lantaran hadirnya Pangeran Arab Saudi di lokasi jumratan. Sontak saja, di lini masa, ia dituduh sebagai penganut Syiah.

Para penuding yang merupakan pembela Saudi beranggapan, Asma Nadia memakai sumber rujukan kantor berita Iran. Lantaran tudingan Syiah itu lah, ia menulis klarifikasi melalui akun
Twitter , @asmanadia:
1. Kenapa saya dituduh syiah karena tulisan di Resonansi,akan saya bahas. Semoga bisa diterima dengan hati jernih dan tanpa prasangka.
2. saya merujuk pada REPUBLIKA,24 Sept. Dugaan, sekali lagi  baru DUGAAN terkait mobil pangeran.Tulisan saya kirim tgl 25, 26 Sept dimuat.
3. Detail TANGGAL ini penting, kecuali saya yang luput, tapi Allah menjadi saksi tidak ada unsur kesengajaan tertentu spt yang dituduhkan.
4. Ketika resonansi saya ditulis (24-25 Sept) belum ada bahasan, kecuali saya luput, ttg kabar rombongan Iran yang dari arus berlawanan.
5. Jika ttg rombongan Iran saya tahu pasti saya masukkan.Bbrp tuips kasih link dakwatuna 26 Sept,Arrahmah & CNN 27 September. Resonansi dikirim 25 Sept
6. Wallahu alam. Yg saya tahu Republika bukan media yang identik dgn syiah/ Iran.Yg jelas sy tdk ambil dr media Iran
7. Sbg penulis bagi saya penting utk jika pasti katakan pasti. Jika baru dari lansiran media maka katakan demikian, dan ini saya lakukan.
8. Maka di tulisan saya rekan tdk akan menemukan:TERNYATA PENYEBABNYA ROMBONGAN PANGERAN.Kesimpangsiuran ini dicantumkan,jg bantahan thd ini
9. Menyelenggarakan haji kerja akbar & amanah berat bagi Saudi.Sy yakin jk keluarga kerajaan lewat hrsnya mrk punya cara yg aman bagi jamaah
10. Waktu dapat ide judul saya tidak mengira akan terkesan sekeras itu, mhn maaf & TERNYATA sebagian pihak hny mengasosiasikan ke pangeran.
11. Knp? Sbb tulisan saya ada 4 bagian. 1. data korban Mina selama bbrp periode haji. 2. lansiran media soal pangeran. 3. pengalaman pribadi
12. Terakhir dan ini sptnya luput dari ingatan teman2 tentang kasus pejabat negara di tanah air yang iring2an di jalan raya merenggut maut
13. Jd karpet merah masuk ke lansiran media,tp ini pun bantahannya saya cantumkan,ke pengalaman pribadi &FAKTA kecelakaan maut di tanah air.
14. Karpet merah perenggut nyawa.Iring2an kendaraan Presiden yg menyebabkan kecelakaan beruntun, 7 tewas, 5 luka-luka smg tdk terbalik angka
15. Kasus iring2an VIP yg menyebabkan hilangnya nyawa TERJADI di tanah air,bukan cuma opini Asma, dan ini bs jadi refleksi agar tak terulang

16. Saya kira bukan saya sendiri yang sebal melihat iring2an pejabat yang 'memaksa' kendaraan menepi, atau berhenti, yang bs berakibat fatal
17. Lebih dari 753 wafat dalam kasus Mina, kita masih menunggu perkembangan resmi dan penjelasan dari Pihak Saudi terkait ini. Tetapi...
18. bahwa kita mendoakan mereka yang wafat semoga syahid dan Allah masukkan ke dalam surga, pasti. Al fatihah utk mereka
19. bukan hny saya tp bbrp Ust jg pemerintah Indonesia pun kabarnya menimbang utkmemberikan input agar pemerintah Saudi melakukan evaluasi.
20. Crane jatuh itu musibah murni, krn badai. Ttp kejadian Mina sdh berulang, kl pun yg skrg benar krn rombongan Iran,ada 3 kejadian sblmnya
21. Krn saya berharap pihak Saudi melakukan evaluasi hingga semakin menjamu tamu Allah. Lagi pula bukankah tugas muslim utk sll ishlah?
22. Lebih dari 753, saya blm update lagi, tewas. Puluhan jamaah kita masih hilang, tdkkah wajar berharap perbaikan hingga ini tak terulang?
23. Karena saya mengkritik Saudi, dan padahal saya nggak sendiri, & Iran mengkritik Saudi, maka saya = Iran = Syiah. Logika bagaimana ini
(Republika)




Baca Artikel Terkait: