-->

Jumat, 04 Desember 2015

Forbes Rilis 50 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2015

– Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia untuk tahun perhitungan 2015. Total kekayaan seluruhnya nyaris mencapai US$ 92 miliar atau setara Rp 1.264 triliun (kurs US$13.759 per dolar).

Justin Doebele, Chief Editorial Advisor dari Forbes Indonesia mengatakan menurunnya harga minyak seiring dengan melemahnya rupiah dan terpuruknya harga minyak sawit dan batu bara selama dua tahun berturut-turut menjadi penekan utama nilai kekayaan para konglomerat di Indonesia.

Doebele mencatat, 50 orang pengusaha Indonesia rata-rata mengalami penurunan harta sebanyak 9 persen atau jika di total harta mereka tergerus sekitar US$ 9 miliar-US$ 10,23 miliar.

“Tahun ini penuh tantangan bagi ekonomi Indonesia, dan penurunan jumlah harta pada orang terkaya di negara ini mereflesikan realita yang terjadi,” ujar Doebele dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (3/12).

Mengutip laman Forbes, Budi dan Michael Hartono masih kukuh di posisi puncak untuk ketujuh kalinya meskipun nilai kekayaannya turun pada tahun ini. Total kekayaan Hartono bersaudara itu tercatat sebesar US$ 15,4 miliar, turun dibandingkan posisi tahun lalu US$1 6,5 miliar. Keduanya masih mengadalkan perusahaan rokok keluarga, Djarum dan Bank Central Asia (BCA).

Rival bisnis keluarga Hartono di industri rokok, Susilo Wonowidjojo juga masih mengekor di posisi kedua meski nilai asetnya turun dari US$ 8 miliar pada tahun lalu menjadi US$ 5,5 miliar. Kejatuhan harga saham Gudang Garam pada tahun ini dinilai menjadi penyebab anjloknya kekayaan Susilo sebesar US$ 2,5 miliar.

Pada peringkat dua dan tiga juga masih ditempati oleh miliuner yang sama, yakni Anthoni Salim dan Eka Tjipta Widjaja. Kekayaan Anthoni ditaksir sebesar US$ 5,4 miliar, turun dari tahun lalu US$ 5,9 miliar. Bos PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini masih mengandalkan berbagai lini usahanya di industri gula, produk makanan, telekomunikasi, ritel, properti, dan perbankan.

Sementara kekayaan Eka Tjipta, Bos Sinar Mas Group juga turun dari US$ 5,8 miliar menjadi US$ 5,3 miliar akibat anjloknya harga minyak sawit . Lini bisnis sawitnya, PT Golden Agri Resources tercatat mengalami kejatuhan harga saham sekitar 30 persen pada tahun lalu.

Menyodok di peringkat kelima, Chairul Tanjung dengan nilai kekayaan sebesar US$ 4,8 miliar. Bos CT Corps ini menggeser Sri Prakash Lohia ke posisi enam setelah asetnya membengkak US$5 00 juta berkat berbagai varian bisnisnya.  CT tercatat memiliki usaha di industri media, ritel, perbankan, waralaba, gaya hidup, hiburan dan perkebunan.

Sri Prakash Lohia harus puas turun peringkat ke posisi enam setelah bertukar posisi dengan Chairul Tanjung. Padahal, kekayaan Bos Indorama Group ini naik sebesar US$ 400 juta menjadi US$4,7 miliar.

Lompat Tinggi

Pengusaha produsen minyak sawit nasional, Bachtiar Karim secara mengejutkan lompat ke posisi ketujuh dari sebelumnya berada di peringkat 12. Lewat bendera bisnis Musim Mas, kekayaannya melonjak signifikan, dari US$ 2 miliar menjadi US$ 3,3 miliar.

Kehadiran Karim secara otomatis menggeser posisi pemilik perusahaan obat Kalbe Farma dan jaringan Rumah Sakit Mitra Keluarga Boenjamin Setiawan ke posisi delapan. Kekayaan Boenjamin tercatat susut sekitar US$ 200 juta menjadi US$ 3,3 miliar.

Demikian pula dengan Bos Lippo Group Mochtar Riady harus rela turun peringkat ke posisi sembilan setelah asetnya susut US$ 500 juta menjadi US$ 2,2 miliar.

Bos Bank Mayapada yang juga pemegang lisensi Majalah Forbes di Indonesia, Tahir juga naik satu peringkat ke posisi 10 meskipun kekayaannya turun dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 2 miliar. Tahir menggeser Bos Rajawali Group Peter Sondakh dan Bos Asian Agri Sukanto Tanoto.

Berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2015 versi Forbes:

1. Budi dan Michael Hartono (US$ 15,4 miliar)
2. Susilo Wonowidjojo (US$ 5,5 miliar)
3. Anthoni Salim (US$ 5,4 miliar)
4. Eka Tjipta Widjaja (US$ 5,3 miliar)
5. Chairul Tanjung (US$ 4,8 miliar)
6.Sri Prakash Lohia (US$ 4,7 miliar)
7. Bachtiar Karim (US$ 3,3 miliar)
8. Boenjamin Setiawan (US$ 3 miliar)
9. Mochtar Riady (US$ 2,2 miliar)
10. Tahir (US$ 2 miliar)
11. Peter Sondakh (US$ 1,9 miliar)
12. Kusnan & Rusdi Kirana (US$ 1,87 miliar)
13. Murdaya Poo (US$ 1,85 miliar)
14. Putra Sampoerna dan Keluarga (US$ 1,65 miliar)
15. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$ 1,6 miliar)
16. Ciputra dan Keluarga (US$ 1,5 miliar)
17. Eddy William Katuari (US$ 1,45 miliar)
18. Eka Tjandranegara (US$ 1,4 miliar)
19. Kuncoro Wibowo dan Keluarga (US$ 1,37 miliar)
20. Theodore Rachmat (US$ 1,35 miliar)
21. Ciliandra Fangiono (US$ 1,3 miliar)
22. Djoko Susanto (US$ 1,2 miliar)
23. Husodo Angko Subroto (US$ 1,17 miliar)
24. Achmad Hamami (US$ 1,15 miliar)
25. Martua Sitorus (US$ 1,12 miliar)
26. Soegiarto Adikoesoem0 (US$ 1,07 miliar)
27. Low Tuck Kwong (US$ 1,05 miliar)
28. Hary Tanoesodibjo (US$ 1 miliar)
29. Purnomo Prawiro (US$ 990 juta)
30. Abdul Rasyid (US$ 975 juta)
31. Harjo Sutanto (US$ 970 juta)
32. Husain Djojonegoro (US$ 950 juta)
33. Edwin Soeryadjaya (US$ 930 juta)
34. Sukanto Tanoto (US$ 880 juta)
35. Aksa Mahmud (US$ 850 juta)
36. Alexander Tedja (US$ 820 juta)
37. Hashim Djojohadikusumo (US$ 750 juta)
38. Kartini Muljadi (US$ 715 juta)
39. Benny Subianto (US$ 710 juta)
40. Sudhamek (US$ 665 juta)
41. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$ 660 juta)
42. Garibaldi Thohir (US$ 605 juta)
43. Osbert Lyman (US$ 600 juta)
44. Jogi Hendra Atmaja (US$ 590 juta)
45. Iwan Lukminto (US$ 540 juta)
46. Sjamsul Nursalim (US$ 470 juta)
47. Irwan Hidayat (US$ 460 juta)
48. Arifin Panigoro (US$ 450 juta)
49. The Nin King (US$ 410 juta)
50. Soetjipto Nagaria (US$ 400 juta)

(ts/cnnindonesia)




Baca Artikel Terkait: