-->

Selasa, 17 Mei 2016

Alhamdulillah, Pondok Tahfihz Anak Mentawai Bangun Masjid


Pembangunan Masjid Pondok Tahfizh Quran Dewan Dakwah Daarul Ulum di Sikakap, Mentawai.

 

Mentawai - Begitu masuk waktu shalat, 35 santri putra dan putri plus Ustadz Agus Nadi memenuhi ruang tengah Pondok Tahfizh Quran Dewan Dakwah Daarul Ulum berukuran 4 x 3 meter. Penuh sesak, tentu saja, hingga luber ke kamar santri.

Alhamdulillah, pemandangan lima waktu dalam sehari itu, tak lama lagi bakal berakhir. Melalui LAZIS Dewan Dakwah, Bamuis BNI (Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia) membangunkan sebuah masjid kecil di areal pondok tersebut.

Peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Masjid Daarul Ulum berukuran 10x10 meter itu, dilakukan pada Rabu, 11 Mei lalu. Peletakan oleh Humas LAZIS Dewan Dakwah Nurbowo, disaksikan Kepala Pondok Ustadz Iswandi dan sejumlah pengurusnya, dai Dewan Dakwah Agus Nadi, dan para santri.

Usai acara, dilanjutkan dengan tasyakuran berupa pemotongan hewan aqiqah dari donatur LAZIS Dewan Dakwah. Pesta kebun berupa bakar ikan laut juga melengkapi kemeriahan.

Pondok Tahfizh Quran Dewan Dakwah Daarul Ulum yang terletak di Dusun Mabolak, Desa Sikakap, Kec Sikakap, Kepulauan Mentawai, diresmikan pada Rabu (15/4/2015) oleh Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia saat itu, KH Syuhada Bahri. 

Hadir dalam peresmian tersebut Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Da'wah H Ade Salamun, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir Jakarta Dr Ahmad Annuri, dan pengurus Dewan Da'wah Sumatera Barat, serta donatur pembangunan asrama H Zaini Ridho.

Tampak pula tokoh sepuh Sikakap Buya Hasan Basri Pasaribu, Camat Sikakap Happy Nurdiana, Kepala KUA Sikakap Rino Afrizal, serta Ketua Yayasan Darul Ulum Sikakap Iswandi. 

Menurut  Iswandi, pengelola pondok, asrama menempati lahan seluas 23 x 100 meter persegi. Penghuni asrama adalah pelajar kelas 3-6 Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah.

Alhamdulillah, para santri meraih juara I, II, dan III pada MTQ Tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai, akhir November 2014. Mereka mewakili tiga kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Di ajang MTQ, para santri berlaga melawan kafilah dari 7 kecamatan lainnya. 

Prestasi para santri merupakan buah dari pembinaan para da’i Dewan Dakwah. Mula-mula Ustadz Mochammad Yasir, yang bertugas di sana pada tahun 2011-2012. 

Pengabdian Ustadz Yasir dilanjutkan Ustadz Heri Syahmuda Sitorus. Alhamdulillah, di bawah asuhannya bersama guru setempat,  anak-anak berhasil masuk tiga besar dalam MTQ dan Musabaqah Tahfidzul Qur’an Tingkat Provinsi Sumatera Barat.

Ustadz Surahman beserta isterinya, kemudian meneruskan dakwah Ustadz Heri. Ketika masa pengabdiannya berakhir, asrama sudah jadi, maka pembinaan dilanjutkan Ramlis dan Sumarti yang berprofesi guru di Sikakap.

Para santri tersebut asalnya dari Desa Tubeket. Lantaran keterbatasan gedung, siswa kelas satu sampai kelas tiga menimba ilmu di Sekolah Dasar Tubeket. Sedangkan kelas IV sampai VI, harus berpisah dengan orangtuanya, untuk belajar di ibukota Kecamatan Sikakap dengan menglajo. Maka, setiap hari anak-anak sekecil itu harus berkelahi dengan panas, hujan, dan ombak lautan, karena Tubeket-Sikakap hanya bisa dilalui lewat laut.

Dengan dukungan donatur LAZIS Dewan Dakwah, dibangunlah asrama pelajar untuk anak Mentawai di Mabolak, berukuran 7 x 19 meter.

Pergaulan Bebas dan Narkoba

Seperti dilansir media lokal Puailiggoubat.com (Senin, 9/3/15), angka putus sekolah di Kecamatan Sikakap tiap tahun bertambah. Ini karena para pelajar terjerumus dalam pergaulan bebas dan pemakaian narkoba.

Pengawas Sekolah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Sikakap, H. Tambunan mengatakan, fenomena tersebut disebabkan minimnya pengawasan orangtua terutama siswa yang berasal dari kampung pedalaman. Sementara, pelajar tengah dalam masa pubertas dan masih labil. Mereka ingin mencoba segala sesuatu yang baru namun belum memiliki filter yang kuat dalam dirinya.

“Kebanyakan siswa atau siswi yang berkeliaran malam hari terutama yang tinggal di kos-kosan karena asrama pelajar tingkat SMP dan SMA belum ada di Sikakap,” katanya seperti Puailiggoubat.com.

Tambunan menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai harus memikirkan pembangunan asrama yang layak untuk pelajar SMP dan SMA di Desa Sikakap. Sehingga, mempermudah pengawasan siswa pendatang. Selama ini, siswa yang berasal di luar Desa Sikakap menempati pondokan yang kurang layak. Bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki lampu penerangan.

“Kita berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat asrama siswa dan siswi untuk SMP dan SMA secepatnya, supaya generasi penerus Mentawai tidak ada lagi yang terpaksa putus sekolah karena pergaulan bebas dan narkoba,” katanya.

Maka, kehadiran Pondok Tahfizh Quran Dewan Dakwah Daarul Ulum semoga dapat turut menanggulangi persoalan pelajar di Sikakap. 

Untuk keperluan operasional asrama dan kebutuhan anak-anak, dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta/bulan. LAZIS Dewan Dakwah mengajak kaum muslimin untuk mendukung pendidikan kader muslim Mentawai ini, melalui donasi berupa zakat, infaq, atau sedekah. 

ZIS Anda silakan dikirim ke Bank Mumalat No Rek 358 000 1175 atau BNI Syariah No Rek 0184 462 114 atas nama LAZIS Dewan Da'wah. 
(SuaraIslam)




Baca Artikel Terkait: