-->

Selasa, 12 Juli 2016

Semoga Bertemu kembali Ramadhan Berikutnya, Amin


Ilustrasi sedang berdoa

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah naik ke atas mimbar. Lalu beliau mengucapkan Amiin sebanyak tiga kali. Sebagian sahabat bertanya, "Engkau mengaminkan apa?" Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan jawabannya, salah satunya:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

"Amat merugi/hina seseorang yang Ramadhan masuk padanya kemudian Ramadhan pergi sebelum diampuni dosanya." (HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jaami', no. 3510)

Ya, orang yang merugi adalah mereka yang dosanya belum terampuni setelah Ramadhan berlalu. Mereka itu yang boleh jadi berpuasa dan qiyamnya, namun di saat yang sama tak mampu meninggalkan berkata dusta, berbuat nista, menyia-nyiakan waktu dan kesempatan serta yang semisalnya.

Ramadhan pergi, tapi bukan kepergiannya yang ku takuti. Tapi setiap kebiasaan yang ada akankah sama? Ibadah yang mungkin berkurang, bukan pada bilangannya tapi kekhusyuannya. Sedekah yang mungkin berkurang, bukan pada jumlahnya tapi keikhlasannya.  Akankah Kita bisa melewatinya?

Di bulan Ramadhan waktu subuh terasa ringan dikerjakan, karena hanya berbeda beberapa menit saja setelah makan sahur. Waktu isya yang beriringan sebelum tarawih dilakukan. Lantunan ayat Alquran yang terasa ringan diucapkan. Akankah sama setelah Ramadhan ini?

Tapi inilah ironi pasca Ramadhan, Subuh yang kadang hampir kesiangan, Isya yang kadang malas karena kelelahan, membaca Alquran yang dilakukan kadang-kadang, jamaah masjid yang hanya terhitung dengan jari tangan, puasa sunah yang terhitung  jarang. Sungguh seberat inikah usai kepergiannya? Satu bulan bersama, belasan bulan terlena. Bukankah setelah sebulan iman ditempa, menjadikan  pribadi yang lebih baik lagi?

Ya Allah tetapkanlah nikmat iman dan Islam di hati kami. Sehatkan badan kami, sampaikan kami pada Ramadhan ditahun mendatang. Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’man nashir.

Wallahu a'lam
Sourche: suaraislam




Baca Artikel Terkait: