-->

Selasa, 06 Desember 2016

Bu Rachmawati Menjawab Tudingan Makar dari Polisi

Rachmawati Soekarnoputri mengaku sama sekali tidak berencana menunggangi aksi super damai 212. Selain itu juga tidak bermaksud untuk membelokkan massa ke MPR/DPR RI.

Putri Bung Karno itu memang berencana menggelar aksi di depan MPR/DPR RI setelah shalat Jumat (2/12/2016). Namun, dalam rencana aksi itu Rachma dan kelompoknya akan menyampaikan aspirasi kembali ke naskah asli UUD 1945.

“Rencana aksi itu sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, dua hari sebelumnya (Rabu, 30/11),” ujar jurubicara Rachma, Teguh Santosa, menjawab pertanyaan wartawan, Senin malam (5/12/2016).

Sementara itu dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Sari Pan Pasifik, hari Kamis (1/12), kelompok Gerakan Selamatkan NKRI yang dibentuk Rachma untuk menyampaikan aspirasi kembali ke naskah asli UUD 1945 telah menegaskan bahwa mereka akan membawa massa sendiri.

“Ibu Rachma juga sudah menegaskan dalam jumpa pers di Sari Pan Pasifik itu bahwa massa Gerakan Selamatkan NKRI tidak akan masuk ke dalam MPR/DPR RI,” kata Teguh.

Penjelasan ini untuk menjawab pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang disampaikan dalam Rapat Kerja di DPR RI, Senin siang (5/12/2016). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman.

Dalam pertemuan itu, Jenderal Tito mengatakan Rachma ingin membelokkan massa aksi 212 untuk menduduki gedung MPR/DPR. Akibatnya, Rachma yang dalam kondisi kesehatannya tidak baik itu di tangkap polisi bersama 10 orang lainnya. Namun, berselang beberapa jam kemudian dilepaskan lagi oleh polisi.
Sourche: eramuslim.com




Baca Artikel Terkait: