-->

Jumat, 03 Maret 2017


Potongan Kain Penutup Kakbah dari Raja Salman untuk Masjid Istiqlal

, JAKARTA - Antrean panjang tampak mengular di depan pintu Al-Fattah yang menjadi gerbang depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, siang itu, Kamis (2/3).

Masyarakat berbondong-bondong menuju masjid Istiqlal demi melihat dari dekat sosok Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud.

Namun, upaya itu terbilang tidak mudah. Masyarakat terlebih dahulu melalui pemeriksaan ketat Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Para Paspamres memeriksa secara detil barang bawaan serta melakukan pemeriksaan tubuh terhadap setiap orang yang ingin masuk melalui pintu Al-Fattah. Tidak hanya masyarakat biasa, pengurus Masjid Istiqlal yang ingin masuk juga mendapatkan pemeriksaan yang serupa.

Pemeriksaan ini dilakukan beberapa saat sebelum lawatan Raja Salman bin Abdulazis Al Saud dari Kerajaan Arab Saudi ke Masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Tidak seperti biasanya, shaf di ruang utama Masjid Istiqlal juga mengalami perubahan. Shaf yang biasa digunakan untuk salat jamaah tampak dimundurkan hingga setengah ruangan.

Masyarakat dibatasi oleh pembatas berwarna perak. Areal depan ruang utama Masjid Istiqlal digunakan untuk salat Raja Salman.

Pada kunjungannya ke Masjid Istiqlal ini, Raja Salman melakukan dua agenda yakni salat sunah tahiyatul masjid dan menandatangani buku tamu sebagai kenang-kenangan.

Raja Salman pun tiba di Masjid Istiqlal pada pukul 14.17 WIB. Setelah turun dari mobil Mercedes Benz, Raja Salman disambut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Presiden Joko Widodo di pintu Al Malik yang biasa digunakan untuk tamu negara.

Tampak pula, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Ketua BPPMI Muhammad Muzammil Basuni.

Raja Salman dan rombongan langsung naik ke atas melalui lift yang dibuat khusus untuk dirinya. Lift ini dibuat atas dasar kondisi kesehatan Raja Salman.

Namun Raja Salman tidak mengambil air wudhu di toilet yang sengaja dibuat oleh pihak pengurus Masjid Istiqlal.

Padahal toilet ini ini dirancang khusus sesuai spesifikasi yang diminta oleh pihak Kerajaan Arab Saudi.

Toilet ini sama dengan yang berada di penginapan tempat Raja Salman menginap selama di Jakarta dan Bali.

Di dalam toilet tersebut terdapat kloset yang memiliki tinggi 53 Cm. Serta besi penyangga pada kiri dan kanan kloset. Besi ini dibuat khusus sebagai tempat pegangan Raja Salman.

Tiba di ruang utama Masjid Istiqlal, Raja Salman langsung mengambil tempat dan salat tahiyatul masjid. Raja Salman salat di atas kursi berwarna emas dan pada sandarannya terdapat kain biru yang membalut.

Kursi yang dipakai Raja Salman tersebut didatangkan langsung dari Kerajaan Arab Saudi. 
Selain Raja Salman, rombongan Kerajaan Arab Saudi yang lain juga mengikuti melakukan salat sunah. Termasuk Presiden Joko Widodo yang salat di sebelah Raja Salman.

Setelah salat, Raja Salman memberikan hadiah spesial kepada Masjid Istiqlal. Raja Salman memberikan kain penutup Kabah atau Kiswah.

Kiswah tersebut berwarna hijau dan berlafazkan ayat Al Quran dengan warna emas. Kain itu kira-kira memiliki ukuran panjang tiga meter dan lebar satu meter.

Pemberian kiswah tersebut diberikan Raja Salman kepada Ketua BPMI, Muhammad Muzammil Basuni dan disaksikan langsung oleh Jokowi.

Basuni mengaku senang atas hadiah yang diberikan oleh Raja Salman kepada Masjid Istiqlal. Menurutnya pemberian Kiswah ini merupakan bentuk apresiasi Raja Salman terhadap Masjid Istiqlal sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara.

"Ini suatu kehormatan yang sangat besar karena dibawa langsung oleh Raja Salman diperuntukkan untuk Istiqlal," ujar Basuni.

Menurut Basuni, pemberian kiswah kepada Istiqlal, merupakan hal yang sangat istimewa karena biasanya kiswah hanya diberikan kepada tamu negara yang berkunjung ke Arab Saudi.

Pihak BPMI berencana akan memajang kiswah ini di areal Masjid Istiqlal sebagai sebuah kebanggaan. Namun Basuni tidak menjelaskan tempat kiswah tersebut diletakkan.

"Pastinya di tempat yang mencolok. Kami tidak ingin buru-buru memutuskan dimana tempatnya," jelas Basuni.

Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam menyebut, kenang-kenangan berupa potongan kiswah Ka'bah bakal dibingkai. Apalagi, potongan kiswah Ka'bah ini dirajut dari benang emas. "Nanti akan kita bingkai dan kita pajang," ucap Abu.

Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Raja Salman juga menandatangani buku tamu sebagai simbolis. Prosesi ini biasa dilakukan pemimpin negara kala mengunjungi Istiqlal.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah melakukan prosesi kala mengunjungi Istiqlal pada 2010.

Selain melakukan penandatanganan, Raja Salman juga memberikan pesan dan kesan kepada Masjid Istiqlal.

Dalam kesan dan pesannya tersebut, Raja Salman mengucapkan terima kasih kepada Masjid Istiqlal atas penyambutan yang diberikan. Dirinya juga berharap Masjid Istiqlal dapat menjadi Masjid yang dapat memberikan pembangunan terhadap peradaban Islam di dunia.

Usai kunjungannya selama 15 menit, Raja Salman bersama Presiden Jokowi langsung menuju Istana Kepresidenan. Di sana, kedua kepala negara menanam pohon bersama. Setelah itu, dilangsungkan pertemuan antara Raja Salman dan tokoh agama Islam. 

Sumber: Tribunnews




Baca Artikel Terkait: