-->

Rabu, 12 April 2017



Langkah-langkah Praktis Budidaya Belut
1. Persiapan Awal

– Peralatan
Tong atau drum ( Usahakan berbahan dasar dari plastik sehingga lebih mudah untuk dimodifikasi, ringan dan mudah untuk dipindahkan )
Paralon
Kawat Kasa
Tandon sebagai penampung air
Ember, cangkul, baskom dan jerigen.

– Pembuatan Media Tumbuh Belut dalam Tong / Drum

Pastikan kondisi tong/drum tidak bocor dan berkarat, jika tong.drum terbuat dari besi atau alumunium alangkah baiknya untuk dibersihkan dulu dari karatan dan lakukan pengecatan untuk menjaga kondisi kebersihan tong, diamkan tong yang telah dicat hingga kering dan tidak berbau

Cara Memodifikasi Tong Untuk Budidaya Belut
Tempatkanlah tong pada posisi tanah yang datar.
Buka sisi tengan drum serta sisakan 5 cm di bagian segi kiri serta kanan.
Gunakan alat pengganjal drum agar drum tidak tegelinding dan tetap stabil tidak goyang
Buatlah saluran pembuangan air, agar bisa dengan mudah untuk melakukan pembersihan dan pergantian air
Jangan lupa untuk membuat peneduh tong, agar kondisinya lebih teduh dan intensitas cahaya matahari yang masuk tidak terlampu tinggi. Bahan ini bisa di buat dengan net atau mungkin waring serta dapat pun di buat dengan beberapa bahan yang lebih simpel yang lain.ilustasi – modifikasi drum untuk budidaya belut
2. Media Tanah

Tentunya kita perlu untuk menyiapkan media tanah untuk tempat tinggal belut, karena belut sendiri menyukai kondisi tempat yang becek seperti habitat aslinya di persawahan maupun di kolam tanah.

Berikut ini kompisisi Media Tanah untuk budidaya belut
Masukkan tanah kedalam tong sampai ketinggian 30-40 cm
Masukkan air sampai tanah becek tetapi tak menggenang.
Masukkan EM 4 sejumlah 4 botol kedalam tong ( Anda bisa dengan mudah membeli EM4 di toko pertanian )
Aduk tanah 2 kali dalam satu hari sampai tanah jadi lembut serta gembur.

Catatan Penting ! Jika Anda sudah menggunakan bahan baku tanah yang diambil langsung dari persawahan, Anda tidak perlu melakukan lang-langkah seperti dia atas.
3. Media Instan Bokashi

Media ini digunakan untuk campuran media tanah yang sudah Anda siapkan seperti di atas. Media Bokhasi penting untuk bahan kombinasi atau campuran dengan media tanah untuk menghasilkan media tumbuh belut yang lebih sehat. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
Jerami padi (40 %)
Pupuk Kandang (30 %)
Bekatul (20 %)
Potongan batang pisang (10 %)

Bahan dan campurannya terdiri atas :
EM4
Air Sumur
Larutan 250 gr gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.

Langkah pembuatan media instan bokashi dikerjakan seperti berikut :
Cacah jerami serta potongan batang pisang kemudian keringkan. Bahan yang telah kering dapat hancur ketika kita genggam.
Campur bahan cacahan di atas dengan bahan pokok yang lain serta aduk sampai rata.
Campurkanlah bahan ini sedikit-sedikit namun jangan sampai sepenuhnya basah
Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Anda perlu membolak-balik campuran tersebut agar tidak mengalami pembusukan
4. Mencampurkan Media Tanah dan Media Bokashi

Untuk mencapur media tanah serta media bokashi bisa dikerjakan dengan tahapan-tahapan seperti berikut :
Masukkan media Bokashi kedalam tong serta aduk sampai rata.
Masukkan air kedalam tong sampai ketinggian 5 cm serta diamkanlah sampai ada plankton atau mungkin cacing (seputar 1 minggu) sepanjang sistem ini berjalan tong tak perlu ditutup.
Mengeluarkan air dari tong serta ubah dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
Masukkkan tumbuhan air yg tidak terlampau besar sejumlah 3/4 sisi serta ikan-ikan kecil.
Masukkan vetsin seperlunya juga sebagai perangsang nafsu makan belut serta diamkan sepanjang 2 hari.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.
5. Masukkan bibit belut

Sesudah semua media budidaya di atas disiapkan, maka bagian setelah itu yaitu menyebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar baiknya sejumlah 2 kg atau mungkin dengan jumlah bibit sejumlah 160-200 ekor.
6. Perawatan Belut

Perawatan belut yang dibudidayakan di dalam tong relatif lebih gampang untuk dipantau karena ukuran budidaya tergolong relatif kecil. Namun demikian perawatan mesti di perhatikan, salah satunya yaitu :

a. Pemberian Pakan
Sesungguhnya tak ada ketentuan baku perihal volume pemberian pakan. Namun baiknya pakan diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang didapatkan baiknya terbagi dalam cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, serta cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 sesudah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan baiknya dikerjakan pada sore hari yang menyesuaikan rutinitas yang dilakukan belut ketika ia mencari makan di alam bebas,

b. Pengaturan Air
Pengaturan air amat dibutuhkan untuk membuang bekas makanan supaya tak menumpuk serta menyebabkan penyakit untuk belut. Pengaturan air ini bisa dikerjakan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Baiknya air yang masuk berbentuk percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.

c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun melindungi belut dari kepanasan.

d. Pemberian EM4
EM4 berperan untuk menetralkan sisa-sisa pakan. Selain itu berperan untuk kurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali satu hari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terutama dicampurkan dalam 1 liter air.

e. Perawatan Di sekitar Lokasi
Perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat perkembangan belut

4. Pemanenan
Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 3–4 bln tergantung dengan keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan.
source: here



Baca Artikel Terkait: