-->

Senin, 23 Oktober 2017

Ilmu Jiwa Belajar : Pengertian, Tujuan, Objek, Metode, Ruang Lingkup, dan Manfaatnya Terlengkap

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berbagai macam ilmu yang sestelah kita pelajari itu belum cukup menjadi bekal untuk mendidik anak didik kita nantinya. Dan tentunya tidak mudah bagi kita untuk mencerna semua pelajaran yang telah kita lewati, mulai dari sekolaaah dasar hingga ke perguruan tinggi seperti sekarang ini. Kita sebagai calon seorang pendidik tentunya membutuhkan mental ketika sudah waktunya untuk menemani adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah.

 

Rumusan Masalah

Apa pengertian ilmu jiwa belajar?Apa saja objek ilmu jiwa belajarApa saja metode ilmu jiwa belajarApa saja tujuan dan manfaat ilmu jiwa belajarApa saja ruang lingkup ilmu jiwa belajar

 

Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui pengertian ilmu jiwa belajarUntuk mengetahui objek ilmu jiwa belajarUntuk mengetahui metode ilmu jiwa belajarUntuk mengetahui tujuan dan manfaat ilmu jiwa belajarUntuk mengetahui ruang lingkup ilmu jiwa belajar

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Pengertian Ilmu Jiwa Belajar

Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani; Psyche yang artinya jiwa, dan logos berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu dapat membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmaniah dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic behaviour) yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya; instink, reflek, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya. Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Karena sifatnya abstrak, maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak, tidak dapat dilihat oleh mata kita. Demikian pula hakikat jiwa, tak seorangpun dapat mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Jadi tingkah laku itu merupakan kenyataan jiwa yang dapat kita hayati dari luar.

Definisi dari belajar yaitu “Mengubah atau memperbaiki tingkah laku melalui latihan, pengalaman dan kontak dengan lingkungan. Dari defenisi psikologi belajar di atas, maka pengertian psikologi belajar adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tingkah laku manusia untuk kepentingan mendidik atau membina perkembangan kepribadian manusia.

 

Objek Ilmu Jiwa Belajar

Objek ilmu jiwa belajar ini dibagi menjadi 2, yaitu:

Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya. Objek Formil (sasaran khusus yang membentuknya), adalah aspek khusus atau sudut tinjauan tertentu dari / terhadap objek materialnya. Maka, objek formil dari ilmu ini adalah “Proses membimbing mengajar dan melatih anak.

 

Metode Ilmu Jiwa Belajar

Metode Introspeksi

Metode ini adalah suatu metode yang tertua, metode ini dipergunakan untuk menyelidiki proses-proses kejiwaan yang berlangsung pada diri sendiri, banyak ahli yang keberatan untuk menggunakan metode ini sebagai alat penyelidikan dengan mengemukakan bermacam-macam alasan diantaranya yang penting adalah instrospeksi ini tidak mungkin objektif / hasilnya atau dengan kata lain mengandung beberapa kelemahan yaitu:

Pada waktu mengamati apa yang terjadi pada dirinya sendiri sebenarnya  menghayati sesuatu objek yang telah merupakan campuran proses yang sebenarnya diselidiki dari proses akibat melakukan penyelidikanInstrospeksi mengandung sugesti karena pengaruh ini akan sering terjadi sesuatu yang sebenarnya masih belum jelas telah ditafsirkan sebagai sesuatu yang telah nampak dengan jelas.Instrospeksi tergantung pada ingatan sedangkan ingatan tidak 100% benar, akibatnya sering banyak yang dilupakan dan agar bisa memberikan gambaran yang lengkap mengenai situasinya orang melengkapi dengan kerja fantasiPada manusia ada kecenderungan untuk melindungi egonya, maka seringkali dia lupa menyampaikan hasil penghayatan mengenai dirinya yang sekiranya hasil itu menggangu egonya.

Instrospeksi mengandung kelemahan-kelemahan, namun demikian instrospeksi juga mengandung banyak kelebihan, yaitu:

Banyak gejala psikis yang hanya dapat diselidiki dengan metode instrospeksi.Bila orang disuruh mengadakan instospeksi dengan hanya memberikan laporan mengenai garis besar dari peristiwa yang dialami pada umumnya laporan masih objektif.Instrospeksi sebenarnya merupakan dasar dari ekstropeksi, bila orang melukiskan hasil pengalamannya mengenai diri orang lain sebenarnya telah melukiskan apa yang dialaminya pada diri sendiri akibat melakukan pengamatan itu.Metode Observasi

Metode Observasi, atau metode pengamatan, observasi atau pengamatan, adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Ada dua macam observsinya, yaitu:

Observasi langung (non – sistematis) tidak menggunakan instrument observasi, hanya menggunakan alat indera semata-mata.Observasi sistematis, yaitu dengan menggunakan instrument pengamatan, yang telah dipersiapkan secara sistematis dan terencana sebelumnya. Dengan metode observasi sistematis, peneliti akan mendapatkan data yang objektif, namun peneliti memerlukan waktu yang lama dan sering tidak efisien, karena observasi terikat pada waktu dan tempat terjadinya objek yang diamati. Terikat pada waktu, artinya peneliti harus menunggu sampai gejala/objek yang diamati terjadi dengan sendirinya, sedangkan terikat pada tempat, artinya peneliti harus berada di tempat kejadian gejala / objek yang diobservasiMetode Eksperimen

Metode eksperimen atau percobaan, yaitu suatu cara penelitian dengan jalan menimbulkan gejala atau perilaku tertentu, dalam situasi dan kondisi tertentu pula dengan sengaja, untuk dijadikan suatu objek penelitian. Dengan demikian semua kondisi atau keadaan situasi dan gejala-gejala yang diselidiki bisa dikontrol. Dan observasi ini bisa dilakukan dengan baik didalam laboratorium, maupun diluarnya. Dan dengan demikian, kelemahan metode observasi bisa dihindari. Namun eksperimen mampunyai kelemahan, yaitu:

Bahwa tidak semua gejala-gejala psikis dapat diselidiki secara eksperimen, misalnya gejala-gejala/perilaku yang bersifat spontanitas.Karena alasan moral, psikologis dan pedagogis, eksperimen tidak bisa dilakukan misalnya terhadap gejala/gejala/perilaku yang tidak wajar, tidak normal, melanggar norma-norma dan sebagainya.Metode Test

Metode Test, atau pengukuran; yaitu suatu cara penelitian dengan jalan mengadakan tes atau pengukuran terhadap gejala/perilaku yang diselidiki. Tes itu sendiri adalah berupa “pertanyaan – pertanyaan yang harus dijalankan, yang berdasar atas bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidikan mengambil kesimpulan dengan cara membandingkannya dengan standar atau testee yang lain. Ada dua macam tes, yaitu:

1)      Tes standar, yang sudah teruji berulang-ulang validitasnya, dan

2)      Tes non standar, yang dibuat sendiri oleh peneliti, sesuai dengan tujuan/sasaran penelitiannya, yang validitasnya belum teruji.

Metode Proyeksi

Adalah sutau metode yang dilakukan dengan jalan menyajikan suatu bahan (gambar, permainan, tulisan, dan lain sebagainya) kepada individu dimana diharapkan adanya jawaban yang berwujud pendapat atau sikap yang merupakan proyeksi dan pribadinya.

Kelemahannya yaitu memerlukan penyelidik yang ahli dan berpengalaman serta penafsiran terhadap jawaban sering dipengaruhi oleh perasaan dan sikapnya sendiri sehingga kurang objektif.

Metode Case Studi

Adalah penyelidikan terhadap individu secara mendalam meliputi latar belakang social, fisik dan psikis. Waktunya cukup lama dan melalui berbagai periode pertumbuhan.

Metode Klinis

Adalah metode penyelidikan secara mendalam kepada individu yang menyimpang dari tingkah laku norma untuk diagnosanya.

 

Tujuan dan Manfaat Ilmu Jiwa Belajar

Tujuan ilmu jiwa belajar yaitu:Belajar adalah suatu usaha perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.Mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.Mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi baik.Mengubah sikap dari negatif menjadi positif.Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmuManfaat ilmu jiwa belajarMembantu guru dan calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai kependidikan dan prosesnyaMembantu guru dalam memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan metode-metode yang telah disusun secara rapi dan sistematisMembantu guru dan pelaksana pendidikan lainnya dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap anak dalam pelaksanaan pendidikan.Bisa membuat program kegiatan belajar mengajar dan menyelenggarakannya secara efektif dan efisien.

 

Ruang Lingkup Ilmu Jiwa Belajar

Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi Ruang Lingkup Ilmu Jiwa Belajar menjadi tiga macam:

Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori – teori, prinsip-prinsip, dan ciri – ciri  khas perilaku belajar siswa, dan sebagainyaPokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.

BAB III

PENUTUP

 

Ilmu jiwa belajar adalah suatu disiplin ilmu yang membahas tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tingkah laku manusia untuk kepentingan mendidik atau membina perkembangan kepribadian manusia.Objek ilmu jiwa belajar adalah objek formil dan objek materil.Metode ilmu jiwa belajar terdiri dari:Metode instropeksiMetode observasiMetode eksperimenMetode testMetode proyeksiMetode case studyMetode klinisTujuan dan manfaat ilmu jiwa belajar.Tujuan ilmu jiwa belajarBelajarMengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku.Mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi baik.Mengubah sikap dari negatif menjadi positif.Menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmuManfaat ilmu jiwa belajarMembantu guru dan calon guru dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai kependidikan dan prosesnyaMembantu guru dalam memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam dunia pendidikan dengan cara menggunakan metode-metode yang telah disusun secara rapi dan sistematisMembantu guru dan pelaksana pendidikan lainnya dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap anak dalam pelaksanaan pendidikan.Bisa membuat program kegiatan belajar mengajar dan menyelenggarakannya secara efektif dan efisien.Ruang lingkup ilmu jiwa belajar adalah pokok bahasan menganai belajar, proses belajar dan situasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Syah, Muhibbin, 2001. Psikologi Belajar. Cetakan ke-3 (edisi revisi ). Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Syah, Muhibbin, 2009. Psikologi Belajar. Cetakan ke-8 (edisi revisi ). Jakarta: Rajawali Pers

Source: zulfitriya




Baca Artikel Terkait: