-->

Kamis, 01 Februari 2018

Sejarah Perkembangan Islam di Georgia
George Sanikidze dan Edward W. Walker, dari University of California, Berkeley, penulis artikel Islam and Islami Practices in Georgia, memberikan ilustrasi panjang lebar tentang Islam di Georgia.

Sebagaimana Rusia, mayoritas penduduk Georgia menganut agama Kristen selama berabad-abad, dan merupakan sebuah negara pertama di Eropa yang mengadopsi Kristen sebagai agama negara selama beberapa dekade.

Islam masuk ke Georgia pada abad ke-8 masehi, ketika Arab menduduki Tbilisi selama 4 dekade, dan menjadikannya sebagai ibukota emirat Islam (Nisba’ at-Tiflisi). Namun kota ini direbut kembali oleh King David IV pada tahun 1122, dan dijadikan ibukota kerajaan Kristen Georgia. Namun pada abad ke-16 dan ke-17, Islam kembali merambah Georgia, ketika Kerajaan Ottoman Turki dan Safavids Iran mengalami zaman keemasan, sehingga ketika Rusia menguasai Georgia pada abad ke-19, komunitas Islam di Georgia mencapai jumlah 20%. Namun pada sensus yang diadakan pada tahun 1989 dan 2002, jumlah pemeluk Islam di Georgia sekitar 12% (640.000). Mayoritas dari mereka menganut paham Sunni (madzhab Hanafi dan Syafi’i) dan Syi’ah.

Basis terkuat penganut Islam di Georgia adalah di Republik otonom Ajaria dan Abkhazia, Meskhetia.. Sampai dengan tahun 1770, mayoritas penduduk Republik otonom Ajaria adalah Kristen, namun ketika kekuasaan Imperium Ottoman Turki masuk ke Balkan pada abad ke-16 dan 17, dan puncak-puncaknya pada tahun 1820, penganut Islam mulai menyeruak di republik otonom tersebut. Islam di Ajaria mengalami kemunduran pesat ketika Uni Soviet mencengkeram Georgia dengan ajaran komunismenya, dan tekanan semakin menjadi-jadi setelah perang dunia kedua. Akibatnya banyak praktek agama Islam yang ditinggalkan oleh generasi muda, kini setelah Uni Soviet bangkrut, Kristen merebut peluang untuk memurtadkan mereka. Yang paling menyakitkan hati ummat Islam Ajaria adalah murtadnya tokoh politik muslim, mantan presiden otonom Ajaria, Aslan Abashidze, ke agama Kristen (tak disebutkan, tahun berapa beliau murtad). Menyusul murtadnya Aslan Abashidze, menurut laporan yang sangat terpercaya, pembangunan masjid pun mandeg selama beberapa tahun belakangan ini di Ajaria. Di Ibukota Batumi, hanya terdapat sebuah masjid, padahal gereja berdiri kokoh sebanyak 14 buah.

Islam terusir dari Abkhazia ketika Uni Soviet menguasai Georgia pada tahun 1860-an, dan memang pemeluk Islam di Abkhazia berasal dari Turki yang biasa disebut Mohajiroba. Baik di Ajaria maupun Abkhazia, para pemeluk Islam mempraktekkan Islam sesuai dengan madzhab Sunni (Hanafi). Sebagaimana di Ajaria, banyak muslim Abkhazia yang murtad ke Kristen, puncaknya ketika Uni Soviet berkuasa di Georgia antara tahun 1866-1902, sebanyak 21.236 muslim beralih ke Kristen. Seperti kata Nestor Lakoba, sekretaris pertama Partai Komunis Abkhazia, pada dasarnya orang-orang Abkhazia adalah atheis dan tak mampunyai kepercayaan, agama bagi mereka tak mempunyai arti.

Populasi muslim di Meskhetia berasal dari Turki yang masuk ke daerah tersedbut pada abad ke-16. Pengaruh Turki sangat kuat, sehingga mereka tidak mau menggunakan nama-nama Georgia bagi keluarga mereka, karena nama-nama Georgia berarti Kristen. Selama perang dunia kedua, banyak warga muslim Turki yang dideportasi ke negara asal, sekitar 100.000 orang, dan mereka mulai kembali ke Georgia pada tahun 1969. Repatriasi ini beralnjut sampai dengan tahun 1989, dan selanjutnya program repatriasi ini dikoordinasi oleh pemerintah Georgia pada tahun 1994 melalui Ministry of Refugees and Settlement.

Sedangkan ditinjau dari etnis, banyak muslim di Georgia berasal dari Turki, Azeri, Avar, Tatar, Kazakh, Uzbek dan Tajik. Etnis-etnis inilah yang mewarnai kehidupan muslimin di Georgia, di samping penduduk asli Georgia sendiri. Kebanyakan etnis yang menempati Georgia bagian timur banyak menganut paham sufi (Naqsabandiyah dan Qadiriyah).

Pada saat ini, pemerintah Georgia lebih menekankan pada toleransi dalam kehidupan beragama, oleh karena itu para pemimpin Islam di sana menyadari terhadap perubahan situasi, walaupun pada masa lalu, mereka pernah berjaya di Georgia.

Islam di Georgia, telah dimuat di Majalah Amanah, No 65, th XIX Agustus 2005 / Jumadil Akhir – Rajab 1426 H

Source: camzawi




Baca Artikel Terkait: