-->

Rabu, 25 April 2018


Bentuk Permukaan Bumi

Bentuk muka bumi aslinya menjadi salah satu kajian dalam ilmu geografi. Namun dalam IPS terpadu, aspek geografi tsb dicoba untuk dikaitkan dengan sub ilmu sosial lainnya semisal ilmu sejarah, sosiologi, dan ekonomi.

Seperti yang kita ketahui, bumi yang kita tinggali sebenarnya adalah permukaannya, yaitu daratan dan lautan.  Adapun yang didalam bumi (inti bumi), berupa batuan yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, kecuali apabila digali terlebih dahulu.

Bentuk permukaan bumi jika kita kelompokkan berdasarkan letaknya, maka akan didapat 2 kelompok besar, yaitu daratan dan lautan.

Muka bumi yang berupa daratan misalnya : gunung, pegunungan, bukit, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai.
bentuk muka bumi berupa pegunungan

Beberapa contoh gunung berapi yaitu : gunung kerinci (Sumatera), Gunung Semeru (Jawa), gunung Rinjani (Lombok), dan gunung Soputan (Sulawesi).

Contoh pegunungan di Indonesia ; Pegunungan Jaya Wijaya (Papua), Pegunungan Meratus (Kalimantan), dan pegunungan bukit barisan (Sumatera).

Seharusnya, bentuk permukaan bumi adalah datar. Hanya saja, ada tenaga endogen dan eksogen yang mempengaruhi dan mengubah bentuk muka bumi yang datar tsb. Sehingga, bentuk muka bumi yang kita ketahui sekarang berbeda-beda tinggi rendahnya.

Apa yang dimaksud dengan Relief Muka Bumi?

Pengertian Relief muka bumi adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur berdasarkan ketinggian dari atas permukaan laut (permukaan laut yaitu garis pantai sebuah laut).

Faktanya, muka bumi kita tidaklah rata. Ada yang tinggi, ada yang rendah...dan tinggi rendahnya permukaan bumi tersebut, dipengaruhi oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Untuk menggambarkan relief permukaan bumi, biasanya digunakan peta tiga dimensi (peta timbul), peta kontur, dan atau peta dengan kode warna.
gambar peta kontur
Proses Pembentukan Muka Bumi oleh Tenaga Endogen
Tenaga Endogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen bersifat membangun/ membentuk muka bumi.

Vulkanisme

Pengertian Vulkanisme adalah peristiwa naiknya magma dari dalam perut bumi dan menyusup ke dalam litosfer (kulit bumi) akibat suhu magma yang tinggi serta banyaknya gas yang terkandung didalamnya.

Adapun pengertian magma adalah campuran batu-batuan namun dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas. Normalnya, magma berada dalam perut bumi.

Aktivitas penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibagi menjadi dua, yaitu intrusi magma dan ekstrusi magma.

Adapun pengertian intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, dan tidak mencapai permukaan Bumi. Sedangkan pengertian ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma sampai keluar permukaan bumi dan membentuk gunung berapi.

Ekstrusi magma terjadi apabila tekanan gas kuat dan ada retakan pada kulit bumi sehingga tercipta letusan yang dahsyat.

Tektonisme.

Tektonisme biasa juga disebut diatropisme (pergerakan pada kerak bumi).

Pengertian Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit Bumi dari kedudukan semula, akibat pergeseran lempeng tektonik, baik secara vertikal maupun horizontal.

Maksud dari lempeng tektonik adalah salah satu bagian listofer (lapisan kulit bumi)) yang padat dan terapung .

Berdasarkan luas wilayah yang dipengaruhi dan kecepatan geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu Epirogenesa dan Oregenesa.

Ciri Epirogenesa yaitu wilayah yang terpengaruh oleh epirogenesa sangat luas dan kecepatan gerakan nya sangat lambat sehingga biasanya tidak kita rasakan, namun tanda-tandanya dapat dilihat dari perubahan garis pantai. Epirogenesa dipercaya menjadi gerakan pembentuk benua. 

Jika epirogenesa membentuk benua, maka Oregenesa lah yang membentuk pegunungan.  Gerakan oregenesa lebih singkat dibanding Epirogenesa, lagipula daerah yang dipengaruhinya lebih sempit.

Oregenesa dibagi lagi menjadi lipatan dan patahan.

Lipatan terjadi apabila dua lempeng kerak bumi saling bertabrakan sehingga mendapat tekanan hebat yang menyebabkan pelipatan lapisan batuan. Contoh pegunungan lipatan adalah pegunungan Himalaya.

Patahan tejadi apabila dua lempeng kerak bumi yang tidak elastis atau keras saling bertabrakan sehingga tekanan yang terjadi menyebabkan kerak bumi retak kemudian patah.

Salah satu contoh permukaan bumi akibat patahan yaitu danau toba di Sumatera Utara. Pada danau toba, ada bagian tanah yang turun sangat dalam (disebut ngarai) akibat patahan, kemudian ngarai tsb terisi air sehingga menciptakan sebuah danau.
Danau Toba, contoh muka bumi akibat tektonsme
Seisme

Pengertian Seisme adalah getaran keras dan terjadi tiba-tiba akibat pergeseran daratan di bumi. Fenomena seisme dapat disebabkan oleh tiga hal yaitu tektonik, vulkanik, dan runtuhan.

Terjadinya gempa bumi akibat tektonik dapat dijelaskan sebagai berikut ;
Dua lempeng tektonik yang berdekatan saling berjauhan, mendekati, atau saling bergeser, kemudian terjadi pengumpulan energi secara terus-menerus sampai lempeng tektonik tidak mampu lagi menahan gerakan yang terjadi, akibatnya terjadi pelepasan secara tiba-tiba dan menggetarkan kulit bumi. 

Gempa bumi akibat vulkanik terjadi pada gunung berapi. Timbulnya gempa vulkanik dapat dijelaskan sebagai berikut ; aliran magma dari dalam bumi menyusup ke atas dan menerobos kulit bumi yang keras sehingga terjadi getaran.

Getaran yang ditimbulkan gempa vulkanik mencapai jarak yang tidak jauh, hanya di daerah sekeliling gunung berapi. Intensitas gempanya pun biasanya dikategorikan lemah hingga sedang, tidak sekuat gempa tektonik.

Adapun yang dimaksud gempa akibat runtuhan adalah gempa karena terjadi runtuhan tanah. Jenis gempa ini biasa terjadi pada daerah yang terdapat banyak rongga-rongga bawah tanah, misalnya pada area kegiatan penambangan bawah.

Tanah runtuh kemudian menyebabkan permukaan bumi bergetar. Jenis gempa runtuhan merupakan gempa dengan kekuatan getaran lemah dan pengaruhnya hanya bersifat lokal.

Dampak Positif  dan Dampak Negatif Tenaga Endogen

Adapun dampak positif tenaga Endogen yaitu ;
1. membentuk bentang alam yang indah sehingga menjadi daya tarik wisata.

2. membentuk kawasan tangkapan air hujan (catchment area). Maksud dari kawasan tangkapan air hujan yaitu wilayah yang menerima banyak curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkan air tanah  pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah.

Contoh catchment area antara lain kawasan puncak bogor dan kawasan pegunungan Dieng.

3. sumber bahan tambang dan mineral. Emas, perak, bijih besi, aluminium, dll banyak terbentuk di daerah rekahan pertemuan lempeng.

Sedangkan dampak negatif tenaga endogen antara lain ;
Letusan gunung berapi dan gempa bumi yang merupakan bencana alam, banyak merugikan secara materiil, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.

Peran Tenaga Eksogen terhadap Muka Bumi

Sama halnya dengan tenaga endogen, tenaga eksogen juga berperan dalam membentuk permukaan bumi.

Tapi ada perbedaannya.

Pengertian tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk bumi yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak bentuk permukaan bumi yang sudah ada.

Tenaga eksogen dipengaruhi oleh sinar matahari, angin, air, makhluk hidup, dan gletser (bongkah es).

Salah satu contoh relief permukaan bumi yang rusak akibat tenaga eksogen adalah gunung atau bukit yang pohon-pohonnya habis karena penebangan liar sehingga batuan yang ada mengalami pelapukan kemudian terkikis (erosi).

Pelapukan, Erosi, Sedimentasi

Bila disebutkan satu persatu, ada beberapa jenis tenaga eksogen, yaitu erosi, pelapukan, dan sedimentasi. Lalu apa makna dari istilah-istilah tersebut?

Pelapukan

Pengertian pelapukan adalah proses pengelupasan atau penghancuran kulit bumi akibat suhu, air, organisme, dan reaksi kimia.

Benda yang mengalami pelapukan biasanya adalah batuan.
Pelapukan Batuan
jenis jenis pelapukan ada 3, yaitu pelapukan fisik, pelapukan organis, dan pelapukan kimiawi.

Disebut pelapukan fisik karena batuan yang mengalami pelapukan berubah bentuk nya menjadi lebih kecil. Biasa juga disebut pelapukan mekanis karena proses berlangsungnya secara mekanis.

Pelapukan fisik (mekanis) dapat disebabkan oleh tiga hal ;
Perbedaan temperatur yang tinggi. Misalnya di daerah beriklim kontinental atau gurun, dimana suhu udara antara siang dan malam berbeda sangat ekstrim. Pada daerah gurun, suhu ketika siang bisa mencapai 50 derajat celcius, sedangkan ketika malam suhu udaranya dingin.
Pembekuan air dalam batuan. Pada saat hujan, sebagian air yang masuk ke dalam batuan kemudian membeku lalu volume nya bertambah sehingga memberi tekanan pada batuan, akibatnya permukaan batuan retak dan rusak.
Berubahnya air garam menjadi kristal. Contoh pelapukan oleh air garam yaitu pelapukan pada batuan karang di daerah pantai. Air laut yang masuk ke dalam batu karang, pada siang hari menguap sehingga garam yang ada didalam batu karang mengkristal. Kristal garam yang tajam kemudian merusak batuan.

Pelapukan organis/ biologis adalah jenis pelapukan akibat organisme yaitu tumbuhan, manusia, dan hewan. Contoh pelapukan organis yaitu pelapukan batuan oleh akar tanaman, oleh cacing, dan kegiatan pertambangan yang dilakukan manusia.

Pelapukan kimiawi adalah jenis pelapukan akibat rekasi kimia. Air hujan, karbon dioksida, dan oksigen merupakan unsur utama penyebab pelapukan kimiawi.

Erosi

Dulu waktu SD (Sekolah Dasar), penulis ingat erosi itu biasanya identik dengan pengikisan tanah. Padahal sebenanrnya kurang tepat jika erosi diartikan semata-mata sebagai pengikisan tanah (walaupun ada benarnya).

Erosi terjadi pada batuan yang mengalami pelapukan. Lebih tepatnya, pengertian erosi adalah proses pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan.

Yang mampu mengikis dan memindahkan batuan yang telah lapuk adalah angin, air, gelombang air laut, dan gletsyer (es).

Contoh erosi air yaitu abrasi. Abrasi merupakan sebuah keadaan dimana batuan di pantai terkikis akibat gelombang air laut. Biasanya, abrasi terjadi pada pantai yang curam dan pantai yang landai. Terkadang bahkan abrasi menyebabkan terbentuknya goa-goa pantai.

Adapun erosi angin biasa terjadi di daerah kering misalnya di padang pasir.

Sedimentasi

Pengertian sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi pada tempat yang lebih rendah, seperti dataran rendah, waduk, danau, muara sungai, tepi pantai dan dasar laut.

Dampak Positif dan Negatif Tenaga Eksogen

Tenaga Eksogen, yang juga merupakan tenaga pembentuk muka bumi, tetap memberi manfaat bagi kehidupan. Salah satunya misalnya dapat mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga membentuk tanah yang subur.

Lalu apa dampak negatif tenaga eksogen itu? Tenaga eksogen dapat menyebabkan bencana alam, misalnya karena erosi dan tanah longsor, hutan yang terbakar akibat panas matahari yang berlebihan, dan banjir akibat hujan deras yang turun terus-menerus.

Sumber : Ardiyansarutobi



Baca Artikel Terkait: