-->

Rabu, 18 April 2018


Memasuki era abad 20 kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa umat manusia menuju perjalanan antariksa yang mempesona. Perjalanan ke antariksa menimbulkan pengertian yang lebih dalam tentang alam semesta dan membuka jalan bagi eksplorasi lebih mendalam terhadap sistem tata surya.

Dengan penerbangan bersejarah mereka yang menggunakan pesawat mesin pertama pada 17 Desember 1903, pelopor penerbangan Amerika adalah Oliver dan Wilbur Wright telah menangkap imajinasi dunia dengan mewujudkan impian lama manusia untuk terbang ke ruang angkasa. Kurang dari 66 tahun kemudian, dunia menyaksikan Neil Amstrong menjadi orang pertama yang berjalan di bulan.

Pada tanggal 21 Juli 1969, Neil Amstrong salah seorang dari ketiga anggota awak Apollo-11 menginjakkan kakinya di bulan dan mengirimkan pesan melalui radio ke bumi dengan pernyataan: “Elang telah mendarat…Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” (The Eagle has landed … One small step for man, one giant leap for mankin).

Antara 1969-1972, para astronot Amerika Serikat melakukan sejumlah pendaratan di bulan dengan membawa contoh tanah dan bebatuan bulan yang menambah kekayaan teknologi bagi yang bersangkutan. Petualangan di bulan tersebut merupakan salah satu dari riset antariksa yang dipelopori oleh tiga orang terkenal sebagai “Bapak Penerbangan Antariksa” yaitu Robert Goddard (USA), Konstantin Tsiolkovsky (Rusia) dan Herman Oberth (Jerman).

Pada tahun 1930-an, seorang tokoh dominant dalam riset antariksa Wernher Von Braun dari Jerman menjadi kepala program pengembangan roket Jerman, tetapi impiannya tentang perjalanan ke antariksa kandas oleh tuntutan persenjataan bagi Jerman-Nazi.

Pada tahun 1942, dibawah pimpinan Von Braun, para ilmuwan roket Jerman mengembangkan peluru kendali A4 yang lebih dikenal sebagai V2. ribuan

Rusia meluncurkan satelit yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada tanggal 4 Oktober 1957. AS kemudian menyusul dengan meluncurkan satelit pertamanya yang diberi nama Explorer I pada tanggal 31 Januari 1958. selanjutnya tanggal 12 April 1961 Rusia kembali memimpin dengan meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar yaitu Yuri Alekseyevich Gagarin (1934-1968) seorang mayor Angkatan Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I. kurang dari sebulan Amerika mengikuti dengan melucurkan astronot pertamanya Alan B. Shepard dengan Kapsul Mercury I.

Misi Shepard sendiri sebenarnya hanyalah penerbangan naik-turun dan tidak sampai mengorbit bumi. Rusia menyebut misi tersebut sebagai “penerbangan kutu loncat”. Amerika Serikat baru berhasil mengirimkan pesawat pengorbit pada tanggal 20 Februari 1962 ketika kapsul Friendship 7 yang diawaki oleh Letkol John Herschel Glenn berhasil melakukan 3 kali orbit dalam penerbangan selama 4 jam 56 meni. Prestasi tersebut masih kalah jauh dengan kemajuan yang dicapai Rusia pada 6 bulan sebelumnya, ketika Mayor German Stephanovich selama 25 jam 18 menit dalam kapsul Vostok II.

Bulan menjadi sasaran berikutnya dari kedua Negara maju yang tengah bersaing itu. Rusia mengirimkan wahana tak berawak Lunik II pada tanggal 14 September 1959. wahana tersebut tercatat sebagai wahana buatan manusia pertama yang mendarat di permukaan bulan. Rusia baru berhasil mendaratkan wahan yang mampu melakukan pendaratan lunak (soft landing) pada Februari 1966 melalui Lunik IX.

Setahun kemudian sebuah wahana AS lainnya berhasil mengirimkan gambar TV pertama dari permukaan bulan. Puncaknya terjadi pada tanggal 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin Aldrin berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai manusia pertama yang menginjak permukaan bulan melalui misi Apollo-11. misi tersebut dilanjutkan oleh 5 pendaratan lainnya, yaitu Apollo-12 (November 1969), Apollo-14 (Februari 1971), Apollo-15 (Agustus 1971), Apollo-16 (April 1972), dan Apollo-17 (Desember 1972).

Sumber : Herydotus



Baca Artikel Terkait: