-->

Senin, 13 Agustus 2018

Pengertian Tugas Perkembangan
Huvigrust mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya, jika tugas-tugas tersebut tidak dilalui dengan baik maka akan timbul rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas perkembangan adalah berbagai ciri perkembangan yang diharapkan timbul dan dimiliki setiap anak pada setiap masa dalam periode perkembangannya. Tugas perkembangan difokuskan pada upaya peningkatan sikap dan perilaku peserta didik serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku sesuai fasenya.

Periode Perkembangan Pada Masa Anak
Untuk mempermudah pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase atau periode. Santrok dan Yussen membaginya atas lima  yaitu:
1. Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saaat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berprilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
2. Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai, misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
3. Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
4. Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan menghitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5. Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual dan perubahan suara. Pada fase ini diupayakan untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis. Semakin banyak waktu dimanfaatkan diluar keluarga.

E. Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
1. Tugas-tugas perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal.
a. Belajar berjalan.
Terjadi pada usia 9-15 bulan. Pada usia ini tulang kaki, otot, dan susunan syarafnya telah matang untuk belajar berjalan.
b. Belajar berbicara
Mengeluarkan suara yang berarti menyampaikan kepada orang lain dengan perantara suara tersebut.
c. Belajar makan makanan padat.
Terjadi pada tahun kedua, sistem alat pencernaan makanan dan alat pengunyah telah matang untuk melakukan hal tersebut.
d. Belajar mengendalikan buang air kecil dan besar.
Terjadi sebelum usia empat tahun. Anak pada umumnya belum dapat mengatasi atau menahan ngompol karena perkembangan syaraf yang mengatur pembuangan belum sempurna. Untuk memberikan kebersiha pada usia tersebut cukup dengan pembiasaan, yaitu setiap kali ingin buang air, membawa anak ke WC tanpa banyak memberikan penerangan kepada anak.
e. Belajar membedakan jenis kelamin dan menghargainya.
Melalui observasi atau pengamatan, anak dapat melihat tingkah laku, bentuk fisik dan pakaian yang berbeda antara jenis kelamin yang satu dengan yang lain. Dengan cara tersebut anak dapat mengenal perbedaan anatomis pria dan wanita.
Agar pengenalan terhadap jenis kelamin itu berjalan normal, orang tua perlu memperlakukan anaknya, baik dalam memberikan alat mainan, pakaian, maupun aspek lainnya sesuai dengan jenis kelamin anak.
f. Memperoleh keseimbangan psikologis.
Keadaan jasmani anak sangat labil apabila dibandingkan dengan orang dewasa, anak cepat sekali merasakan perubahan suhu sehingga temperatur badannya mudah berubah. Untuk mencapai kestabilan jasmaniah, diperlukan waktu sampai usia lima tahun. Dalam hal ini orangtua perlu memberikan perawatan yang intensif, baik menyangkut pemberian makanan yang bergizi maupun pemeliharaan kebersihan.
g. Menyusun konsep-konsep sederhana tentang realita social dan realita pisik.
Pada mulanya, dunia ini bagi anak merupakan suatu keadaan yang kompleks dan membingungkan. Perkembangan lebih lanjut, anak menemukan keteraturan dan dapat membentuk generalisasi dari berbagai benda yang pada umumnya memiliki ciri yang sama. Agar anak dapat mengenal hal baru diperlukan kematangan sistem saraf, pengalaman dan bimbingan dari orang dewasa.
h. Belajar menjalin hubungan secara emosional antara dirinya dengan orang tua, saudara-saudara dan orang lain.
Anak mengadakan hubungan dengan orang yang ada di sekitarnya menggunakan berbagai cara, yaitu isyarat, menirukan dan menggunakan bahasa. Cara yang diperoleh dalam belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang lain, sedikit banyaknya akan menentukan sikapnya di kemudian hari.
i. Belajar membedakan antara hal yang benar dengan yang salah, dan mengembangkan “hati nurani”.
Anak kecil dikuasai oleh hedonisme naif, dimana kenikmatan dianggap baik, sedangkan penderitaan dianggapnya buruk (hedonisme adalah aliran yang menyatakan bahwa manusia dalam hidupnya bertujuan mencari kenikmatan dan kebahagiaan). Pengalaman merupakan permulaan pembentukan kata hati anak.
2. Tugas-tugas perkembangan dalam masa kanak-kanak akhir[9]
a. Belajar tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
Melalui perumbuhan fisik dan otak anak belajar dan berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat. Pada masa sekolah anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga sudah dapat berbaris, senam pagi, dan permainan-permainan ringan.
b. Membentuk sikap-sikap sehat terhadapn dirinya demi kepentingan organnya yang sedang tumbuh.
Hakikat tugas ini ialah (1) mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, (2) mengembangkan sikap positif terhadap jenis kelaminnya dan juga menerima dirinya.
c. Belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman seusia.
Yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru serta teman-teman sebayanya. Pergaulan anak di sekolah atau teman sebyanya mungkin diwarnai perasaan senang atau tidak senang.
d. Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin tampak. Dari segi permainan akan tampak bahwa permainan yang dilakukan akan berbeda antara laki-laki dan perempuan.
e. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
Pada usia 6-12 tahun disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menrima pengajaran.
f. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu disebut konsep (tanggapan). Bertambahnya pengalaman akan menambah perbendaharaan konsep pada anak. Semakin bertambah pengetahuan, semakin besar pula konsep yang diperoleh.
g. Mengembangkan kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
Hakikat tugas ini ialah, mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama disertai dengan perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya.
h. Mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.
Hakikat tugas ialah mengembangkan sikap sosial yang demokratis dan menghargai orang lain.

F. Keuntungan perkembangan bagi peserta didik
Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita memperoleh beberapa keuntungan:
1. Mempunyai ekspektasi yang nyata tentang anak dan remaja.
2. Pengetahuun tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu dari seorang anak.
3. Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal.
4. Perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri
sumber: rudi







Baca Artikel Terkait: