-->

Senin, 13 Agustus 2018

1. Situs Purbakala Sangiran

Tempat ini merupakan lokasi penemuan beberapa fosil manusia purba, sehingga sangat penting dalam sejarah perkembangan manusia dunia. Hasil penggalian di sangiran ini menemukan berbagai fosil Homo erectus. Selain manusia purba, ditemukan pula berbagai fosil tulang-belulang hewan-hewan bertulang belakang, seperti buaya, Hippopotamus (kuda nil), berbagai rusa, harimau purba, dan gajah purba (stegodon dan gajah modern). Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya dan ada tahun 1996situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.



2. Situs Purbakala Trinil

Adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak Ngawi, Jawa Timur. Pada tahun 1891 Eugène Dubois, menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta fosil hewan dan tumbuhan purba lain. Di Trinil juga pernah ditemukan fosil tulang rahang bawah macan purba , fosil gading dan gigi geraham atas gajah purba, dan fosil tanduk banteng purba.



3. Situs Purbakala Patiayam

Situs Patiayam merupakan lokasi ditemukan banyak fosil-fosil purbakala dan benda-benda peninggalan purbakala. Situs Patiayam termasuk ke dalam wilayah kota Kudus. Fosil pertama diketemukan pada tahun 1979 sebuah gigi pra-geraham bawah dan tujuh buah pecahan tengkorak manusia. Selanjutnya banyak diketemukan fosil-fosil lainnya seperti tulang belulang binatang purba, seperti gajah purba Stegodon trigonochepalus.

Hasil gambar untuk 3. Situs Purbakala Patiayam

Jenis fosil binatang lain yang ditemukan di Situs Patiayam adalah badak, babi, kucing, kerbau, banteng, buaya, serta aneka jenis kerang- kerangan yang salah satunya diperkirakan fosil tersebut berumur 700.000 tahun hingga 1 juta tahu

4. Situs Purbakala Kokas

Di tempat ini ditemukan berbagai cap tangan berwarna merah yang terlukis pada dinding-dinding batu di tebing dan gua yang terletak di pinggir laut. Obyek wisata arkeologi ini dikenal sebagai situs purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut dengan nama Tapurarang. Karena warna merah pada lukisan cap tangan di tebing tersebut menyerupai warna darah manusia, masyarakat setempat juga sering menyebut Tapurarang sebagai lukisan cap tangan darah.. hi serem juga ya.



5. Gua Tewet

Gua ini terletak di Kalimantan Timur, lukisan di Gua Tewet menggambarkan hubungan antara dukun dengan alam roh. Gambar-gambar telapak tangan di dinding gelap itu merefleksikan ritual pengobatan tradisional di mana dukun menempelkan telapaknya pada tubuh pasien, lalu menyemburkan ramuan mujarab dari mulutnya. 

Hasil gambar untuk Gua Tewet

Menurut warga sekitar, gua yang bertengger di ketinggian 147 meter itu ditemukan pada 1980-an oleh seorang pria yang berprofesi pemburu sarang walet. Tapi namanya baru melambung ke panggung dunia usai para peneliti mendokumentasikannya dalam riset panjang dari 1988-1999. Selain Chazine, rombongan ilmuwan itu terdiri dari Luc-Henri Fage dan Pindi Setiawan dari Institut Teknologi Bandung

6. Liang Bua

Liang bua yang juga berarti "Lubang Sejuk" merupakan tempat penemuan makhluk mirip manusia (hominin) baru yang dinamakan Homo floresiensis pada tahun 2001. Bersamaan dengan manusia purba itu ditemukan pula perkakas batu yang dikenal telah digunakan oleh Homo erectus (seperti yang ditemukan di Sangiran) serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar.

Hasil gambar untuk Liang Bua

7. Gua Pawon

Gua Pawon adalah sebuah tempat yang penting bagi orang Sunda karena di sana pernah ditemukan kerangka manusia purba yang konon adalah nenek moyang orang Sunda (masih diteliti di balai Arkeolog Bandung).

Gambar terkait

8. Gua Braholo

Gua Braholo merupakan salah satu gua yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul tepatnya di kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta. Di Gua Braholo ditemukan 10 kerangka fosil manusia purba dalam kondisi relatif utuh

Hasil gambar untuk Gua Braholo




Baca Artikel Terkait: