-->

Rabu, 05 September 2018

Proses terjadinya ombak biasanya karena ada angin yang berembus dan mendorong permukaan air tersebut sehingga terjadilah gerakan. Namun selain karena angin, penyebab terjadinya ombak juga bisa diakibatkan oleh hal lain seperti gempa bumi, atau gaya gravitasi dari matahari dan bulan.

Lautan tidak pernah bergeming. Dilihat dari manapun akan terlihat adanya gelombang di permukaan. Gelombang ini terbentuk melalui energi yang bergerak melalui air, mengakibatkannya bergerak dalam gerakan sirkular. Namun air tidak bergerak dalam gelombang, gelombang menghantarkan energi, bukan air. Gelombang ini menyebar ke seluruh wilayah lautan. 

 
Gelombang yang berpotensi berbahaya diakibatkan oleh cuaca buruk, misalnya badai, atau angin yang bertiup dalam kekuatan yang besar. Kekuatan angin dan tekanan dari badai ini mengakibatkan rentetan gelombang yang besar. Faktor lain yang memengaruhi terjadinya gelombang berbahaya ini dapat disebabkan oleh gangguan dari bawah permukaan air laut seperti tanah longsor, gempa bumi atau gunung meletus. Faktor inilah yang umumnya mengakibatkan terjadinya bencana tsunami.

Ombak yang terdapat pada permukaan laut pada umumnya diakibatkan oleh aliran energi yang berasal dari angin kemudian diteruskan ke permukaan air laut. Ombak yang besar bisa bergerak cukup jauh. Sementara itu ukuran dan bentuk dari gelombang ombak tergantung dari kecepatan dan durasi angin, serta dimana wilayah yang terkena tiupan angin itu berada. Jenis gelombang yang paling kecil adalah riak air, sementara gelombang air paling besar muncul dari tengah samudra dimana ada lautan terbentang luas. Tempat-tempat yang sering dihantam oleh gelombang ombak besar ini menarik perhatian para peselancar.

Gelombang besar tidak hanya terjadi di dekat daratan. Ketika badai, seringkali bisa terjadi gelombang yang besar setinggi 20-35 meter dan gelombang-gelombang ini sangat sulit untuk diprediksi. Mereka bagaikan dinding yang terbuat dari air, tidak ada yang tahu apa yang mengakibatkan gelombang tinggi ini muncul, namun beberapa ilmuwan menilai bahwa mereka cenderung terbentuk ketika kedua jenis lautan bertautan satu sama lain.

Seperti yang telah disebutkan di atas, angin bukan satu-satunya penyebab terjadinya gelombang besar. Tsunami adalah gelombang besar yang membentuk ombak tinggi dan memuat banyak sekali luapan air. Tsunami bagaikan tanah longsor yang berbentuk cairan. Gelombang Tsunami mampu menghancurkan pemukiman penduduk, terutama yang ada di tepi pantai dengan tinggi gelombang yang kadang melampaui ketinggian 20 meter. Sejak tahun 1850, tsunami sudah mengakibatkan lebih dari 420.000 kematian, 230.000 orang di antaranya adalah korban dari gempa bumi raksasa di Aceh, Indonesia pada tahun 2004.

Kemudian, kerusakan yang diakibatkan oleh reaktor nuklir Fukushima di Jepang oleh tsunami tahun 2011 juga tidak kalah menghancurkan. Walau tsunami tidak dapat diprediksi dengan pasti setiap kali terjadi gempa bumi, namun peringatan tsunami tetap disebar luaskan dan gelombang apapun yang terdeteksi akan dianggap sebagai peringatan dini agar masyarakat dapat mengungsi sebelum bencana sungguh terjadi. Hal ini dilakukan karena kecepatan tsunami bisa mencapai 650 km/jam, kecepatan yang sangat tidak terhindarkan.

Bagaimana Tekanan Udara Rendah Menciptakan Ombak yang Besar?

Udara memiliki massa dan oleh karena itu, udara memiliki tekanan sehingga dapat menekan udara yang ada di lapisan bawahnya. Tekanan ini juga turut dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Itulah sebabnya kenapa tekanan udara di daerah yang lebih rendah lebih mampat daripada di daerah yang lebih tinggi seperti pegunungan, misalnya. Perbedaan tekanan udara ini juga yang memengaruhi temperatur suhu di wilayah tersebut.

Daerah bertekanan udara rendah adalah wilayah dimana tekanan atmosfer berada di bawah ketinggian air laut dibandingkan wilayah lainnya. Wilayah ini membentuk perbedaan angin yang terdapat di tingkatan troposfer. Proses formasi yang terbentuk dari area bertekanan udara rendah ini dikenal sebagai cyclogenesis.

Secara teori, angin yang tercipta pada tekanan udara rendah berperan penting dalam pembentukan gelombang ombak yang kuat. Dalam sistem ini, kecepatan angin lebih besar sehingga lebih banyak ombak yang tercipta dari embusannya itu. Gesekan yang terbentuk dari angin-angin ini membantu membentuk gelombang energi yang bergerak ribuan kilometer jauhnya sampai menabrak sesuatu, yang biasanya adalah wilayah pantai.

Bila angin yang tercipta dalam hawa bertekanan udara rendah ini tetap bertiup di atas permukaan laut untuk waktu yang cukup lama, gelombang air yang tercipta akan semakin membesar karena energi akumulasi angin di ombak telah terbentuk. Juga, bila angin ini memengaruhi area yang luas di lautan, ombak yang terbentuk akan menjadi lebih kuat, sehingga terciptalah gelombang ombak yang sangat besar.

Gelombang lautan dapat di klasifikasikan dalam banyak macam. Salah satunya adalah klasifikasi yang memanfaatkan kekuatan yang menciptakan ombak tersebut. Berikut adalah jenis ombak berdasarkan kekuatan yang menimbulkannya :
  • Kekuatan Meteorologi, seperti tekanan air dan angin, lautan dan gulungan ombak termasuk ke dalam kategori ini
  • Gempa bumi, hasil dari kekuatan ini berupa tsunami yang memiliki gelombang panjang.
  • Arus (kekuatan astronomi) pasang/naik/surut, seperti gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari
Ombak di lautan juga dikategorikan berdasarkan formasi dan perilakunya. Ini adalah beberapa jenis tipe gelombang ombak di laut :
  • Ombak pecah. terbentuk ketika ombak saling berbenturan satu sama lain.
  • Gulungan ombak di wilayah yang dalam, terbuat dari sejumlah ombak dari beragam ukuran yang saling menyatu. Bentuknya lurus, panjang, berenergi dan jangkauannya cukup jauh.
  • Ombak yang berbahaya. Pada saat ombak pecah dan menyusur kembali dari tepi pantai, segulung air berdatangan dari arah laut pada waktu yang sama. Jenis ombak ini memiliki kekuatan tarikan yang besar dan dapat menyeret benda-benda ke lautan.
  • Ombak internal. Terbentuk dari tumbukan antara dua masa air yang memiliki tekanan berbeda. Ombak jenis ini menjadi arus kacau ketika mengenai massa daratan.
  • Ombak Kelvin. Terbentuk karena kurangnya angin di Samudera Pasifik. Ombak jenis ini sifatnya tinggi dan lebar, lebih hangat daripada air di sekitarnya.
  • Ombak Profresif. Ombak yang bergerak dalam kecepatan yang konsisten.
  • Ombak Bias, berkelana di air dangkal kemudian mencapai tepi pantai. Kedangkalan telah mengurangi kekuatan dari ombak tersebut dan mengakibatkan cekungan. Ombak ini biasanya terlihat di teluk.
Demikian penjelasan mengenai proses terjadinya ombak dan jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat. 
 
sumber : https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/proses-terjadinya-ombak



Baca Artikel Terkait: