-->

Rabu, 13 Mei 2020

Kombinasi Hebat Strategi Bisnis 4 P dan Bisnis Cara Rasulullah SAW untuk Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Ku 


A. Pengertian Strategi Bisnis 


Strategi bisnis terdiri dari dua kata, yaitu strategi dan bisnis. Kata strategi bisa diartikan sebagai siasat atau ilmu perang. Kata strategi bisa dihubungkan dengan kata lainnya, seperti strategi bisnis, strategi perang, strategi belajar, strategi komunikasi, strategi pemasaran dan masih banyak lainnya. Sedangkan bisnis bisa diartikan sebagai usaha, dagang dan bekerja untuk mencari keuntungan. Maka, dapat difahami strategi bisnis adalah siasat dalam berdagang. 


Untuk selanjutnya akan diuraikan secara rinci makna strategi bisnis dalam pembahasan di bawah ini. 


1. Pengertian Strategi 


Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1989) strategi adalah ilmu dan seni menggunakan Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi merupakan rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 


Pengertian umum strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 


Pengertian khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi diri (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan 



2. Pengertian Bisnis 

Bisnis secara umum merupakan kegiatan dalam masyarakat berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan sumber daya manusia, material dan waktu, mengelola risiko; pihak yang menjalankan kegiatan bisnis disebut wirausaha (entrepreneur). 


Dalam Alquran, istilah bisnis disebut dengan menggunakan tija>rah (perniagaan), bai‘a (jual beli), dan tada>yantum (akad utang piutang). Menurut Raghib al-Asfahani dalam Al-Mufrada>t fi> Ghari>b Alquran, ketiga kata tersebut memiliki makna yang serupa yaitu pengelolaan harta benda dengan tujuan mencari keuntungan. Selain istilah tersebut, masih banyak lagi istilah-istilah lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti dayn, amwa>l, rizq, shirkah, d}arb dan sejumlah perintah melakukan perdagangan global. 

Boone dan Kurtz: Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Hughes dan Kapoor menyatakan: Business is the organized effort on individuals to produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society’s needs. The general term business referes to all such within a society or within an industry. Artinya adalah, bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini ada di dalam masyarakat dan ada dalam industri. 

Machfud mengemukakan bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapat laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen 

Skinner mendefinisikan bisnis sebagai pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan pengertian dasar bisnis adalah suatu pelayanan melalui jual-beli suatu barang (the buying and selling of goods and service). Dari uraian pengertian strategi dan bisnis di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi bisnis adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam usaha dagang, usaha komersial di dunia perdagangan atau bidang usaha yang meliputi aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen guna memperoleh profit. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. 


B. Penggunaan Strategi Bisnis 


1. Sistematika Penyusun Strategi Bisnis 

Agar dapat menyusun strategi yang konseptual maka penyusun strategi dituntut memiliki keahlian-keahlian sebagai penyusun strategi sebagai berikut: 


Identifikasi. Indentifikasi adalah proses analisis yang penting. Identifikasi adalah proses analisis yang cermat untuk menjamin bahwa semua faktor yang mempengaruhi strategi telah dipertimbangkan. Lebih penting lagi, proses identifikasi menentukan parameter-parameter untuk memulai analisis strategi. 


Prediksi. Prediksi, khususnya terhadap peramalan strategi, memerlukan keahlian mempertimbangkan masa depan. Masa depan tidak dapat diidentifikasikan tetapi harus diprediksi. Prediksi tidak semata-mata didasarkan pada analisis obyektif tetapi juga memerlukan pertimbangan-pertimbangan subyektif. Penyusun strategi harus memperoleh cara untuk menanggapi perubahan lingkungan dengan mengantisipasikan perubahan tersebut. Antisipasi tersebut memerlukan pertimbangan terhadap ketidakpastian dan prediktif yang sulit. 

Inovasi. Dalam konteks lingkungan dan sumber-sumber perusahaan, penyusun strategi harus menyelidiki pilihan-pilihan strategi seluas-luasnya tetapi masih dalam kemampuan perusahaan. 



Evaluasi. Setelah identifikasi, prediksi dan inovasi, maka evaluasi atau pengujian konsistensi. Evaluasi tidak hanya melibatkan instrument logis tetapi dalam realitasnya memerlukan juga analisis dan pertimbangan. Dalam kerangka kerja dinamis perumusan strategi, evaluasi mempertemukan tidak hanya lingkungan dan sumber-sumber saat sekarang tetapi juga prediksi kondisi eksternal dan internal masa depan. 



Pembuatan Keputusan. Pembuatan keputusan berhubungan dengan pemilihan strategi. Alternatif strategi yang disusun dengan keahlian inovasi atau diuji konsistensinya agar dapat dibuat keputusan pemilihan strategi. Masa depan yang tidak pasti juga mengakibatkan pembuatan keputusan mengandung risiko.45 



C. Prinsip, Ciri, dan Langkah Strategi Bisnis 

Setiap orang mempunyai karakter dan kemampuan masing-masing dalam dirinya. Ada orang yang berani, ada orang yang penakut, ada orang rajin, ada pula orang pemalas, ada orang yang pandai berkomunikasi, ada pula orang yang lemah komunikasinya, dan lain sebagainya. Sebagai seorang entrepreneur harus mempunyai karakter yang baik dan kemampuan lebih untuk mencapai kesuksesan. Di samping itu, dan yang lebih utama, seorang entrepreneur harus mempunyai prinsip, pegangan dan strategi untuk membangun bisnisnya. M. Suyanto dalam bukunya Muhammad Business Strategy and Ethics menyebutkan beberapa strategi bisnis yang dijalankan oleh Rasulullah, di antaranya: 



1. Strategi operasi, yaitu strategi untuk mengubah masukan (bahan baku, bahan pendukung, mesin, manusia) menjadi keluaran yang bernilai. Strategi operasi berkait dengan fasilitas dan peralatan, sumberdaya dan perencanaan serta pengendalian operasi. 



2. Strategi pemasaran, strategi ini meliputi segmentasi pasar dan pembidikan pasar, strategi produk, strategi harga, strategi tempat dan strategi promosi. Pasar yang menonjol pada masa Rasulullah adalah pasar konsumen. Untuk pemasaran produk konsumen, variabel segmentasi utama adalah segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografi, segmentasi perilaku dan segmentasi manfaat. 



Segmentasi adalah seni melakukan identifikasi dan menemukan peluang yang tumbuh di pasar dengan tepat. Secara tipikal, segmentasi merupakan proses memanfaatkan peluang dengan membagi-bagi pasar menjadi beberapa segmen. Pasar dipetakan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga perusahaan mampu memahami lebih jelas pasar yang hendak dimasuki. 



Selain segmentasi, ada juga pembidikan pasar yang berarti menentukan pesaing. Kafilah dagang harus meneliti posisi pesaing dan memutuskan 



posisinya yang terbaik. Penentuan posisi pedagang atau positioning adalah tindakan untuk merancang citra pedagang serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan pedagang dalam kaitannya dengan pesaingnya.49 Hermawan Kertajaya mengutarakan, positioning adalah strategi untuk merebut posisi di benak konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi pedagang. Menurut Philip Kotler, positioning adalah aktivitas mendesain citra dari apa yang ditawarkan perusahaan sehingga mempunyai arti dan memposisikan diri di benak konsumen. Sedangkan bagi Yoram Wind, seorang professor strategi pemasaran, positioning adalah bagaimana mendefinisikan identitas kepribadian perusahaan di benak pelanggan. Jadi, positioning adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana identitas produk atau perusahaan tertanam di benak konsumen yang mempunyai kesesuaian dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan, kredibilitas dan pengakuan dari konsumen 



Positioning merupakan sebuah simpul dan titik awal perumusan strategi. Positioning juga menjadi acuan bagi penyusunan diferensiasi. Di mana positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif dari sebuah perusahaan dan negara. dalam konteks negara, positioning akan 



menjadi acuan dalam perumusan strategi pembangunan ekonomi serta industrialisasi yang dijalankan. 



Strategi sumber daya manusia. Strategi pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Nabi Muhammad meliputi merencanakan dan menarik sumber daya manusia yang berkualitas, mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, menilai kinerja sumber daya manusia, memberikan motivasi dan memelihara sumber daya manusia yang berkualitas. 



Strategi keuangan. Strategi keuangan Nabi Muhammad SAW bertujuan pemanfaatan sumber daya keuangan untuk mendukung bisnis, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi keuangan ini mencakup penghapusan riba, spekulasi (gharar) dan perjudian (maisir) dalam semua transaksi, peningkatan kekayaan dan pemerataan distribusi pendapatan serta pencapaian masyarakat yang sejahtera di bawah perlindungan Allah. Prinsip transaksi bisnis tersebut meliputi prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip kepercayaan, prinsip sewa dan prinsip kebajikan.52 

Rhenald Kasali menyebutkan prinsip sukses seorang entrepreneur adalah: 



Reputasi, seorang entrepreneur senantiasa menjaga reputasi (nama baik) agar mendapatkan kepercayaan dari banyak orang. 



Tumbuh dari bawah, seorang entrepreneur biasa memulai dari nol ataupun dari sesuatu yang kecil meskipun modal dasar memulai itu berbeda-beda. 



Konsentrasi, seorang entrepreneur yang sudah memutuskan untuk masuk ke dalam bidang tertentu, hendaknya fokus dan berkonsentrasi. Jikalau satu saja belum beres, jangan berpindah ke bidang lain. 



Anti kerumunan, seorang entrepreneur sebaiknya tidak terjun ke bidang yang telah ditekuni banyak orang (bukan pengekor), kecuali mampu memberikan nilai lebih dari pemain sebelumnya. Jadi, jangan latah, ciptakan sesuatu yang berbeda. 



Modal hanya pelengkap, sebagai entrepreneur harus berpikir mulai dari kemampuan terkecil untuk mendapatkan modal 



Selain itu, seorang pebisnis untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis 



harus melalui berbagai tahapan sebagai berikut di bawah ini: 


Mau bekerja keras (capacity for hard work). Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan. Rasulullah sangat marah melihat orang malas. 


Pandai bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people). Perbanyak teman baik dengan orang-orang bawahan (mungkin anak buah) atau para atasan (majikan). Hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai, inilah yang disebut dengan ilmu manajemen yaitu ilmu seni menggunakan tenaga orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. 


Penampilan yang baik (good appearance), yakni pribadi yang baik, perilaku jujur dan disiplin. Pribadi yang baik akan disenangi orang di mana-mana dan dia akan sukses bekerja dengan siapa saja. 


Yakin (self confidence). Pebisnis harus memeiliki keyakinan diri bahwa ia akan sukses melakukan suatu pekerjaan, niatlah akan bekerja baik, kemudian berserah diri kepada Allah. 
Pandai membuat keputusan (making sound decision). Jika dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buat pertimbangan yang matang. Boleh minta pendapat orang lain lebih dulu, setelah mengambil keputusan sendiri jangan ragu-ragu. 
Berpendidikan (potege education). 
Ambisi untuk maju (ambition drive). Seorang pebisnis harus mempunyai semangat tinggi, mau berjuang untuk maju. Orang-orang gigih dalam dalam menghadapi pekerjaan, biasanya berhasil dalam kehidupan. 
Pandai berkomunikasi (ability to communicate). 



D. Bentuk Strategi Bisnis yang Bisa Diimplementasikan di PPI 



Dalam hal ini Swastha (1985 : 94) memberikan pengertian marketing mix adalah empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Selanjutnya Kotler (1985 : 45-48) mengemukakan bahwa marketing mix dapat dibagi menjadi 4 P sebagai berikut : 

1. Product (Produk) 

2. Price (Harga) 

3. Place (Distribusi/tempat) 

4. Promotion (Promosi) 



Keempat elemen di atas merupakan penentu dalam menganalisa pasar secara keseluruhan, selanjutnya penulis akan menguraikan keempat komponen di atas sebagai berikut : 

a. Product (produk) 

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar guna mendapatkan perhatian untuk dimiliki, digunakan, dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan. Suatu produk dapat berupa suatu benda, jasa dan keinginan lain-lain untuk melukiskan sesuatu yang dapat memenuhi keinginan.Untuk itu setiap pengusaha harus mengetahui perkembangan kebutuhan konsumen melalui penelitian pasar agar dapat mengetahui dan dapat menyesuaikan diri dalam menciptakan produk. 



b. Price (harga) 

Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang, harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga merupakan indicator dari pada barang, dalam menetapkan harga perlu hati-hati dalam memperhatikan potensi pasar.Oleh sebab itu, menentukan harga perlu diperhatikan agar harga yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen disamping itu dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. 

c. Place (distribusi/tempat) 

Produk yang telah dihasilkan oleh suatu perusahaan akan lebih berguna bagi kensumen/pembeli apabila produk tersebut tersedia pada tempat dan saat dimana saja dibutuhkan. Dalam pencapain tujuan utama dari pemasaran yakni menyalurkan barang-barang atau jasa.Secara efisien dari produsen ke konsumen, maka diperlukan adanya kegiatan penyaluran (distribusi) sebagai mata rantai yang harus dilalui oleh barang-barang dari produsen ke konsumen pada waktu dan jumlah yang tepat. Barang yang dihasilkan oleh para produsen biasanya tidak secara langsung mereka menjualnya kepada konsumen, tetapi biasanya mereka melalui suatu perantara agar produk yang dihasilkan dapat dengan mudah sampai ke tangan konsumen. Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer. 



d. Promotion (promosi) Promosi adalah suatu usaha perusahaan atau individu memberikan informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen sicara lansung terhadap produk yang dihasilkan. Promosi adalah cara yang efektif dalam merebut konsumen dipasaran, serta memperkenalkan barang-barang baru yang diproduksi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, pengembangan bisnis tidak hanya dilakukan didalam suatu wilayah atau negara saja, tetapi juga telah meluas menjadi bisnis internasional dan membuat keadaan semakin kompetitif. Keadaaan demikian menuntut perusahaan yang menjalankan bisnis internasional memutar otak untuk menemukan strategi yang menempatkan mereka diposisi yang lebih depan dibandingkan yang lain. Strategi disini dapat dipahami sebagai seperangkat rencana yang ditentukan oleh perusahaan tidak lain agar perusahaan tersebut dapat mencapai tujuan mereka (Wild, 2008:302). Jika kita amati arti dari strategi ini, maka satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah adanya tujuan yang jelas, karena tanpa tujuan yang jelas maka tidak ada arah yang pasti pula kemana rencana-rencana tersebut diarahkan. Mengingat pentingnya unsur tujuan dalam perumusan strategi, maka identifikasi tujuan inilah yang menjadi langkah pertama dalam penetapan strategi. 

E. Analisis Penulis 

Menurut penulis PPI bisa menggunakan strategi 4 P ini di lingkungan perusahaan, yakni : 

1. Product (Produk) 

2. Price (Harga) 

3. Place (Distribusi/tempat) 

4. Promotion (Promosi) 

Empat strategi ini sebenarnya sudah teraplikasi di perusahaan kita khususnya di PPI, akan tetapi belum maksimal dan ada kekurangan di beberapa strategi. Misalnya promosi dari perusahaan sudah sangat bagus akan tetapi saat tiba harga (price) kita jauh kalah bersaing dengan kompotitor di lapangan. Inilah yang selalu penulis temukan langsung dilapangan saat penjualan produk kita ke konsumen. Hendaknya disaat sekarang yang semakin banyak pesaing dari perusahaan swasta, kita harus segera mungkin membenahi masalah harga contohnya, atau kualitas produk kita dan atau tempat yang layak serta promosi yang harus semaki ditingkatkan. Penulis rasa hanya inilah banyak masalah kita dilapangan dan harus segera kita berikan doktrin kepada seluruh karyawan untuk menerapkan strategi 4 P ini. Selain strategi ini perusahaan kita juga bisa mencontoh cara berbisnis Rasullulah SAW, yakni strategi operasi dan pemasaran seperti yang telah penulis jelaskan dipembahasan bagian atas. Sebagai muslim yang cinta akan Rasulullah sudah seharusnya juga kita mencontoh cara berbisnis Baginda Muhammad SAW. Cukup sekian dan terima kasih. 

Oh ya, sekali lagi penulis ucapkan selamat hari jadi yang ke – 17 untuk PPI ku tercinta dan hari jadi yang ke 22 untuk Kementerian BUMN. Semoga BUMN selalu jaya dan bisa membawa Indonesia Maju. 



Wassalam 

By Afdhal Ilahi 



Daftar Pustaka 








Baca Artikel Terkait: