-->

Senin, 18 April 2016


JAKARTA (afdhalilahi.com)- Presiden Joko Widodo diminta segera bertindak tegas terhadap para pelaku yang menyandra WNI di bagian Negara Philipina. Mental yang digaungkan oleh pemerintahan yang menyatakan ‘Revolusi Mental dan Nawacita’ pun harus dibuktikan tidak hanya sekedar lips service belaka. Demikian kata Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Ka’ban melalui akun Twitter priibadi miliknya.

“14 WNI yang disandra Abu Sayyaf tidak jelas bagaimana sikap tegas Presiden. Abu Sayyaf sudah terang-terangan buka front Pemri, TNI,Polri dan rakyat Indonesia. Mental Nawacita kok hilang kehadiran Negara.”

Ka’ban juga meminta agar pemerintahan setempat untuk memberikan izin pemerintahan Indonesia melalui TNI agar dapat masuk ke daerah yang diduga menjadi tempat penyaderaan. “Army Filipina tidak mampu gempur melumpuhkan pasukan Abu Sayyaf. Pemerintah Filipina beri izin domg army Indonesia gempur Abu Sayyaf.”

Abu Sayyaf pun dihimbau oleh Mantan Menteri ini agar berpikir lebih jauh jika menyandera WNI. Abu Sayyaf juga harus ingat, bahwa Indonesia yang begitu banyak muslimnya pernah sering membantu pejuang lainnya di saat menghadapi lawan atau musuh di beberapa Negara.

“Pasukan Abu Sayyaf harus berpikir ulang untuk buka front dengan Indonesia. Sesama muslim, bersaudara. Abu Sayyaf ingatlah, banyak mujahidin Indonesia ikut perang di Afghanistan melawan komunis Soviet. Jangan hina Indonesia dengan penyanderaan 14 WNI.”

Melihat hal itu, ia pun kembali menegaskan Jokowi untuk segara bertindak dan mendesak Pemerintahan Filiphina. Misalnya saja melobi dengan atas nama sama-sama Negara ASEAN. Selain itu, tentara yang dimiliki Indonesia ia rasa bila diberikan izin untuk memperlakukan system serang akan menang. Terlebih bila tentara Indonesia dan Filipina bersatu. (voa-islam




Baca Artikel Terkait: