Mengenal Pintu-Pintu Surga Yang Dijanjikan Allah [2]
Kekhususan Pintu Surga
MASING-masing surga punya pintu dan kekhususan untuk para penghuninya, atas amal-amalnya di dunia;
Bertauhid yang Lurus
“مَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، فَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَأَطَاعَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ، وَلَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ. وَمَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَعَصَى؛ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ أَمْرِهِ بِالْخِيَارِ؛ إِنْ شَاءَ رَحِمَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ”.
”Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar dan taat [kepada pemerintah); niscaya Allah akan memasukkannya lewat pintu surga manapun yang ia maui. Dan pintu surga itu ada delapan. Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar namun tidak taat pada ulil Amri; maka nasibnya terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan merahmatinya, sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan menyiksanya”.[HR. Ahmad dari Ubadah bin ash-Shamit ra]
”Barangsiapa mengucapkan ”Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah dan anak salah satu hamba-Nya. Kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan ruhnya berasal dari Allah. [Ia juga bersaksi) bahwa surga adalah benar adanya, neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki”. [HR. Muslim)
Bertakwa & Beramal Shalih
Untuk memasuki pintu surga itu kita harus melakukan amal shaleh:
لِكُلِّ عَامِل بَاب مِنْ أَبْوَاب الْجَنَّة يُدْعَى مِنْهُ بِذَلِكَ الْعَمَل
“Bagi setiap orang yang beramal terdapat sebuah pintu khusus di surga yang dia akan dipanggil melalui pintu tersebut karena amal yang telah dilakukannya.” [HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah]
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”.
Maka beliau pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” [HR. Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya [kepada para sahabat),“Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?”. Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?”. Maka Abu Bakar berkata, “Saya.” Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?”. Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.” Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.” [HR. Muslim)
Berinfak di Jalan Allah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda;
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” [HR. Bukhari)
Al-Qadhi menukil ucapan Al-Harawi ketika menerangkan makna berinfak di jalan Allah dalam hadits ini mencakup berinfak untuk segala bentuk amal kebaikan, bukan khusus untuk jihad saja [Al-Minhaj, 4/352).
Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah bersabda,
لِكُلِّ عَامِل بَاب مِنْ أَبْوَاب الْجَنَّة يُدْعَى مِنْهُ بِذَلِكَ الْعَمَل
“Bagi setiap orang yang beramal terdapat sebuah pintu khusus di surga yang dia akan dipanggil melalui pintu tersebut karena amal yang telah dilakukannya.” [HR. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah)
Menjaga Wudhu
Dari Uqbah Bin Amir, ia mendapati Rosululloh berkhutbah di hadapan orang-orang. Yang ia dapatkan dari ucapan Rosul adalah sabda beliau:
“Tidaklah seorang Muslim berwudhu, lalu memperbagus wudhunya, lalu ia melakukan sholat dua rokaat dengan sepenuh hati dalam dua rakaat tersebut menghadapkan hati dan wajahnya, melainkan surga pasti berhak is dapatkan.” Akupun berkata: “Betapa bagusnya hal ini.” Tiba-tiba ada seseorang yang berbicara di hadapanku. la mengatakan bahwa sabda beliau yang sebelum itu lebih menarik lagi. Akupun melihatnya, ternyata ia adalah Umar. la berkata: “Sungguh, aku lihat engkau ini baru saja datang. Rosul telah bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian ia berdoa: `asyhadu anla ilaha illalloh wa anna Muhammadan ‘abdullohu wa rosuluh’, melainkan akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan. la bisa masuk dari pintu manapun yang ia suka.” [HR. Muslim]
Wanita Shalihah, yang menjaga shalat
Adalah penggalan dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya bersabda: “Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya maka dikatakan kepada wanita tersebut : “Masuklah ke surga dari pintu mana saja sesuai yang engkau kehendaki.”
Yang Berpuasa
Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya; Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam; “Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya.” [HR: Bukhari-Muslim]
Hanya yang perlu diingat, masuknya seseorang ke dalam surga hanya karena amalnya. Imam Ibnu Hajar dalam Fathul Baari’ mengatakan, seseorang itu tidak masuk surga karena amalnya, akan tetapi karena rahmat Allah kepadanya.
Semoga Allah Subhanahu Wata’ala merahmati kita semua sehingga terus memberi taufiq untuk beriman dan bisa beramal shalaih hingga menjadi sebab kita semua masuk surga. Amin.*)(hidayatullah)