-->

Sabtu, 17 Oktober 2015


Jika menyebutkan sosok yang kerap meriwayatkan hadits, nama Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pasti paling dikenal. Meski Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu termasuk orang yang baru masuk Islam di masa terakhir menjelang wafatnya Rasulullah SAW. Bisa dibilang hanya beberapa saat beliau sempat bersua dengan Rasulullah SAW.

Kok bisa? Baru beberapa kali bertemu Rasulullah tapi Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits? Diriwayatkan beliau baru bersua Rasulullah pada perang Khaibar tahun ke-7 hijriyah. Selang tiga tahun berikutnya Rasulullah SAW wafat.

Akan tetapi kala yang sebentar itu bisa dibilang masa yang sangat efektif. Di masa yang “sekedip mata” itu, nyaris tiap waktu beliau selalu mendampingi Rasulullah SAW.

Kalau diperhatikan, tipikal hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, kebanyakan adalah hadits-hadits yang mempunyai sifat laporan pandangan mata serta umumnya hal-hal yang bersifat teknis yang terjadi pada diri Rasulullah SAW.

Abu Hurairah menuliskan bagaimana Rasulullah SAW makan, minum, berjalan, berdiri, berbicara, tersenyum, tertawa, menggunakan baju corak dan warna apa dan lain sebagainya. Banyak hal renik dan sederhana yang dilaporkan oleh Abu Hurairah.

Nah, jika dihitung, jumlahnya memang bisa menjadi sangat besar, jauh melebihi perawi lainnya. Disebutkan pula bahwa beliau telah meriwayatkan tak kurang dari 5374 hadits, 446 hadits di antaranya ditakhrij oleh Al-Bukhari.

Menariknya, Abu Hurairah ternyata punya waktu yang sangat panjang untuk mengajarkan hadits sewafat Rasulullah SAW, sebab beliau baru wafat 47 tahun kemudian usai Rasulullah SAW wafat. Abu Hurairah wafat tahun ke-57 hijriyah dalam usia cukup lanjut, kira-kira 78 tahun. Wallahua’lam. [Paramuda/ BersamaDakwah]




Baca Artikel Terkait: