-->

Rabu, 28 Oktober 2015


Seorang pangeran Kerajaan Arab Saudi, Abdel Mohsen Bin Walid Bin Abdulaziz, bersama empat warga Saudi lainnya ditangkap di Bandara Rafik Hariri Beirut, Libanon, kemarin. Narkoba sebanyak dua ton itu dicoba diselundupkan dengan pesawat pribadi sang pangeran.
 
Otoritas keamanan Libanon menyatakan, upaya penyelundupan narkoba sebanyak dua ton itu merupakan yang terbesar dalam sejarah.
 
Pangeran Abdel Mohsen dan empat orang lainnya kini ditahan dan diinterogasi pihak keamanan bandara.”Diduga berusaha menyelundupkan sekitar dua ton pil Captagon dan beberapa kokain,” kata sumber keamanan Bandara Libanon, seperti dikutip Al Jazeera, semalam (26/10/2015).
 
”Operasi penyelundupan narkoba ini jadi salah satu yang terbesar yang telah digagalkan melalui Bandara Internasional Beirut,” lanjut sumber keamanan yang menolak menyebutkan namanya.
 
Captagon adalah nama merek untuk phenethylline amphetamine, sejenis stimulan sintetis. Narkoba jenis itu marak beredar di Libanon. Sejak perang sipil pecah di Suriah, penyelundupan narkoba menjadi lebih leluasa karena Suriah seolah-olah jadi pintu gerbang masuknya narkoba ke Timur Tengah.
 
Sumber keamanan Libanon juga mengatakan bahwa narkoba yang dimuat di pesawat pribadi Pangeran Abdel Mohsen diduga akan menuju Saudi. Kantor berita negara Libanon melaporkan pesawat pribadi itu akan menuju Riyadh dan membawa 40 koper Captagon.(sindonews)




Baca Artikel Terkait: