-->

Senin, 23 November 2015

Jakarta,‐‐ Kelompok militan ISIS telah menanggapi ancaman serangan siber dari kelompok peretas atau hacker jaringan komputer yang menamai diri mereka Anonymous.

Setelah bom Paris yang terjadi pada Jumat, 13 November 2015, yang menelan ratusan korban jiwa, kelompok peretas Anonymous merilis video yang mengecam ISIS bahwa, "Anonymous dari seluruh dunia akan memburu kalian semua."

Mereka mengancam bakal memberlakukan operasi terbesar sebagai bentuk perlawanan ISIS. "Tunggu saja serangan siber yang masif. Kami menyatakan perang. Bersiaplah," tutur seorang bertopeng di dalam video.

Pihak ISIS akhirnya menanggapi ancaman tersebut dalam sebuah pesan di saluran Telegram, lengkap dengan sejumlah instruksi tentang bagaimana mencegah serangan siber oleh Anonymous.

"Video ancaman dari Anonymous yang menyatakan mereka bakal menggelar operasi peretasan besar terhadap orang-orang di Negara Islam," ungkap pihak ISIS.

Mengenai instruksi peretasan, ISIS menyarankan kepada para anggotanya agar tidak membuka tautan apapun yang tak jelas sumbernya. Lalu mereka juga akan mengubah alamat IP secara berkala dan menyarankan agar tidak berbicara dengan orang-orang yang tak dikenal melalui Telegram ataupun direct message di Twitter.

Situs berita Business Insider melaporkan, pesan tersebut kemudian diteruskan ke berbagai siaran Telegram yang berkaitan dengan anggota ISIS.

Kelompok peretas komputer Anonymous menilai serangan di Paris itu tidak bisa dimaafkan. Mereka akan melacak keberadaan para simpatisan ISIS dengan melacak mulai dari alamat Internet Protokol (IP) sampai akun Twitter kelompok tersebut.

Ini bukanlah pertama kalinya Anonymous menyatakan perang dengan ISIS. Sebelumnya, pasca insiden penyerangan sekelompok orang bersenjata di kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Perancis, grup peretas ini juga menyatakan sikap yang sama(cnnindonesia)




Baca Artikel Terkait: