-->

Jumat, 08 Januari 2016

afdhalilahi.com - Malaikat adalah salah satu makhluk Allah yang terbuat dari cahaya. Malaikat diciptakan oleh Allah untuk selalu menaati perintah-Nya. Dan ternyata, para malaikat juga mempunyai membenci beberapa hal. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas apa saja hal-hal yang dibenci oleh para malaikat. 

1. Melaknat Para Wanita yang Menolak Keinginan Suaminya


Di antara orang-orang yang dilaknat malaikat adalah wanita yang menolak keinginan suaminya, sehingga membuat hati sang suami jengkel. Hal ini sebagaimana tertera dalam hadits Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim:

“Jika suami mengajak istrinya untuk tidur bersama, sedangkan sang istri menolak, lalu pada malam itu suaminya menjadi jengkel hatinya kepada istrinya, maka para malaikat melaknat (mengutuk) istrinya hingga pagi hari.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Menjauhi Orang Junub


Di dalam hadits disebutkan bahwa para malaikat tidak mau mendekat kepada orang yang junub dan orang yang berlumuran kesumba harum.

Seperti yang diketahui, banyak sekali ibadah yang tidak diperkenankan kepada orang-orang yang memiliki hadas besar. Di antaranya adalah shalat, memegang Al-Qur’an, membaca Al-Qur'an dan lain-lain, adalah di antara ibadah yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh mereka yang memiliki hadas besar. Dalam pandangan agama, mereka yang junub sama halnya dengan raga yang kotor. Karenanya, sangat dilarang melakukan ibadah tertentu.

Dan malaikat sebagai makhluk Allah subhanahu wa ta’ala yang bersih dan terjamin serta senantiasa suci, tentunya akan senang bertemu dan dekat dengan yang suci pula. Karena itu, orang yang sedang memiliki hadas besar tidak dikehendaki oleh para malaikat. Maka dari itu, bila seseorang dalam keadaan junub, dianjurkan untuk cepat-cepat membersihkan diri.

Ketidaksenangan malaikat kepada orang yang sedang ‘kotor’ itu sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut ini: “Dari Ibnu Abbas: Sesungguhnya malaikat itu tidak mendekat pada orang yang junub atau yang berlumuran dengan kesumba harum, hingga orang tersebut mandi.”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Para malaikat senantiasa berdo’a untuk seseorang, selama ia masih berada di tempat shalat, (dan) selama masih belum berhadas.”

Ketika malaikat-malaikat itu dekat dan bersanding dengan manusia, mereka tidak semata-mata berdiam diri. Di antara kebersamaan dengan manusia yang suci itu, mereka senantiasa berdo’a kepada Allah. Do’a itu senantiasa dikumandangkan agar manusia yang berada di dekatnya selalu mendapatkan ampunan dan belas kasihan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Bunyi do’a yang disampaikan para malaikat kepada Allah adalah, “Ya Allah, ampunilah baginya, ya Allah, kasihanilah dia.” (H.R. Bukhari)

Karenanya, mempertahankan posisi dan keadaan diri yang suci dari hadas kecil, terlebih lagi hadas besar adalah sebuah kesempatan yang menguntungkan. Apalagi di negeri kita banyak sekali tempat dan alat untuk bersuci. Karenanya, kondisi suci ini semoga menjadi sebuah pilihan bagi keseharian kita.

Keuntungan yang dapat kita petik dari keadaan diri yang senantiasa bersih, di samping dekat dan dido’akan para malaikat, juga akan memberikan kekuatan untuk kita agar tidak melakukan kemaksiatan di jalan, seperti melihat lawan jenis yang bukan mahram kita, berbicara jelek dengan menggunjing sesama, menceritaan kejelekan orang lain, dan kegiatan buruk lainnya. Dengan kondisi dalam keadaan berwudhu’, maka manusia akan tergerak hatinya untuk melakukan hal-hal yang baik.

3. Tidak Mau Masuk Ke Rumah yang di Dalamnya Ada Gambar atau Patung


Seperti yang kita ketahui bahwa banyak sekali rumah-rumah di zaman sekarang yang memajang lukisan-lukisan dari makhluk-makhluk yang bernyawa. Padahal hal ini jelas sekali dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwa orang-orang yang paling pedih azabnya pada hari kiamat adalah para pemahat dan para pelukis yang melukis makhluk-makhluk yang bernyawa.

Oleh karenanya, malaikat pun enggan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat patung atau lukisan makhluk yang bernyawa. Hal ini dikarenakan sebagaimana Allah tidak menyukainya, demikian juga malaikat tidak menyukainya.

4. Tidak Mau Masuk Ke Rumah yang Terdapat Anjing


Pada suatu ketika malaikat Jibril telah berjanji kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa dirinya akan menemui beliau shalallahu ‘alaihi wassalam. Namun ternyata malaikat Jibril tidak kunjung datang. Kemudian Rasulullah menaruh tongkat yang ada di tangannya dan berkata, “Allah dan utusannya (Jibril) tidak pernah mengingkari janji.” Ternyata, di bawah tempat tidur ada seekor anak anjing. Lalu berkatalah beliau shalallahu ‘alaihi wassalam kepada Aisyah radiyallahu anhu (istri beliau), “Aisyah, sejak kapan anjing ini masuk kesini?” Lalu Aisyah pun menjawab, “Demi Allah, aku tidak tahu.” Kemudian Nabi Muhammad menggiring anjing itu keluar. Lalu malaikat Jibril pun datang ke rumah beliau tidak lama setelah itu. Kemudian Nabi Muhammad berkata kepada Jibril, “Kau telah berjanji kepadaku dan aku menunggumu, tapi engkau tidak juga datang.” Lalu malaikat Jibril memberitahu Nabi Muhammad, “Di dalam rumahmu terdapat seekor anjing, sehingga ia menghalangiku untuk masuk, karena Kami (para malaikat) tidak mau masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar (makhluk bernyawa) atau anjing.(H.R. Bukhari dan Muslim) 

Alasan tidak diperbolehkannya memelihara anjing di rumah tanpa ada suatu keperluan adalah karena dengan membiarkan seekor anjing berkeliaran di rumah, dikhawatirkan akan ada bekas-bekas najis yang berasal dari air liur atau lidah anjing tersebut. Hal ini dikarenakan anjing selalu menjulurkan lidahnya ketika berjalan. Ada juga ulama lain yang berpendapat bahwa hikmah dari dilarangnya memelihara anjing di rumah adalah karena gonggongan anjing tersebut dapat membuat takut para tamu yang datang ke rumah, atau mengganggu para tetangga dan orang yang melewati tempat tersebut.

Meskipun begitu, Syekh Yusuf al-Qaradawi menjelaskan bahwa anjing yang dipelihara untuk suatu keperluan seperti untuk berburu, menjaga hewan ternak dan tanaman mendapatkan pengecualian. Maka memelihara anjing untuk alasan-alasan tersebut hukumnya adalah makruh.(lampuislam)



Baca Artikel Terkait: