-->

Sabtu, 13 Februari 2016


Aplikasi pesan berbasis internet, Line, mengatakan telah menghapus seluruh stiker dan emoticon yang menggambarkan pasangan sejenis, komunitas transgender, dan biseksual di Indonesia (LGBT). Meski demikian, perusahaan yang berpusat di Tokyo, Jepang itu menegaskan sebagai perusahaan global, mereka mengambil sikap netral menghadapi isu tersebut.

Dalam dua hari terakhir Line, salah satu aplikasi pesan singkat populer di Tanah Air, menjadi pembahasan hangat karena memperkenalkan koleksi stiker yang menggambarkan pasangan sejenis dan dituding mendukung komunitas LGBT.

Beberapa kalangan di Indonesia, memang, menghakimi komunitas LGBT sebagai kelompok yang menyimpang dan tak bisa diterima di tengah masyarakat. Sementara beberapa pihak menganggap komunitas LGBT sama saja dengan komunitas lainnya dan yang mempunyai hak yang setara di tengah masyarakat.

"Posisi Line sebagai perusahaan global adalah netral, dalam artian tidak mendukung, tidak diskriminatif terhadap kaum LGBT di seluruh dunia," kata Teddy Arifianto, Team Leader of PR Line Indonesia, dalam korespondensi email dengan Suara.com, Jumat (12/2/2016).

"Jadi harus disamakan dulu persepsinya, ada bukan berarti mendukung," tegas Teddy.

Teddy juga menjelaskan jika stiker-stiker yang dinilai "sensitif" tersebut sudah dihapus dan tak bisa lagi diakses oleh pengguna Line di Nusantara.

Adapun langkah Line untuk menghapus stiker-stiker tersebut disambut positif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang memandang koleksi gambar animasi itu sebagai "konten meresahkan".

"Kami mengapresiasi langkah mereka dalam menyikapi hal-hal yang berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat, khususnya kekhawatiran kaum ibu terhadap anak-anak atas adanya pengaruh negatif dari beredarnya stiker semacam LGBT tersebut," kata Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Cawidu, seperti dikutip Antara.(suara)



Baca Artikel Terkait: