-->

Senin, 02 Mei 2016

Dalam hidup ini sering kita memakan makanan yang kita rasa lezat, tapi sebenarnya makanan tersebut mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh kita. Bukan karena kita tidak memiliki pemahaman tentang bahaya zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut, tapi karena ketidakmampuan kita membatasi rasa selera makan kita yang begitu besar, tapi paling tidak kita tahu mana yang boleh dimakan mana yang tidak.

Sesuatu yang menarik adalah bahwa makanan yang jelas beracun dan bisa mematikan bagi kita, justru diolah menjadi suatu makanan yang lezat.

Meskipun insting kita yang paling mendasar ditujukan untuk bertahan hidup, tapi rasa penasaran membuat kita mencoba makanan beracun. Jika Anda meragukannya, mari kita lihat makanan apakah itu ?

1. Kacang lima (Phaseolus lunatus kv.) atau lima beans atau kacang mentega

Kalau di Indonesia dikenal sebagai Kacang Katrok. Biasanya tanaman ini ditanam dan dikonsumsi sebagai sayuran. Seperti kebanyakan keluarga kacang-kacangan, kacang lima yang terlihat biasa-biasa saja sebaiknya jangan dimakan mentah karena dapat mematikan. Apakah anda ingin mati sia-sia gara-gara memakan kacang ?

Kacang Lima, mengandung kadar sianida yang tinggi, yang merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tumbuhan ini. Di negara-negara yang kurang maju, banyak orang menjadi sakit jika memakan kacang ini. Kacang lima harus dimasak hingga benar-benar matang, dan jangan ditutup agar racun dapat keluar dalam bentuk gas. Dan juga, buang airnya agar tetap aman.

2. Ikan Buntal
Ikan buntal, disebut juga pufferfish, blowfish, balloonfish, globefish atau swellfish, sedangkan di Jepang dikenal sebagai fugu.Yang pernah makan ikan buntal pastilah seorang pemberani, karena kemungkinan besar akan tewas setelah memakannya. Hampir semua jenis ikan buntal mengandung zat tetrodotoksin, racun yang 1.200 kali lebih mematikan dari sianida. Racun dari satu ekor ikan buntal dapat menewaskan 30 orang, dan tidak ada penawarnya. Namun banyak orang mengkonsumsinya.

Di Jepang ikan ini disebut fugu, dan daging ikan buntal merupakan hidangan sangat lezat dan mahal yang disajikan oleh juru masak berlisensi khusus. Meskipun begitu, menurut data pemerintah Jepang, 23 orang tewas dari 338 kasus keracunan ikan buntal di Jepang dari tahun 2000 hingga 2009.

3. Biji Jarak (Jatropha Curcas) atau biji Kasturi
castor beans (bji jarak)
pic by: USDABiasanya orangtua menggunakan satu sendok minyak jarak untuk menyembuhkan berbagai penyakit, dan sejumlah penelitian menunjukkan minyak jarak memang benar memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun pastikan jangan makan biji jarak dalam keadaan mentah. Jika biji jarak dikunyah dan ditelan, maka biji ini akan melepaskan senyawa risin, yang merupakan salah satu jenis racun yang paling berbahaya bagi manusia. Satu-dua biji jarak dapat dengan mudah menewaskan pemakannya. Risin diteliti sebagai salah satu unsur persenjataan, dan bahkan sudah digunakan oleh agen rahasia dan komplotan pembunuh.

4. Almond
Pembaca novel misteri klasik tahu apa makna aroma almond pahit: kematian akibat sianida. Itu terjadi karena beberapa tanaman, termasuk apel dan almond, mengandung sianida agar hewan herbivora tidak memakannya.

Namun jangan khawatir; almond pahit tidak sama dengan almond manis, yang dikonsumsi di Amerika Serikat. Karena 20 biji almond pahit cukup untuk membunuh satu orang dewasa, almond pahit tidak dijual di Amerika Serikat. Ekstrak almond dibuat dengan minyak almond pahit, namun tenang saja, itu tidak bisa digunakan sebagai senjata pembunuh.

5. Singkong Karet
singkong karetSingkong karet merupakan tanaman asli Amerika Selatan dan sumber kalori terpenting ketiga di negara-negara tropis; dan seperti halnya almond pahit, singkong juga mengandung sianida. Jika direndam dan dikeringkan dengan benar, singkong karet tidak berbahaya; namun jika salah satu proses ini dilewatkan, maka akan timbul masalah.

Karena proses pengolahan makanan yang benar dan regulasi yang ketat, singkong yang mengandung sianida hanya menjadi ancaman kecil bagi warga Amerika Serikat yang mengonsumsi umbi akar ini. Namun di Afrika singkong menjadi sumber pangan utama dan banyak warga miskin menderita keracunan sianida kronis dan melumpuhkan yang dikenal dengan istilah konzo. Bill and Melinda Gates Foundation membantu mengembangkan singkong dengan kadar sianida yang rendah, namun belum membuahkan hasil.

6. Kelembak (Rheum officinale LatauKlembak

Batang kelembak dapat memberikan aroma super untuk kue stroberi; namun daun kelembak menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda. Daun kelembak mengandung asam oksalat, senyawa kimia yang ada dalam pemutih, pembersih logam, dan produk-produk anti-karat. Daun kelembak juga mengandung antrakuinon glikosida. Memakan daun kelembak dapat menyebabkan rasa terbakar di mulut dan tenggorokan, rasa mual dan muntah-muntah, nyeri lambung, kejang-kejang, dan bahkan kematian.

Meskipun kelembak yang dijual di pasar biasanya daunnya sudah dibuang, berhati-hatilah jika Anda menanam tanaman ini di rumah; meskipun biasanya penggunaan setiap bagian dari sayur-sayuran bagus... dalam kasus ini, kejang-kejang dan kematian adalah hasil yang akan anda alami.

7. Tomat dan Kentang
Daun dan batang dari tomat dan kentang, anggota keluarga terong-terongan, mengandung senyawa alkaloid beracun yang disebut solanin. Dalam kentang, senyawa ini terkonsentrasi saat kentang mulai berkecambah dan ketika mata dan dagingnya menjadi hijau. Kentang memiliki konsentrasi solanin yang lebih tinggi dibandingkan tomat — dan laporan University of New Mexico menyatakan bahwa kentang liar di wilayah Andes dapat memiliki kandungan solanin dua kali lipat lebih dibandingkan kentang yang dibudidayakan.

Namun meskipun begitu, orang dengan berat badan 100 pon (setara 45,36 kilogram) harus mengonsumsi 16 ons kentang yang benar-benar hijau sebelum keracunan solanin terjadi. Jika Anda menyukai kentang hijau, waspada Anda dapat mengalami air liur yang berlebihan, diare, denyut nadi yang melambat, tekanan darah rendah, pernapasan menjadi lemah, dan serangan jantung.

8. Jamur
Jamur (Amanita phalloides)Daftar makanan beracun tidak akan lengkap tanpa jamur, dan khususnya, jamur Amanita phalloids, jamur “topi kematian” yang mematikan (dan lezat). Jamur ini menyebabkan banyak kasus keracunan bersama sepupunya, Amanita ocreata, yang lebih dikenal sebagai “malaikat penghancur”.

Kita sudah sejak lama memiliki ketertarikan terhadap jamur, dan kita terus-menerus meracuni diri kita sendiri dengan berbagai jenis jamur. Mengapa demikian? Karena jamur nikmat untuk disantap, namun sangat sulit untuk membedakan antara jamur yang tidak beracun dengan jamur yang mematikan.
(Planet-berita)




Baca Artikel Terkait: