-->

Senin, 23 Mei 2016

Umat Islam Harus Turun dalam Apel Siaga Nasional Tolak PKI


Ilustrasi aksi menolak gerakan komunis di Indonesia. (foto: antara)

Jakarta (afdhalIlahi.com) - Bangsa Indonesia sudah mengalami beberapa kali sejarah tentang pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dan keberadaan kelompok anti tuhan ini, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan hingga hari ini tetap berbahaya.

"Dan bagi umat Islam, keberadaan mereka memang tidak sesuai dengan dasar negara kita yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, karena PKI ini jelas sebagai atheis," kata Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Amlir Syaifa Yasin kepada Suara Islam Online beberapa waktu lalu di Jakarta.

Saat ini, kata Amlir, masyarakat melihat kemunculan mereka lewat simposium dan maraknya simbol palu arit di tengah masyarakat. "Dan mereka mengatakan ingin mengusut kembali dengan berdalih menjadi korban, nah inikan jelas memutarbalikkan fakta," jelasnya.

Sejak tahun 1928, PKI telah melakukan beberapa kali pemberontakan. "Kalau kita harus fakta sejarah bahwa sebetulnya menjadi korban itu umat Islam, mereka yang memberontak. Jadi oleh sebab itu kita jangan sampai tertipu atau terpedaya dengan langkah-langkah yang diambil mereka," kata Amlir.

Karena itu ia menghimbau kepada umat Islam supaya mewaspadai kebangkitan komunis gaya baru ini. "Mereka sudah masuk kemana-mana, apalagi ada yang sudah duduk dipemerintahan, di DPR, tidak mustahil juga didalam tubuh TNI sendiri. Jadi umat Islam supaya jangan sampai terlena dengan kebangkitan gerakan anti tuhan ini," pesannya.

"Dan untuk rencana aksi apel siaga nasional yang rencananya digelar awal Juni nanti di Jakarta, saya mengajak ada partisipasi penuh dari umat Islam untuk turun bersama menunjukkan bahwa kita tidak akan tinggal diam menghadapi ancaman gerakan komunis ini," tandasnya.
(SuaraIslam)




Baca Artikel Terkait: