Pilih Pemimpin Muslim Itu adalah Amanah, Ibadah, dan Perintah Allah
Gambar: faktajokowi
JAKARTA (afdhalilahi.com)- Dalam agama Islam, telah jelas bahwa untuk memilih pemimpin telah ada aturannya. Ia harus memiliki dasar-dasar agama, seperti beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Memilih pemimpin itu ibadah, maka bukan korupsi jadi dasar. Tetapi iman, akidah, dan tauhid. Memilih pemimpin muslim perintah Allah,” demikian kata salah satu tokoh agama, Fadlan R Garamatan melalui akun Twitter pribadinya.
Menurutnya dalam memilih pemimpin itu, sama halnya menyerahkan amanah di dalam kehidupan. “Memilih pemimpin adalah menyerahkan amanah. Mewakilkan yang benar beriman, pantas, dan berhak menerima amanah.”
Sedangkan untuk calon pemimpin kafir, yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya menurutnya tidak pantas karena tidak ada ketaatan di dalamnya. “Kafir, dalam pandangan Qur’an tidak layak menerima amanah atau tidak pantas dipilih karena dirinya tidak terkoneksi dengan Allah. Jika memilih kafir, sama saja dengan menyerahkan atau mewakilkan dirinya beriman untuk diatur oleh kafir yang dirinya tidak mempunyai koneksi dengan Allah.”
Untuk saat ini, di Indonesia ada beberapa pemimpin daerah yang berlatarberlakang tidak seorang muslim, salah satunya di Ibukota, yakni DKI Jakarta. Dan dalam pemilihan akan datang, seorang petahana DKI telah menyatakan bahwa ia akan maju sebagai calon Gubernur periode 2017-2022. Para tokoh atau ulama pun telah memberikan warning agar masyarakat muslim di DKI, khususnya agar tidak memilih petahana tersebut.
(Sourche: voa-islam.com)