-->

Kamis, 24 November 2016

Sinyal Kebangkitan Raksasa yang Tertidur

Jutaan umat muslim (jika tak mau dibilang jutaan) turun ke jalan dalam rangka aksi bela Islam II setelah sebelumnya dilakukan aksi bela Islam I oleh pemuda-pemuda muslim di Jakarta. Umat muslim menggugat pemerintah untuk segera memproses Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (biasa disebut Ahok) yang terindikasi telah melakukan tindak pidana penistaan agam dalam kunjungannya ke pulau Seribu Oktober lalu. Hampir perwakilan pemuda dari setiap daerah di Indonesia ikut serta dalam aksi ini.

Ahok –yang merupakan calon gubernur terdaftar untuk periode mendatang– mengatakan dalam pidatonya di Pulau Seribu “dibohongin (pakai) surat al-Maidah 51 macem-macem itu” telah membuat hati umat Islam tersakiti. Umat lantas melakukan aksi damai turun ke jalan dalam rangka membela Islam. Hal ini dilakukan sebagai reaksi karena tak melihat itikad baik dari pihak kepolisian untuk segera memproses tindak pidana yang Ahok lakukan.

Maka, tumpahlah umat ke jalan untuk menuntut keadilan. Aksi yang diikuti ratusan ribu orang muslim ini menyadarkan kita kembali bahwa jumlah umat muslim itu sangatlah banyak. Sebagai mana Rasulullah saw pernah bersabda terkait umat Ini “Bahkan masa itu mereka (umat muslim) lebih ramai (daripada kaum kafir)....”. Kaum muslim hari ini bagaikan raksasa tidur yang terganggu tidurnya.

Penistaan agama ini terjadi bukanlah tanpa sebab, masyarakat muslim Ibukota dibuat bingung dengan naiknya Ahok menjadi calon Gunernur Ibukota yang notabene non Muslim. Apakah mereka boleh memilihnya ataukah tidak sementara ajaran Islam melarang umat Muslim mengangkat pemimpin dari kalangan non Muslim.

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (pemimpin/pelindung) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah... " (TQS Al Imran: 28).

Meski negara ini negara dengan mayoritas masyarakat beragama Islam tak ada satupun undang-undang yang melarang pengangkatan orang kafir sebagai pemimpin. Maka kemudian bukanlah suatu hal yang aneh ketika hari ini banyak orang-orang kafir dengan berani dan percaya diri mencalonkan diri untuk menjadi pemimpin atas umat Muslim. Sistem hari inilah yang melegalkan kepemimpinan kaum kafir atas umat Muslim. Dengan adanya indikasi penistaan agama oleh Ahok ini sedikit banyak telah menyadarkan umat Muslim lebih banyak bahwa kebaikan tak akan di dapat jika berharap kepada manusia. Inilah sinyal-sinyal kebangkitan raksasa yang tertidur.

Rasul mencontohkan satu bentuk kepemimpinan atas Muslim dan non Muslim dalam satu wadah, dalam satu naungan yaitu Daulah Khilafah yang di dalamnya hiduplah umat manusia yang tak hanya Muslim tapi juga non Muslim secara berdampingan dengan damai selama mereka mau taat pada aturan kehidupan Islam. Darah mereka bahkan dijamin dan dilindungi oleh Khalifah sebagai pemimpin negara.

Maka sudah saatnya bagi kita selaku umat Muslim untuk segera berpaling dari sistem yang tidak pro Islam kembali kepada Islam. “Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” (TQS Al Imran: 19).

Oleh: Siti Julaeha

(Aktivis Mahasiswa Universitas Padjadjaran)
Sourche: voa-islam.com




Baca Artikel Terkait: