-->

Sabtu, 15 April 2017

Tamasya Al-Maidah, Ratusan Ribu Alumni 212 Bergerak ke Jakarta Kawal Pilkada Damai dan Jujur

– Massa umat Islam yang pernah mengikuti aksi 2 Desember atau Alumni 212 dari penjuru Tanah Air akan kembali datang ke Ibu Kota Jakarta. Mereka bakal mengawal proses pemungutan suara putaran final Pilgub DKI, 19 April mendatang.

Gerakan umat yang mengatasnamakan Tamasya Al-Maidah itu diperkirakan diikuti sekitar 1,3 juta umat Islam. Mereka akan disebar untuk mengawal 13.023 TPS di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Demikian disampaikan Ketua panitia Tamasya Al-Maidah, Ustadz Ansufri ID Sambo‎ saat jumpa pers ‘Tamasya Al-Maidah’ di Masjid Raya Al-Ittihad, Tebet Mas Indah 1, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017).‎

“Sampai saat ini, umat Islam yang telah mendaftar sudah mencapai 100.000 relawan lebih untuk terlibat,” kata Ansufri.‎

Rencananya, kata dia, di tiap-tiap TPS akan dikawal 100 relawan untuk memastikan proses demokrasi lokal DKI itu berjalan aman dan damai serta steril dari segala bentuk kecurangan. Tidak akan ada intimidasi apa pun kepada para calon pemilih untuk mengarahkan pada satu calon.‎

“Jadi, ini bukan aksi demo, apalagi mau mengintimidasi para calon pemilih. Kami hanya ingin memastikan Pilgub betul-betul berlangsung jujur, adil dan demokratis,” tegas Ansufri.

Dikatakan Ansufri, terhitung hari ini, Jumat (14/4/2017), umat Islam dari luar daerah sudah mulai bergerak menuju Jakarta. ‎

“Tadi, yang sudah konfimasi berangkat, yaitu umat Islam dari Surabaya, Madura dan Medan‎. Mereka naik bus dan sudah di jalan,” bebernya.

Setibanya di DKI, nantinya mereka akan langsung ditampung di masjid-masjid dan mushala di seluruh titik wilayah DKI.

Ansufri menjelaskan, umat Islam tersebut akan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, Kaum Muhajirin yaitu umat Islam yang datang dari luar daerah. Mereka nantinya akan disambut oleh umat Islam yang ada di DKI atau yang disebut Kaum Ansor.

Setelah itu, mereka juga akan langsung didata untuk ditempatkan di tiap-tiap TPS di seluruh wilayah DKI Jakarta.‎

“Jadi, sekali lagi, ini kayak tamasya saja, cuma tempatnya di TPS. Tidak sama sekali dimaksudkan untuk mengintimidasi warga. Karena bagi kami, Jakarta bukan cuma milik warga Jakarta tetapi sebagai Ibu Kota Negara juga milik rakyat se-Indonesia‎,” paparnya.

Dia juga memastikan, gerakan tersebut murni atas dasar kesadaran umat Islam yang ingin membantu saudaranya sesama umat Islam yang akan melangsungkan pemilihan pemimpin periode 2017-2022.

“Insya Allah, pasti aman dan terkendali. Sebab, hal itu sudah dibuktikan melalui rangkaian aksi alumni 212 yang tidak pernah terjadi huru-hara,” ungkapnya.

“Intinya, kami tidak akan mengganggu, kami hanya akan menjadi penonton yang baik dan menyaksikan berjalannya pesta demokrasi yang sehat,” kata Ansufri.(gh/ts)

Source: eramuslim.com




Baca Artikel Terkait: