-->

Selasa, 18 April 2017

Tolak Panggilan Otoritas India, Zakir Naik: Mereka Hanya Akan Menyiksa Muslim

Foto: dr. Zakir Naik

0SHARES

    

KIBLAT.NET, Kuala Lumpur – Menanggapi pemanggilan dan usaha penangkapan oleh Otoritas India dengan bantuan Interpol, Dr Zakir Naik mengatakan agar menemuinya langsung di Malaysia. Menurutnya, upaya penangkapan dengan memanggilnya ke India merupakan tindakan pengecut.

“Investigasi pengecut semacam itu, mereka tidak punya nyali. Jika mereka ingin tatap muka dan mengintrogasi saya, maka datang kesini dan bicara. Datanglah ke tempat yang netral, “katanya saat konferensi pers setelah pertemuan Dr Zakir Naik dengan 150 intelektual Muslim Malaysia pada Ahad (16/04) di Kuala Lumpur.

Zakir Naik telah tiga kali absen dari panggilan Badan Investigasi Nasional India (NIA). Panggilan terakhir jatuh pada Senin (17/04). Otoritas India berdalih bahwa pemanggilan tersebut bertujuan untuk penyelidikan kasus terorisme dan ujaran kebencian.

Selain itu, Otoritas India juga telah mengirimkan permintaan penerbitan Red Notice kepada Interpol. Sehingga, dapat memberdayakan seluruh negara anggota interpol untuk menangkap Zakir Naik di luar perbatasan India.

Zakir mengatakan bahwa dia tidak bersedia untuk hadir sendiri di hadapan Badan Investigasi Nasional India (NIA). Pasalnya, India dikenal kerap kali melakukan penganiayaan terhadap kalangan aktivis Muslim.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya siap untuk diwawancarai di Skype, konferensi telepon dan video. Jika saya pergi ke sana, mereka akan menyiksa saya,” sambungnya.

Menurut Zakir Naik, ia memiliki bukti atas kasus penyiksaan terhadap kaum Muslimin yang dilakukan oleh Otoritas India. Oleh karena itu, bagi Zakir Naik tidak ada alasan untuk menjawab panggilan NIA tersebut. Karena justru akan membahayakan dirinya.

BACA JUGA  Pendeta Hindu Ekstremis Anti-Islam Jadi Pemimpin di India

“Jadi, kenapa aku harus ke sana? Mereka telah melakukan itu pada orang Muslim lainnya dan saya punya bukti,” pungkasnya.

The Times of India melansir, NIA akan bekerja sama dengan Interpol untuk memburu Dr Zakir Naik. Bahkan, NIA disebut-sebut sudah meminta Interpol mengeluarkan Red Notice.

Red Notice merupakan salah satu alat untuk melacak keberadaan orang di luar negara asalnya. Melalui Red Notice ini, negara-negara yang tergabung dalam Interpol berkewajiban menyebarluaskan informasi keberadaan orang yang dicari dan menangkapnya atau minimal memberitahu negara asal pembuat Red Notice.

Jika Red Notice itu dikeluarkan, baik Arab Saudi maupun Malaysia harus menyerahkan dai yang baru saja menyelesaikan safari dakwahnya di Indonesia ke pemerintah India. Sebab, Zakir Naik disebut-sebut sempat bermukim di Arab Saudi dan kini di Malaysia.

Reporter: Syafi’i Iskandar
Sumber: Malaysiakini

Source: Kiblat




Baca Artikel Terkait: