-->

Sabtu, 14 Januari 2023



Pengertian Ilmu Teknik Lingkungan, Materi Pembahasannya, Prospek Kerja, Tokoh Teknik Lingkungan Indonesia

Apa Itu Teknik Lingkungan ?
Teknik Lingkungan merupakan salah satu cabang ilmu keteknikan yang memanfaatkan prinsip-prinsip dan praktek-praktek iin serta manajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, serta lingkungan yang terdiri dari air, tanah, udara, secara keseluruhan. Perekayasaan disini maksudnya adalah merekayasa alat-alat dan metoda yang digunakan untuk meminimalisir efek negatif limbah (baik dari industri maupun rumah tangga) terhadap lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat.

Ruang lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran, penyaluran limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair, gas dan lumpur dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, atmosfer, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan. Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.



Apa yang Dipelajari di Teknik Lingkungan ?

Dalam Teknik Lingkungan ilmu yang dipelajari adalah ilmu yang berkaitan dengan bidang pengelolaan dan rekayasa lingkungan. Misalnya ilmu mengenai rekayasa air minum, rekayasa air buangan, Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), pengelolaan sampah, pencemaran lingkungan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Selain itu, mahasiswa Teknik Lingkungan juga akan mendapatkan ilmu tentang pengelolaan kesehatan lingkungan yang mempelajari epidemiologi (ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit), kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain-lain.









II.Sasaran Program Studi Teknik Lingkungan :

1. Peningkatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi dan kemahasiswaan melalui peningkatan kualitas pengajaran, materi pembelajaran, sistem pembelajaran yang mengupayakan pengembangan kemampuan individu mahasiswa melalui peningkatan kualitas penelitian dengan memanfaatkan pemberdayaan dosen dan fasilitas di Universitas Kebangsaan.

2. Penataan kelembagaan dan sistem manajemen, peningkatan pelayanan mahasiswa dan dosen, mengembangkan sistem manajemen yang dapat terkoordinasi dengan baik sehingga dapat mengurangi permasalahan waktu, tenaga kerja dan hasil kerja serta menerapkan informasi secara terpadu antarfakultas dengan memanfaatkan teknologi informasi berikut penataan dokumentasi pada setiap aktivitas dosen, mahasiswa dan lembaga perguruan tinggi.

3. Pengembangan usaha dan kemampuan tambahan bagi mahasiswa, selain dibekali pengetahuan dasar di bidang teknik lingkungan juga dibekali kemampuan berwirausaha dan pengetahuan berorganisasi. Selain itu, pengetahuan kerja praktek di lapangan juga dilakukan dalam satu semester bimbingan sebagai pendekatan pada dunia kerja. Mahasiswa juga dibekali pengetahuan di bidang industri dan perdagangan.

4. Pengukuhan kehidupan beragama merupakan bekal dasar dalam membentuk mahasiswa Teknik Lingkungan yang bertakwa dan beriman pada Tuhan Yang Mahaesa. Pada prinsipnya Program Studi Teknik Lingkungan memberikan pengetahuan pendidikan keagamaan sebagai salah satu upaya untuk menciptakan pengembangan akhlak ketika lulusan memulai karirnya di masyarakat dengan pengabdian yang ikhlas.

5. Peningkatan pelayanan mahasiswa dimaksud sebagai upaya turut andil memberikan jalan kepada mahasiswa kurang mampu untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan juga sebagai pengalaman kerja yang diberikan dari dosen-dosen ketika mendapatkan pekerjaan proyek perencanaan lingkungan.

6. Peningkatan citra mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan sebagai upaya untuk mengangkat kemampuan mahasiswa di lingkungan kampus, diberikan informasi tentang lomba dan kegiatan kemahasiswaan umumnya sehingga mereka dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan mahasiswa lainnya dari perguruan tinggi lain.

7. Peningkatan kualitas lulusan Teknik Lingkungan sebagai upaya yang bersifat sinambung. Untuk menambah wawasan pengetahuan bahasa Inggris, mahasiswa wajib mengikuti tes TOEFL internal.

Strategi pencapaiannya adalah dengan intensif melakukan pembinaan kepada mahasiswa, baik dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan dituntut ikut terlibat dalam kegiatan penunjang yang dilakukan oleh himpunan, program studi/jurusan, fakultas, universitas, dan disarankan aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Implementasi kegiatan di atas didukung oleh strategi dasar:

1. Kepemimpinan yang transparan, konsisten, mengutamakan kebersamaan di program studi Teknik Lingkungan turut membantu dalam penilaian tugas dan hasil ujian mahasiswa. Semua tugas dan ujian dinilai berdasarkan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya dan hasilnya sedapat-dapatnya dibagikan kepada mahasiswa.

2. Pengelolaan kelembagaan yang mampu mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi sehingga dapat menciptakan lingkungan akademik yang sinergis, efisien, dan produktif. Tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa dengan membentuk budaya akademik di lingkungan kampus. Produktivitas mahasiswa akan menjadi tolokukur dalam karyanya nanti di masyarakat.

3. Penerapan profesionalisme dalam kuliah dan tugas akhir mahasiswa Teknik Lingkungan. Hasil-hasil karya mahasiswa diharapkan masuk ke dalam standar yang baik. Setiap karya perancangan dan penelitian mahasiswa diuji secara maksimal. Dalam hal penelitian, misalnya air dan air limbah, air lindi, persampahan, secara kualitatif dan kuantitatif dapat dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan.

4. Memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk berpartisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui seminar dan pelatihan dasar dan membantu membentuk organisasi kemahasiwaan yang dapat membuka jejaring dan kemitraan di tingkat lokal, regional, dan nasional.

5. Menggunakan metode pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Program Studi Teknik Lingkungan. Mata kuliah yang ditawarkan dievaluasi kembali untuk dibandingkan dengan perkembangan dunia ke-TL-an di luar. Hasil evaluasi ini merupakan penilaian dan masukan untuk dosen dalam penyusunan silabus dan pembuatan satuan acara perkuliahan.



Kompetensi Utama

1. Lulusan mampu merencanakan, merancang, dan menerapkan teknologi bidang teknik penyehatan dan lingkungan.

2. Lulusan mampu membuat rencana induk sistem penyediaan air minum (RISPAM).

3. Lulusan mampu membuat rencana rinci (DED: Detailed Engineering Design) air minum mulai dari unit sumber air, unit transmisi, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan.

4. Lulusan mampu membuat rencana induk pengelolaan air limbah, penyaluran air limbah (sewerage system), dan merancang IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

5. Lulusan mampu membuat rencana induk persampahan, sistem pengelolaan (manajemen) persampahan dan merancang sanitary landfill yang dilengkapi IPALin (Instalasi Pengolahan Air Lindi (leachate).

6. Lulusan mampu mengelola lingkungan dalam pekerjaan RKL, RPL, dan Amdal suatu kegiatan.

Kompetensi Pendukung (P)

1. Lulusan mampu mengerjakan pekerjaan laboratorium lingkungan seperti analisis air minum, air limbah, sampah.

2. Lulusan mampu menggunakan teodolit dan mampu membuat peta dan poligon dalam pekerjaan air minum, air limbah.

3. Lulusan mampu memanfaatkan beberapa perangkat lunak seperti wordprocessor, spreadsheet, presentation, sketch-up, autocad.

4. Lulusan mampu membuat instalasi air minum isi ulang dan bisnisnya.

5. Lulusan memiliki pengetahuan tentang dampak perkembangan teknologi terhadap lingkungan



III.materi teknik lingkungan

Penilaian dampak lingkungan dan mitigasi

Dalam divisi ini, insinyur dan ilmuwan menggunakan identifikasi sistemik dan proses evaluasi untuk menilai dampak potensial dari proyek yang diusulkan, rencana, program, kebijakan, atau tindakan legislatif pada komponen fisik-kimia, biologi, budaya, dan sosial ekonomi pada kondisi lingkungan.[1]Mereka menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk mengevaluasi apakah ada kemungkinan akan ada dampak negatif terhadap kualitas air, kualitas udara, kualitas habitat, flora dan fauna, kapasitas pertanian, dampak lalu lintas, dampak sosial, dampak ekologis, dampak kebisingan, dampak visual (lanskap), dll. Jika dampak berlebihan, mereka kemudian mengembangkan langkah-langkah mitigasi untuk membatasi atau mencegah dampak-dampak tersebut. Sebuah contoh dari ukuran mitigasi akan penciptaan lahan basah di lokasi yang dekat untuk mengurangi mengisi di lahan basah yang diperlukan untuk pembangunan jalan jika tidak mungkin untuk mengubah rute jalan.



Pasokan air dan Perawatannya

Insinyur dan ilmuwan bekerja untuk mengamankan pasokan air untuk digunakan minum dan pertanian. Mereka mengevaluasi keseimbangan air dalam DAS dan menentukan pasokan air yang tersedia, air yang dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan di DAS itu, siklus musiman pergerakan air melalui DAS dan mereka mengembangkan sistem untuk menyimpan, merawat, dan menyampaikan air untuk berbagai keperluan. Air dikontrol untuk mencapai tujuan air yang berkualitas saat penggunaan akhir. Dalam hal penyediaan air minum, air dikontrol untuk meminimalkan risiko penularan penyakit menular, risiko penyakit tidak menular, dan untuk menciptakan rasa air jernih. Sistem distribusi air yang dirancang dan dibangun untuk memberikan tekanan air yang cukup dan laju aliran untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir seperti penggunaan domestik, pencegah kebakaran, dan irigasi.

Pengangkutan air limbah dan Pemrosesannya



Sebagian besar daerah pedesaan dan perkotaan tidak lagi membuang limbah manusia secara langsung ke tanah melalui kakus, septik, dan / atau sistem honey bucket, melainkan penyimpanan limbah tersebut ke dalam air dan menyampaikannya dari rumah tangga melalui sistem saluran pembuangan. Insinyur dan ilmuwan mengembangkan sistem pengumpulan dan diproses untuk membawa ini bahan limbah jauh dari tempat orang tinggal dan menghasilkan limbah dan pembuangan ke lingkungan. Di negara maju, sumber daya yang substansial diterapkan untuk pengobatan dan detoksifikasi limbah ini sebelum dibuang ke sungai, danau, atau sistem laut. Negara-negara berkembang berjuang untuk mendapatkan sumber daya untuk mengembangkan sistem tersebut sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas air di perairan permukaan mereka dan mengurangi resiko terbawa air penyakit menular.

Ada banyak teknologi untuk merawat air limbah. Sebuah kereta pengolahan air limbah dapat terdiri dari sistem clarifier primer untuk menghilangkan bahan padat dan mengambang, sistem perawatan sekunder yang terdiri dari baskom aerasi diikuti oleh flokulasi dan sedimentasi atau sistem lumpur aktif dan clarifier sekunder, sistem nitrogen tersier penghapusan biologis, dan proses desinfeksi akhir. Basin aerasi/ sistem lumpur aktif menghilangkan bahan organik oleh bakteri yang tumbuh (lumpur aktif). Para clarifier sekunder menghilangkan lumpur aktif dari air. Sistem tersier, meskipun tidak selalu dimasukkan karena biaya, menjadi lebih umum untuk menghilangkan nitrogen dan fosfor dan untuk mensterilkan air sebelum dibuang ke aliran air permukaan atau pembuangan laut



Manajemen kualitas udara

Insinyur menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa untuk desain proses manufaktur dan pembakaran untuk mengurangi emisi polutan udara ke tingkat yang dapat diterima. Scrubber, electrostatic precipitators, catalytic converter, dan proses lainnya berbagai dimanfaatkan untuk menghapus partikulat, oksida nitrogen, oksida belerang, senyawa organik volatil (VOC), gas organik reaktif (ROG) dan polutan udara lainnya dari gas buang dan sumber-sumber lain sebelum memungkinkan emisi mereka ke atmosfer.

Para ilmuwan telah mengembangkan model dispersi polusi udara untuk mengevaluasi konsentrasi polutan di reseptor atau dampak pada kualitas udara secara keseluruhan dari knalpot kendaraan dan emisi gas industri tumpukan buang. Untuk batas tertentu, tumpang tindih bidang ini keinginan untuk mengurangi karbon dioksida dan emisi gas rumah kaca lainnya dari proses pembakaran.





III.PERAN SARJANA DENGAN BEKAL TEKNIK LINGKUNGAN :

1. Banyak terlibat pada kegiatan environmental tactics

2. Menjaga lingkungan agar tidak tecemar bahan polutan.







IV.Prospek Lulusan Teknik Lingkungan

Lulusan teknik lingkungan dapat bekerja di berbagai bidang seperti :

1. Industri

Hampir semua industri membutuhkan kompetensi Lulusan Teknik Lingkungan, yaitu pada bagian Safety Health Environment (SHE) terutama sebagai environt engineer / manager, misalnya pada industri migas & pertambangan (Schlumberger, Chevron, KPC), industri makanan dan minuman (Indofood, Ultrajaya) dan industri lainnya. Instansi pemerintah Disini lulusan teknik lingkungan dapat bekerja sebagai tim ahli lingkungan hidup di departemen teknis maupun non teknis seperti PU, ESDM. Depdagri, KLH, BPLH, BPLHD, Kimpraswil, dan PDAM. Prospek teknik lingkungan, prospek snmptn Konsultan Konsultan yang menyangkut ilmu teknik lingkungan diantaranya, konsultan AMDAL, konsultan perancangan bangunan, pengolah air minum dan air limbah, dll. LSM / NGO Lingkungan Hidup Alumni teknik lingkungan dapat mengaktualisasikan diri untuk terjun langsung ke masyarakat melalui Lembaga Swadaya masyarakat Nasional / Internasional seperti: WWF, WHO, dll. Wiraswasta Para lulusan teknik lingkungan juga dapat memasuki sektor wiraswasta, seperti memulai usaha pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis, daur ulang limbah (baik limbah padat maupun cair) atau menjual produk-produk hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.



2.Instansi pemerintah

Disini lulusan teknik lingkungan dapat bekerja sebagai tim ahli lingkungan hidup di departemen teknis maupun non teknis seperti PU, ESDM. Depdagri, KLH, BPLH, BPLHD, Kimpraswil, dan PDAM.

3.Konsultan

Konsultan yang menyangkut ilmu teknik lingkungan diantaranya, konsultan AMDAL, konsultan perancangan bangunan, pengolah air minum dan air limbah, dll.

4.LSM / NGO Lingkungan Hidup

Alumni teknik lingkungan dapat mengaktualisasikan diri untuk terjun langsung ke masyarakat melalui Lembaga Swadaya masyarakat Nasional / Internasional seperti: WWF, WHO, dll.

5.Wiraswasta

Para lulusan teknik lingkungan juga dapat memasuki sektor wiraswasta, seperti memulai usaha pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis, daur ulang limbah (baik limbah padat maupun cair) atau menjual produk-produk hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.



Tokoh teknik lingkungan

NIP : 005130101

Nama : Luqman Hakim

Gelar Belakang : S.T., M.Si.


PendidikanS1 : Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL), 1998

S2 : Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada (UGM), 2003

Asosiasi Profesi

– Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Lingkungan Indonesia (IATPI)

– Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultas Indonesia (INTAKINDO)

– Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)

Sertifikasi

– Ahli Muda Perencana Teknik Lingkungan, Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI)

– Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA), Intakindo

– Sertifikasi Dosen, Dirjen DIKTI

Pelatihan Nasional

– Pemanfaan Penelitian untuk Paten dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), DIKTI, 2010

– ISO/IEC 17025, 2009

– Audit Mutu Internal ISO/IEC 17025, 2009

– Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tipe B, UGM, Yogyakarta, 2004

– Audit Lingkungan, Institut Pertanian Bogor (IPB), 2004

– Monitoring Kualitas Lingkungan, Universitas Atmajaya Yogyakarta, 2002

– Natural Resources Accounting, Universitas Gadjah Mada (UGM), 2000

Pelatihan Internasional

– Environmental Analysis and Green Technology, Taiwan, 2010

– Environmental Analysis and Green Technology, Taiwan, 2009

– Visiting scholar on JSPS, Hokkaido University Japan, 2006

– Urban Air Quality Management : Policy and Tools for Integrated Assessment, SEA-UEMA, di Kuala Lumpur-Malaysia,

2007


Sumber:https://ridwansamosir.wordpress.com/2013/08/30/teknik-lingkungan/



Baca Artikel Terkait: