-->

Kamis, 19 April 2018


Cara Cepat Mengerjakan Soal-Soal Aritmatika Sosial - Apakah kalian merasa kesulitan ketika mencoba menyelesaikan soal-soal mengenai aritmatika sosial di dalam pelajaran matematika? tahukah kalian bahwa sebenarnya ada cara cepat yang bisa kalian gunakan untuk mengerjakan soal-soal aritmatika sosial? jika kalian belum mengetahuinya maka kalian amatlah beruntung karena di dalam artikel ini akan dibahas beberapa tips dan trik mengenai cara cepat di dalam mengerjakan soal-soal ang berkaitan dengan materi aritmatika sosial.

Diantara kalian pasti ada yang merasakan kebingungan ketika berhadapan dengan soal-soal tentang aritmatika sosial. Langkah-langkah seperti apakah yang harus diambil di dalam mencari solusinya? di bawah ini Rumus Matematika Dasar akan memberikan beberapa langkah mudah yang bisa membantu kalian di dalam menyelesaikan soal-soal aritmatika sosial. Ada dua hal penting yang mesti kalian perhatikan yang pertama dalah menentukan harga pembelian dan penjualan (untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan untung dan rugi). dalam pembahasan kali ini kita akan belajar tentang untung dan rugi terlebih dahulu, sementara soal-soal mengenai pinjaman atau tabungan akan kami bahas dalam artikel lainnya.

Cara Cepat Mengerjakan Soal-Soal Aritmatika Sosial

1.Tentukan terlebih dahulu harga pembelian

Kalian harus mencari jumlah harga pembelian total (pembelian bersih) terleih dahulu. yang dimaksud dengan harga pembelian total / pembelian bersih adalah harga pembelian setelah dikurangi dengan diskon (apabila barang tersebut dikenai diskon) ataupun ditambah dengan biaya-biaya tertentu. Biasanya di dalam soal aritmatika sosial mengenai pembelian akan disertakan potongan harga atau diskon.

2.Tentukan Harga Penjualan

Selanjutnya kalian harus menentukan harga penjualan total (penjualan bersih). yang dimaksud dengan harga penjualan total/penjualan bersih adalah harga penjualan yang sudah dikurangi dengan biasa-biaya tertentu, misalnya pajak penjualan ataupun diskon (potongan harga). biasanya ada juga yang dikurangi dengan potongan massa (tara).

3. Tetapkan persentase untung atau rugi

Setelah kalian menentukan harga pembelian bersih dan harga penjualan bersih, barulah kalian bisa menentukan persentase keuntungan maupun kerugian dengan menggunakan persamaan yang sudah kami bahas dalam materi tentang Cara Menghitung Persentase (%) Keuntungan .

Lalu bagaimanakah bila soal tersebut meminta kita untuk menentukan harga penjualan atau harga pembelian? untuk menyelesaikan soal-soal seperti itu ada beberapa persamaan yang dapat kita gunakan. persamaan yang pertama yaitu persamaan umum (konsep dasar) dan yang kedua adalah persamaan khusus.

Persamaan umum yang biasa digunakan dalam menentkan persentase untung dan rugi adalah:

Sementara persamaan khusus bisa kita gunakan dalam menentukah harga penjualan ataupun pembelian ketika persentase untung dan ruginya telah diketahui. Persamaanya adalah:

Jika kalian merasa sulit untuk menghafal keenam rumus persamaan diatas, pilihlah saja salah satu yang menurut kalian lebih mudah untuk dihafal. persamaan umum bisa kalian pilih karena itu adalah cara cepat yang bisa kalian gunakan untuk mengerjakan soal-soal aritmatika. Selain itu persamaan umum hanya terdiri dari 2 rumus saja. Dengan persamaan umum kalian bisa mengerjakan beragam soal mengenai aritmatika sosial. Akan tetapi kalian harus memahami mengenai konsep-konsep aljabar.

agar leih mudah dalam memahami persamaan di atas, langsung saja kita praktekkan untuk menyelesaikan contoh-contoh soal di bawah ini:

Contoh Soal 1:

Sebuah motor dijual dengan harga Rp. 13.500.000 dengan keuntungan 8%. tentukanlah harga belinya!

Penyelesaiannya:

Diketahui: Harga Penjualan = Rp. 13.500.000

Persentase Keuntungan = 8%

Ditanyakan: Harga beli = ....?

Jawab: 

2 Harga beli= Rp. 337.500.000 – 25 Harga beli

2 Harga beli + 25 Harga beli = Rp. 337.500.000

27 Harga beli = Rp. 337.500.000

Harga beli = Rp. 337.500.000 / 27

Harga beli = Rp. 12.500.000

Sekarang kita coba selesaikan dengan menggunakan persamaan khusus.

Maka:

Harga pembelian = Rp. 13.500.000 x 100 / (100+8)

Harga pembelian =Rp. 13.500.000 x 100/108

Harga pembelian =Rp. 1.350.000.000 /108

Harga pembelian = Rp. 12.500.000

Jadi, harga beli motor tersebut adalah Rp. 12.500.000

Contoh Soal 2:

Sebuah sepeda dibeli dengan harga Rp. 350.000 lalu sepeda itu dijual kembali dengan kerugian sebesar 20%. Berapakah harga jual dari sepeda tersebut?

Penyelesaiannya:

Diketahui: Harga Beli = Rp. 350.000

Persentase Kerugian = 15%

Ditanyakan: Harga Jual = .... ?

Jawab:

Rp. 1.750.000 = Rp. 8.750.000 – 25 Harga jual

25 harga jual = Rp. 8.750.000 - Rp. 1.750.000

25 harga jual = Rp. 7.000.000

Harga jual = Rp. 7.000.000 /25

Harga jual = Rp. 280.000

Sekarang kita coba selesaikan dengan menggunakan persamaan khusus.

Maka:

Harga pembelian = {(100-20) /100} x Rp. 350.000

Harga pembelian =(80/100) x Rp. 350.000

Harga pembelian =Rp. 280.000

Jadi, harga penjualan sepeda itu adalah Rp. 280.000,00.

Dua contoh soal diatas menunjukkan bahwa persamaan khusus dan persamaan khusus akan menghasilkan jawaban yang sama. Di dalam persamaan umum kita harus menggunakan konsep aljabar sedangkan di dalam persamaan khusus kita tidak memerlukannya. Pada intinya, kalian boleh memilih menggunakan cara yang menurut kalian lebih mudah. Itu semua bergantung kepada kemampuan otak kalian. Rasanya cukup sekian pembahasan tentang Tips Cara Cepat Mengerjakan Soal-Soal Aritmatika Sosial yang bisa kami sampaikan. Semoga bisa membantu kalian untuk lebih mudah dalam emmahami materi mengenai aritmatika sosial.

Sumber:
http://www.rumusmatematikadasar.com/
farrelstudio




Baca Artikel Terkait: