-->

Kamis, 24 Mei 2018

REAKSI OKSIDASI REDUKSI

( R E D O K S )

KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI

BILANGAN OKSIDASI

OKSIDATOR DAN REDUKTOR

TATA NAMA SENYAWA

PENGOLAHAN LOGAM

A. KONSEP REAKSI OKSIDASI REDUKSI

    Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3 landasan teori, yaitu :

1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen

    Reaksi oksidasi (pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.

Contoh:

    Si  +  O2      →   SiO2

    4 Fe  +  3 O2   →    2 Fe2O3

    Reaksi oksidasi logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.

    Reaksi reduksi adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.

Contoh:

    2 CuO      →  2 Cu  + O2

    H2O    →    H2   + O2

2.  Reaksi pelepasan dan pengikatan elektron

    Reaksi oksidasi dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.

    Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron

Contoh:

    Na    →    Na +  +  e

    Zn    →    Zn +2    + 2e

    Al     →   Al +3    + 3e

    Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron

Contoh:

    Na +  + e   →   Na

    Fe +3  + e   →   Fe +2

Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan oksigen.

3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi

    Oksidasi adalah peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.

B. BILANGAN OKSIDASI

    Bilangan oksidasi ( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang dibentuknya.

    Bilangan oksidasi suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:

1. Biloks atom dalam unsur adalah nol

    Contoh  Na, Fe, O2 , H2  memiliki biloks nol

2. Total biloks senyawa adalah nol

    Contoh H2O, NaOH, CH3COOH, KNO3total biloksnya adalah nol

3. Biloks ion sesuai dengan muatannya

    Contoh  Na +1 ( = +1),  O -2 ( = -2),  Fe +3 (= +3)

4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1

    Contoh Biloks atom Na dalam NaCl adalah + 1

5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2

    Contoh: Biloks  Ca dalam CaCO3 adalah + 2

6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah – 1

    Contoh: Biloks F dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1

7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2

    Contoh dalam H2O, Na2O, Al2O3

8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1

    Contoh dalam H2O, HCl, H2SO4

Catatan Penting:

    Biloks H = -1 dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2

    Biloks O = -1 dalam senyawa peroksida misal H2O2

Silahkan selesaikan soal berikut ini!

Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini

1. HNO3

2. KMnO4

3. H2SO4

4. SrCO3

5. KClO2

6. NH4 +

7. CaC2O4

8. CH3OH

9. PO4 -3

10. Cu(NO3)2

11. CrCl3

12. Mn(OH)2

13. Co2(SO3)3

14. P2O5

15. CH3ONa

C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR

    Oksidator adalah istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor adalah zat yang mengalami reaksi  oksidasi (biloksnya naik/bertambah).

Contoh:

Pada reaksi      2Na    + 2H2O   →    2NaOH   + H2

Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1

Oksidator adalah H2O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0

Selesaikan soal berikut ini!

1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi

    a. IO3 -   →   I2

    b. Cl2    →     ClO –

    c. AsO3 3-  →   AsH3

    d.  Cr 2+   →     CrO4 -2

    e.  C2O4-2   →  CO2

2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi berikut

    a.  Sn   + SnCl4   →     2 SnCl2

    b.   Zn   +  2HCl   →    ZnCl2  + H2

    c.   2KI   + Cl2   →  2KCl   + I2

    d.   CO2   + 2NaOH   →  Na2CO3   +  H2O

    e.   MnO2  +  4HBr  →   MnBr2  + 2H2O  + Br2

    f.   2KMnO4 + 5H2C2O4 + 3H2SO4→K2SO4 + 2MnSO4 + 10 CO2 + 8 H2O

    g.   Fe2O3  + HCl  →    FeCl3  + H2O

D. TATA  NAMA  SENYAWA

    Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri ataslogam dan non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non logam.

    Untuk unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.

Contoh:   

    FeCl2            besi(II)klorida

    FeCl3            besi(III)klorida

    Cu2O            tembaga(I)oksida

    CuO            tembaga(II)oksida

    SnCl2            timah(II)klorida

    SnCl4            timah(IV)klorida

Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut

    1.   besi(II)sulfida

    2.  raksa(I)klorida

    3.  timah(IV)nitrat

    4.  kobal(III)karbonat

    5.  titan(IV)oksida

    6.  raksa(II)sulfat

    7.  mangan(II)hidroksida

    8.  besi(III)fosfat

E. PENGOLAHAN  LOGAM

    Peranan unsur logam dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari banyaknya logam yang digunakan. Antara lain untuk membuat mesin-mesin, kendaraan, bangunan, pekakas rumah tangga, dan sebagainya. Logam yang banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia diantaranya besi, alumunium, tembaga, perak, emas, nikel, dan timah.

    Pada umumnya pemisahan logam dari bijihnya dilakukan berdasarkan reaksi reduksi. Cara reduksi yang paling murah adalah reduksi oksida logam dengan karbon. Metoda ini cocok dilakukan untuk pengolahan besi dan timah.

    Untuk memperoleh logam dari sulfida logam, mula-mula sulfida logam dipanggang diudara untuk menghasilkan oksida logam. Kemudian oksida logam direduksi dengan karbon atau karbon monoksida. Logam-logam yang sangat reaktif seperti alumunium diperoleh dengan cara elektrolisis.

Beberapa contoh reaksi pengolahan logam:

Pengolahan besi

Fe2O3       +   3 CO  →  2 Fe     + 3 CO2

Pengolahan nikel

    2 NiO   +  C    →     2 Ni       + CO2

Pengolahan Alumunium

    Al2O3   +  C   →   4 Al   + 3 CO2

Pengolahan Timah

    SnO2   +  C  →   Sn   + CO2

Pengolahan tembaga

    2 Cu2O    + Cu2S  →   6 Cu   + SO2

Sumber : http://bahas-ipa.blogspot.co.id/2014/03/kimia.html?m=1




Baca Artikel Terkait: